Ayat. 932
Pujilah dan bersyukurlah atas karunia Tuhanmu, yang telah memberikan jawaban kepadamu berupa tanda-tanda dilangit, agar hatimu merasa tentram dan kau bersaksi bahwa Aku yang bersuara dalam sanubari mu.
Ayat. 933
Dan jangan pula engkau saling mendebat dengan orang yang bebal, sebab telinga mereka tidak akan mampu menerima hikmah.
Hindari yang demikian itu sebab meladeni mereka yang bebal akan percuma, sebab akal mereka tidak akan pernah sampai dengan apa yang kamu ajarkan.
Ayat. 934
Dan jangan pula akibat kegeraman mu atas suatu kaum engkau bersumpah bahwa kitab ini akan melewati halaman tertentu, sebab Akulah yang menyuarakannya kepadamu, Akulah yang akan menentukan batasnya, dan ketahuilah bahwa ayat-ayat Tuhanmu tak pernah ada habis-habisnya jika kalian mengetahui.
Ayat. 935
Alam Semesta adalah kitab terbuka yang halaman-halamannya tidak memiliki batas akhir, maka tulislah apa yang telah Aku perintahkan kepadamu, ambilah hikmah dan pembelajaran darinya.
Ayat. 936
Dan telitilah kembali apa yang telah engkau tulis, jangan sampai ada pemikiran mu yang masuk kedalamnya.
Sehingga mereka berkata, ini ucapan dan rangkaian kata dari seorang penyair.
Maka sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta, kebenaran tidak akan sampai kedalam hati mereka.
Ayat. 937
Berilah pencerahan kepada mereka sekalipun caci dan makian mengarah kepada mu, bukankah nabi-nabi sebelum kamu telah menerima makian, hinaan juga hukuman secara fisik?.
Ayat. 938
Maka berserah dirilah atas ketentuan Tuhanmu dan teguhkanlah hatimu dalam menghadapi manusia-manusia bebal dan buta mata hatinya.
Ayat. 939
Keimanan buta telah membuat mereka menjadi budak-budak keagamaan dan membuat mereka jatuh kedalam dasar jurang yang gelap nan tak bertepi.
Ayat. 940
Engkau beri mereka pembelajaran dan hikmatpun kelak tetap mereka akan berpaling, bukankah telah datang nabi-nabi sebelum kamu yang memberikan peringatan dan kabar gembira namun mereka malah menertawakan nya dan menganggap nabi-nabi itu telah hilang akal dan pikiran?.
Ayat. 941
Biarkanlah ayat-ayat Tuhanmu yang bekerja untuk merobohkan kesombongan iman mereka.
Janganlah kau pedulikan tanggapan mereka, sebab sesungguhnya jiwa mereka telah guncang dan keyakinan mereka mulai goyah sebab kitab ini, namun mereka tak mengakuinya.
Ayat. 942
Maka bersyukurlah atas segala karunia yang Tuhanmu berikan dan berserah dirilah atas segala apapun yang kelak terjadi padamu.
Ayat. 943
Setiap nabi-nabi di masa lalu menerima berbagai hujatan, cacian, makian juga ancaman kematian, maka kami kuatkan jiwa mereka untuk menghadapi itu semua agar mereka merasa tenang.
Aku masukkan kedalam hatinya ruh yang mendamaikan dan memberi cahaya terang sehingga hatinya menjadi lapang.
Ayat. 944
Maka belajarlah dari nabi-nabi sebelum kamu dan ambilah hikmah dari mereka.
Bahwa menyembuhkan orang sakit lebih mudah dibanding menyembuhkan manusia dari kebodohan.
Ayat. 945
Maka berlindunglah dari sisi Tuhanmu dan berikanlah pengajaran kepada mereka hikmah, hingga mereka paham dan menjadi manusia yang tercerahkan.
Ayat. 946
Katakanlah kepada mereka, tahukah kalian mengapa peradaban kalian penuh perselisihan, bantah membantah, saling bunuh membunuh antara sesama kalian baik seiman ataupun berbeda keyakinan?.
Sebab kitab yang kalian yakini kebenarannya memiliki ayat yang bersayap dan multi tafsir, sehingga menimbulkan perselisihan dan pertengkaran ditengah-tengah kalian yang tak pernah berujung kesudahan.
Itulah musibah dan bencana, kegelapan yang sesungguhnya, jika kalian mengerti apa yang Aku maksud.
Ayat. 947
Kitab Tuhan sejatinya mendamaikan dan memberikan pencerahan bagi umat, bukan menjadi bahan pertikaian satu sama lain hingga saling bunuh-membunuh mengatasnamakan Tuhan dan agama.
Ayat. 948
Maka sandingkanlah kitab-kitab itu bacalah secara bersamaan dan rasakan perbedaan makna dari untaian ayat-ayatnya.
Maka akan kalian akan mendapatkan kitab mana yang membuat resah dan kitab mana yang membawa kedamaian.
Ayat. 949
Berbahagialah mereka, jiwa-jiwa yang dapat menerima kebenaran, sekalipun mereka berada dalam bayang-bayang ancaman.
Berbahagialah mereka yang mampu membuka mata hatinya dan berani menjalani kehidupan menuju keharibaanNya.
Ayat. 950
Maka saling kasih mengasihilah diantara sesama kalian, sebab Tuhanmu Maha Kasih lagi Penyayang tanpa membedakan.
Ayat. 951
Wahai manusia, karena ucapan-ucapan dari doa mu, maka Allah memberikan karunia sebuah pengajaran yang penuh cinta kasih kepada seluruh umat manusia.
Sebuah ajaran yang tidak membedakan dan membelenggu manusia dalam kelompok agama dan kepercayaan.
Ayat. 952
Dan Tuhanmu pun terlepas dari sekat-sekat agama dan kepercayaan, sebab Dia milik Semesta raya.
Dia berada dan berkuasa diatas agama-agama dan Kepercayaan.
Ayat. 953
Maka bersyukurlah atas karunia kasih Tuhan bahwa kalian telah terbebaskan dari perbudakan-perbudakan agama.
Ayat. 954
Marilah menyatu dalam Cahaya Keterpisahan- Nya.
Reguklah air dalam telaga kebijaksanaan-Nya.
Jadilah manusia merdeka, penuh damai , penuh cinta kasih, sejahtera dan tercerahkan.
Ayat. 955
Jadilah satu umat Tuhan, janganlah jadi terpecah belah sebab perbedaan agama dan keyakinan.
Masukilah kerajaan Tuhan, dan jadilah umat Semesta yang meliputi dunia.
Ayat. 956
Temui dan kenalilah Tuhanmu tanpa perantara, melainkan kesaksian mu sendiri.
Sebab kesaksian orang-orang dimasa lalu bisa saja salah, maka temukanlah jalan kebenaran yang kalian yakini.
Ayat. 957
Ketika kau jatuh, maka bangkitlah, kelak tangan-tangan kehidupan akan membantumu dalam menghadapi aral rintang.
Kuatkan hatimu, janganlah berkecil hati sebab Tuhan selalu ada bersama mu.
Ayat. 958
Ketika kau berada diatas awan maka lihatlah kebawah, disana masih ada saudara-saudara mu yang membutuhkan uluran tangan.
Maka bantulah mereka, sebab mereka sangat membutuhkan bantuan mu.
Berbagilah terhadap sesama sebab Tuhanmu bersama dengan orang yang miskin dan tertindas.
Ayat. 959
Penuhilah genggaman mu secara wajar, jangan merasa selalu kurang, sebab engkau takkan mampu menghabiskannya seorang diri.
Berbagilah kepada sesama, dan rasakanlah kebahagiaan sejati yang didapat darinya.
Ayat. 960
Siapapun mereka yang memelihara dan menghidupi kehidupan, kelak Tuhanmu akan memeliharanya dari kehancuran.
Siapa yang menabur kelak akan memanen, siapa yang memberi kelak akan menerima, siapa yang mencintai akan dicintai, siapa yang mengasihi dia akan dikasihi.
Tahukah siapa yang akan membalas segala kebaikan mu?, Yaitu Aku Tuhanmu, Tuhan Semesta, Allah yang Esa.
Ayat. 961
Dan kau yang telah di beri anugerah untuk menulis hikmah dan kebijaksanaan dari Tuhanmu, merendahlah jangan kau merasa kebenaran datang dari dirimu, melainkan bersumber dari Ku.
Ayat. 962
Ketahuilah sesungguhnya kertas akan terbakar , lautan tinta takkan pernah cukup menuliskan tentang kebesaranNya.
Ayat. 963
Maka jatuhlah sang jiwa, runtuhlah segala keegoaan dan menyatakan kesaksian bahwa Akulah Allah Tuhanmu.
Dialah realitas tertinggi, yang terbebas dari segala atribut.
Dialah Tuhan semesta yang melewati batas-batas agama dan kepercayaan.
Ayat. 964
Aku adalah semesta dirimu, dan dirimu pun semesta dari jagad dirimu, yaitu Aku.
Kasih karunia-Nya laksana lingkaran tanpa awalan dan akhir.
Begitulah Aku, wujud yang ada sebelum kata ada itu ada.
Ayat. 965
Maka berkumpulah engkau wahai para pendosa, kaum beriman, genggamlah kuasaNya dan bersatulah dalam Cahaya KeterpisahanNya.
Ayat. 966
Banyak Rohaniawan yang gagal memanusiakan manusia.
Mereka hanya memikirkan urusan surga neraka bersama para pengikutnya.
Ayat. 967
Bersama kelompoknya, mereka meneriakkan dan menuding kelompok lainnya; seperti kafir, goyim, domba yang tersesat dan seumpama dari itu.
Mengapa kalian lakukan itu?, sementara Tuhan mu memperlakukan umatnya dengan adil tanpa membedakan.
Ayat. 968
Kalian ciptakan agama, lalu kalian sandera Tuhan dalam kelompoknya, kemudian memusuhi tuhan-tuhan lainnya, saling bunuh-membunuh mengatasnamakan Tuhan .
Ayat. 969
Siapakah kalian?. Apakah kalian telah mengetahui segalanya tentang Aku ?. Apakah kalian telah pasti mengetahui jalan ke surga dan merasa satu-satunya kelompok yang dikasihi Tuhanmu?.
Ayat. 970
Sesungguhnya tidak, kesombongan iman membuat kalian buta terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
Kalian sibuk terhadap keselamatan diri sendiri, sibuk menghitung amal perbuatan, namun lupa mengenal akan nilai Ketuhanan.
Ayat. 971
Apakah arti dari agama-agama jika kalian tidak pernah mengenal Aku dan ciptaanKu dan dirimu sendiri.
Ayat. 972
Itulah yang dinamakan beragama namun tak bertuhan.
Ibadah kalian hanya menciptakan keletihan tanpa sedikitpun pencerahan.
Ayat. 973
Kemudian dalam penjara agama-agama, kalian bangun ribuan tempat pemujaan untukku, kalian bangun rumah-rumah itu dengan mewahnya namun membiarkan kaum miskin hidup beratap langit.
Ayat.974
Kalian perluas kotak-kotak amal kalian, namun membiarkan kaum miskin hidup dalam kelaparan dan kemiskinan.
Ayat. 975
Ketahuilah Aku tidak memerlukan tempat-tempat pemujaan untuk menyembah diriKu, sebab jiwamu merupakan tempat pemujaan yang sejati.
Ayat. 976
Dan tahukah kalian kelompok yang tidak beragama namun mengenal Tuhan?.
Yaitu mereka-mereka yang telah disakiti oleh perbuatan kalian sendiri yang mengatasnamakan agama yang kalian yakini.
Banyak dari kalian wahai kaum beragama, sesungguhnya perbuatan kalian jauh dari nilai agama dan kemanusiaan.
Kalian aniaya dan kalian bunuh orang lain yang seiman dan umat yang tak sejalan.
Ayat. 977
Tingkah polah kalian dengan segala kekejian dengan kelengkapan atribut keagamaan, telah membuat mereka muak dan kecewa terhadap agama.
Ayat. 978
Kemudian mereka melepaskan diri dari ikatan-ikatan agama, hidup selaras dengan nilai kemanusiaan dan menyembah satu Tuhan.
Ayat. 979
Apakah Aku akan membakar mereka dalam neraka sebab mereka tidak beragama?.
Sesungguhnya tidak, sebab Aku adalah sebaik-baiknya pengadil dan Aku mengetahui apa-apa yang kalian tidak ketahui.
Urusan surga dan neraka merupakan ketetapan Ku, tidaklah seorang makhluk memasuki keduanya tanpa seijin dari Ku.
Ayat. 980
Maka hancurkanlah keegoaan dalam diri kalian, ego merasa kaum yang paling benar, menuding kaum lain berada dalam kesesatan.
Sesungguhnya Allah mu, mengetahui siapa saja yang berada dalam jalanNya dan siapa yang berada dalam kesesatan.
Ayat. 981
Dan tahukah kalian orang yang beragama dan bertuhan?.
Yaitu manusia yang beragama juga memuliakan nilai kemanusiaan. Hidupnya terarah dan selaras dengan alam.
Mereka hormati mereka-mereka yang tak sejalan, mereka bangun peradaban dan hidup dalam kedamaian.
Ayat. 982
Itulah gambaran mengapa Tuhanmu memberikan banyak jalan menuju kepadaNya, agama bukanlah satu-satunya jalan keselamatan.
Para Pemuka Agama
Ayat. 983
Wahai umat, kenalilah para pemuka agama kalian dengan mata hati kalian.
Mereka yang dekat disisi Tuhanmu, adalah mereka-mereka yang selaras antara ucapan dan perbuatannya.
Ayat. 984
Tinggalkan para pemuka agama yang ucapannya penuh caci maki sebab kalian tidak akan mendapatkan pembelajaran darinya selain kemudharatan.
Ayat. 985
Janganlah kalian tertipu dengan jubah kebesaran, sebab penampilan bisa menipu, tapi tidak dengan ucapan yang penuh hikmah sebab berasal dari dalamnya pengetahuan.
Ayat. 986
Mereka tipu umat, mereka hasut agar membenci golongan lainnya dan mengajak pada kebathilan.
Mereka berteriak penuh ujaran kebencian sambil berteriak menyebut nama Tuhan, kemudian kalian penuhi kotak-kotak amal mereka.
Ayat. 987
Kemudian mereka menghitung hasil yang didapat dari ceramah-ceramah mereka, sementara kalian pulang tanpa mendapatkan hikmah dan pencerahan sedikitpun.
Ayat. 988
Kalian penuhi kotak amal mereka yang kalian dapat dari keringat dan airmata kalian, sementara mereka hidup bermewah-mewah.
Inilah para pedagang agama, mereka menjual ayat-ayat Tuhan dengan harga yang murah.
Ayat. 989
Tinggalkanlah majelis-majelis yang demikian itu, sebab akan menjauhkan mu dari nilai-nilai kebaikan.
Kalian tidak akan mendapatkan pencerahan dari kelompok itu selain kebathilan.
Ayat. 990
Ketahuilah segala perbuatan mereka tidak ada nilainya disisi Tuhanmu melainkan kemurkaan.
Maka tunggulah azab dari Tuhanmu, sebab Dia Maha Pemberi Perhitungan.
Ayat. 991
Lihatlah rohaniawan-rohaniawan itu, bagaimana ucapan, bagaimana kehidupan mereka, rumah-rumah dan tunggangannya.
Dan lihatlah keadaan umat-umatnya, bukankah berlawanan nasib?.
Bukankah seharusnya mereka tumbuh dan maju bersama umat?.
Ayat. 992
Wahai umat sesungguhnya kalian sedang diperdaya oleh para rohaniawan, kalian sedang diperah tanpa sisa hingga kering kerontang tanpa sedikitpun kalian sadari.
Ayat. 993
Maka berlindunglah hanya kepada Allah semata. Carilah pembimbing yang lebih baik yang hidup diantara kalian.
Temuilah guru-guru yang memiliki kedalaman ilmu yang tutur katanya adalah sumber hikmah.
Ayat. 994
Mereka-mereka yang mengutamakan umat dibanding kepentingan mereka sendiri.
Maka berkumpulah bersama orang shaleh, dan belajarlah kepada mereka yang takut akan Tuhannya dan raihlah pencerahan darinya.
Ayat. 995
Dan kau rohaniawan-rohaniawan berhentilah membangun rumah-rumah peribadatan untuk mengumpulkan uang.
Bangunlah umat mu, angkatlah mereka dari jurang keterpurukan hidup dan kemelaratan.
Ayat. 996
Bukalah rumah-rumah peribadatan kalian untuk umat bukan hanya untuk peribadatan tapi untuk mendidik, membangun dan memperbaiki kualitas umat.
Ayat. 997
Bukalah kotak-kotak amal kalian, bagilah kepada kaum fakir dan miskin yang membutuhkan.
Jadikan rumah Tuhan, rumah perlindungan bagi kaum yang terpinggirkan.
Ayat. 998
Berilah tempat berteduh bagi mereka yang tak memiliki tempat bernaung.
Berilah mereka pakaian bagi mereka yang kotor dan telanjang.
Berilah mereka makan dan minum bagi mereka yang kelaparan.
Berilah mereka ilmu bagi mereka yang ingin belajar.
Ayat. 999
Rumah Tuhan, para rohaniawan dan umat adalah satu kesatuan.
Janganlah kalian putuskan mata rantai itu, sebab kekuatan umat berasal darinya.
Saling milik-memilikilah diantara kalian, hiduplah dalam persaudaraan dan nilai kasih sayang dengan sesama umat dan umat lainnya.
Ayat. 1000
Demikianlah kuterangkan kepadamu perihal rohaniawan, agar kalian dapat memilih panutan yang baik -yang akan membawa umat kepada jalan kebaikan .
Ayat. 1001
Jauh sebelum agama-agama terbentuk, moyangmu telah mengenal dan menyembah Aku.
Mereka menyebutKu dengan berbagai ragam nama, bentuk dan rupa.
Mereka memiliki kesadaran penyatuan kepada Sang Maha Wujud.
Ayat. 1002
Rasa syukur terhadap panen yang melimpah, moyangmu membuat berbagai upacara-upacara untuk memuji kebesaranNya.
Dari panen mereka mulai mengolah makanan dan lauk pauknya, kemudian mereka membuat berbagai bentuk simbol dari makanan itu, perihal hubungan antara Tuhan, manusia dan alam.
Ayat. 1003
Takala Gunung di sekitar mereka meletus, terjadi wabah penyakit, mereka mulai melakukan berbagai ritual penolak bala.
Ayat. 1004
Ketika manusia telah menuju dewasa, moyangmu merayakannya dengan berbagai ritual yang menyimbolkan bentuk kedewasaan.
Saat mereka menikah, moyangmu mengadakan ritual pembersihan jiwa, bersama pasangannya mereka melakukan ritual yang menandakan susah senang dijalani bersama, kemudian mereka basuh kaki orang tua mereka sebagai tanda terima kasih telah mengasuh mereka hingga dewasa.
Saat melahirkan keturunan, bayi itu diberinya berbagai ragam mainan dan keping emas hingga bayi itu memilih apa yg dia suka, kemudian apa yang dipilih bayi itu merupakan gambaran kehidupan masa depannya.
Saat terjadi kematian, moyangmu melakukan upacara-upacara untuk mengembalikan ruh yang wafat menuju Tuhannya, agar jiwa mereka dapat abadi dan memberikan petunjuk kehidupan kepada generasi penerusnya.
Mereka ciptakan tari-tarian dan busana adat, mereka bangun rumah-rumah, mereka kreasikan berbagai motif-motif kain yang memiliki kandungan pesan dan makna yang dalam.
Begitulah perumpamaan-perumpamaan, kearifan luhur moyangmu, mereka hidup selaras dengan alam, penuh dengan rasa suka cita dan damai.
Ayat. 1005
Kemudian dalam perlintasan zaman, lahirlah agama-agama bersama para penganutnya mulai mengkafirkan dan mensyirikkan warisan leluhurnya.
Tercabutlah bangsa itu dari nilai kearifan lokal yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, bangsa yang ramah, gemar bergotong royong, mencintai seni dan memiliki berbagai bentuk keragaman budaya, mendadak menjadi bangsa yang miskin akan nilai kebijaksanaan, memusuhi budaya, pemarah dan suka berperang.
Ayat. 1006
Mereka menuding para leluhurnya sebagai kaum yang sesat arah menyembah ruh serta gunung-gunung dan seumpama dari itu.
Padahal apa yang mereka sangkakan tidak sepenuhnya benar, justru moyangmu memiliki peradaban yang lebih tinggi dibanding peradaban para nabi-nabi, sehingga mereka mampu mengatur masyarakatnya dengan teratur, hidup selaras dengan alam dan terhubung dengan Tuhan Sang Pencipta tanpa melupakan seni budaya.
Ayat. 1007
Bandingkan dengan peradaban nabi-nabi, sebuah kelompok bangsa bar-bar yang gemar berperang, sedikit melahirkan seni budaya, tidak memiliki adab hubungan antar sesama, alam, dan Tuhannya, mereka hidup dalam lingkungan yang kering dan tandus, mereka generasi terburuk yang pernah dilahirkan dari sebuah peradaban.
Ayat. 1008
Nabi-nabi lahir dan muncul dalam peradaban yang paling rusak, lantas apakah peradaban itu kalian mau tiru dan kalian agung-agungkan sementara peradaban moyang mu ingin kalian kubur didasar tanah hingga musnah tak berbekas?.
Ayat. 1009
Betapa bebalnya kalian, racun dalil telah masuk kedalam aliran darah kalian, sehingga kalian hidup dalam keimanan buta.
Ayat. 1010
Bukankah kaum berakal dan bijaksana mampu menyandingkan kearifan leluhur dengan ajaran-ajaran agama?.
Bukankah nilai-nilai kebajikan itu seharusnya bisa saling melengkapi untuk membangun sebuah peradaban?.
Ayat. 1011
Dan janganlah kalian mengkafirkan dan menyesatkan kaum penghayat kepercayaan sebab nilai kebenaran ada sisi Ku.
Aku adalah Tuhan yang Maha Adil, sebaik-baiknya pengadil.
Aku Tuhan yang memiliki pengetahuan untuk mengetahui segala bahasa simbol dan pesan-pesan tersirat.
Surga terlalu luas untuk ditempati kelompok tertentu.
Maka kembalikanlah segala urusan Tuhanmu hanya kepadaKu, janganlah kalian menjadi tuhan kecil bagi manusia lainnya.
Kaum Kafir dan bidah.
Ayat. 1012
Wahai manusia, kalian sebut umat yang tak sejalan dengan sebutan kafir, goyim, domba tersesat dan seumpama dari itu.
Sebenarnya apa yang kalian ucapkan ditempat umum itu, merupakan bibit awal mula sebuah perselisihan dan perpecahan.
Maka gunakanlah istilah itu didalam kelompokku sendiri, didalam rumah peribadatan mu sendiri, jangan kalian umbar sebutan-sebutan merendahkan itu di tempat-tempat umum, dimana terdapat banyak kelompok agama dan kepercayaan.
Ayat. 1013
Ketika setiap agama dan kepercayaan memiliki istilahnya sendiri untuk menilai dan merendahkan kelompok lain, maka akan ada terus peperangan dan pertumpahan darah mengatasnamakan Tuhan, agama dan kepercayaan.
Ayat. 1014
Maka milikilah etika dan tata nilai pergaulan antar sesamamu, saling hormat menghormati antar pemeluk agama dan keyakinan.
Ayat. 1015
Janganlah kalian memiliki ego bahwa agama dan kelompok mu merupakan umat yang paling benar, merupakan ajaran yang paling diterima disisi Tuhanmu.
Sebab nilai kebenaran dan keutamaan ada padaKu.
Ayat. 1016
Kemudian kalian tuding bidah orang-orang yang menciptakan bentuk-bentuk peribadatan yang tak dicontohkan oleh para nabi-nabi dan ajaran agama-agama.
Kemudian kalian hukum orang-orang itu mengikatnya di tiang lalu dibakar, kalian salib, kalian gantung, kalian cambuk, kalian penjarakan, kalian penggal dan kalian tarik hingga lepas badan, tangan dan kaki mereka.
Janganlah melakukan hal keji seperti itu, sebab segala perbuatan (bidah) itu ; selama membawa manusia menjadi lebih dekat kepada Pencipta-Nya, dan membawa kemajuan bagi peradabanmu, mengapa kalian larang?.
Sejatinya mereka tidak sedang menistakan ajaran agama mu, melainkan mengoreksinya agar kembali ke jalan yang benar.
Bukankah doa-doa, beragam tradisi budaya dan berbagai bentuk ritual yang diajarkan para leluhur nabi-nabi, kemudian diserap kelompok agama-agama, dijadikan ritual keagamaan dan dikemas dalam bentuk yang berbeda?.
Ayat. 1017
Kalian tiru bentuk-bentuk kuil penyembahan, kalian warisi berbagai upacara pembersihan jiwa, upacara kurban, shalat, haji, berpuasa, bersunat, kalian lestarikan bentuk-bentuk tradisi peribadatan leluhur para nabi dan seumpama dari itu.
Ayat. 1018
Lantas mengapa kalian tidak mensyirikkan dan menyesatkan mereka?. Bukankah para nabi juga melestarikan tradisi pemujaan dari para moyang mereka, lalu membingkainya dalam kemasan tauhid?.
Ayat. 1019
Maka berhentilah saling sesat menyesatkan diantara kalian.
Kembalikanlah segala urusanmu kepadaKu.
Peganglah nilai keimanan dihati kalian bahwa Allah itu esa , dan janganlah kalian menyembah illah-illah lain selain Allah.
Ayat. 1020
Maka saling kasih mengasihilah diantara sesama mu, jadilah satu umat Tuhan baik kalian kaum yang memiliki agama, tanpa agama, dan penghayat kepercayaan.
Hiduplah berdampingan dalam damai dan jadilah terang atas manusia lainnya.
Kaum cendikiawan
Ayat. 1021
Wahai para cerdik pandai, tuntunlah masyarakat mu agar dapat hidup dengan tertib, teratur dan selaras dengan alam, berilah mereka pencerahan.
Janganlah kalian ikut dalam kegilaan zaman, sebab tugasmu mencerahkan mereka dan tanpa sedikitpun berharap pamrih.
Ayat. 1022
Mereka yang menjual kebodohan mendapatkan ketenaran dan uang.
Sedang mereka yang mengabdikan diri untuk mendidik masyarakatnya, justru hidup dalam rasa lapar dan kemelaratan.
Ayat. 1023
Jangan berkecil hati, sebab rasa lapar akan menajamkan mata pena mu didalam menulis nilai-nilai kebajikan.
Tuhan mu bukanlah wujud buta yang tak mengetahui amalan yang dikerjakan oleh umat-umatnya.
Dia Maha Mengetahui Segala yang umatnya lakukan.
Ayat. 1024
Kelak di surga engkau akan berada sejajar dengan para nabi-nabi, sebab amalan kalian.
Maka janganlah berkecil hati dan putus harapan dari karunia Tuhan mu.
Ayat. 1025
Semesta akan mendukung dan menolong orang-orang yang berbuat kebajikan dan melakukan amalan-amalan baik.
Sebab Dia bersama mereka, jikalau kalian mengetahui.
Ayat. 1026
Katakanlah yang hitam adalah hitam, yang putih adalah putih sekalipun itu pahit.
Sampaikanlah kebenaran sekalipun ancaman dan nyawa menjadi taruhannya.
Janganlah lari dari nilai kebenaran, hadapilah dengan kepala tegak, sebab engkau memiliki hikmah yang tak dimiliki orang kebanyakan.
Ayat. 1027
Dan janganlah kalian tukar hikmah kalian dengan jabatan dan kedudukan, kecuali masyarakat mu menghendakinya dan engkau merupakan satu-satunya pemimpin yang layak menjalankan suatu pemerintahan.
Ayat. 1028
Maka ambilah jabatan itu, jalankanlah dengan penuh rasa tanggung jawab dan kejujuran.
Majukanlah peradaban bangsamu dan berikanlah pencerahan kepada bangsamu.
Ayat. 1029
Godaan terberat dari kalangan kalian adalah godaan akan harta, tahta dan wanita.
Maka tundukan pandangan kalian dari godaan duniawi.
Ayat. 1030
Jadilah kelompok manusia yang selalu dekat dengan Tuhannya, jadilah guru bagi sesama.
Ambilah pelajaran dari makhluk yang paling hina sekalipun.
Semoga kalian selalu dalam bimbingan, karunia dan kasihNya.
Kaum Ksatria
Ayat. 1031
Wahai kalian kaum Ksatria. Janganlah kalian gunakan kekuasaan dan kekuatan untuk membunuh rakyat mu sendiri, kecuali untuk membela diri.
Ayat. 1032
Jagalah bangsamu dari manusia-manusia yang hendak menghancurkan peradaban dan keutuhan bangsa mu.
Ayat. 1033
Lindungilah rakyatmu dengan segenap jiwa dan raga kalian.
Berjuanglah tanpa rasa takut , hidup penuh kemuliaan atau matilah secara terhormat.
Ayat. 1034
Janganlah jadi pengkhianat, yang menukar kekuatanmu dengan uang dan kedudukan.
Ayat. 1035
Berfikir dan bertindaklah secara jernih agar kalian tidak salah langkah dalam mengambil keputusan.
Maka mintalah petunjuk kepadaNya sebab Dia merupakan sebaik-baiknya Pemberi Petunjuk.
Ayat. 1036
Janganlah kalian tinggalkan sejawat mu yang terluka dan meninggal di medan pertempuran.
Sebab kalian adalah satu jiwa dan raga.
Pulanglah dengan membawa kemenangan atau mati dalam kehormatan.
Ayat. 1037
Janganlah berkecil hati dengan jumlah dan kelengkapan persenjataan.
Sebab para pemenang lahir dari sebuah keyakinan.
Ayat. 1038
Jadilah para pejuang yang gigih di medan perang, tangguh, kuat dan pantang menyerah.
Janganlah kalian menjadi kaum pecundang yang kabur dalam pertempuran, lebih baik pulang berkalang nama dibanding gagal dalam bertugas.
Ayat. 1039
Maka kematian mu tidak akan pernah sia-sia sebab kalian berkorban jiwa dan raga untuk bangsa dan negara.
Ayat. 1040
Kelak generasi sesudah mu akan menghormati dan melanjutkan nilai-nilai perjuangan dari para pahlawan-pahlawan bangsa.
Kaum Pedagang, petani dan rakyat.
Ayat. 1041
Wahai para petani lewat kerja keras tangan kalian dalam mengolah tanah, menyebar bibit lalu memanennya, membuat masyarakat mu tercukupi akan bahan pangan.
Berkat usaha kalian yang tak kenal lelah, manusia terbebaskan dari kelaparan.
Ayat. 1042
Dalam kelompok masyarakat tidak ada golongan atas maupun bawah, semua memiliki peranan masing-masing dalam jalannya kehidupan.
Ayat. 1043
Tanpa ada petani, tidak mungkin ada kehidupan di masyarakat, mereka akan mencari sumber-sumber makanan dan air.
Dari panen yang ada para pedagang menjualnya ke dalam serta ke wilayah bangsa lainnya.
Ayat. 1044
Dan bagimu para pedagang, berdaganglah dengan jujur, jangan mengurangi takaran timbangan mu, atau mempermainkan alat takaran sehingga menimbulkan kecurangan.
Sebab kecurangan itu dilarang oleh Tuhan mu.
Ayat. 1045
Taatlah kepada raja dan pimpinan mu, bayarlah pajak dengan hasil bumi yang kalian hasilkan.
Dan dari pajak itu, kalian akan mendapatkan kembali apa yang kalian telah bayar yakni sebuah pembangunan.
Ayat. 1046
Dan kepada para pemungut pajak, janganlah kalian ambil yang bukan hak mu atau merampas hak orang lain dengan cara memeras.
Pungutlah pajak sesuai dengan kondisi masyarakat dan tepat perincian kadarnya , serta tidak memberatkan orang kebanyakan.
Ayat. 1047
Bersuaralah jika terjadi kecurangan dalam kehidupan bermasyarakat mu.
Janganlah diam atau berserah diri -pasrah akan keadaan.
Ayat. 1048
Tegurlah para pemimpin mu jika mereka melenceng dari jalan kebenaran.
Turunlah dan suarakan aspirasi kalian jika kalian merasa tertindas.
Ayat. 1049
Berunjuk-rasalah dengan tertib, jangan berbuat onar dan kerusakan.
Sebab mereka yang berbuat kerusakan akan mendapatkan kembali, dengan setimpal apa-apa yang telah mereka perbuat.
Ayat. 1050
Maka bersyukurlah dan hiduplah dengan damai diantara sesamamu.
Janganlah kalian terhasut dan mudah di adu antara manusia satu dengan lainnya, atas dasar perbedaan ras, agama dan kepercayaan.
Mati berperang dijalan Allah.
Ayat. 1051
Wahai manusia, janganlah kalian mengira seseorang atau kelompok yang sedang berjuang lalu mati, kemudian kalian menyangka mereka telah mati dijalan Allah.
Sesungguhnya mereka tidak sedang berjuang mengatasnamakan kemanusiaan dan berjuang dijalan Allah, melainkan memperjuangkan ambisi seseorang.
Ayat. 1052
Pejuang sejati adalah mereka-mereka yang memperjuangkan keadilan dan kemerdekaan rakyatnya dari para penindas.
Bukan membela sekelompok orang yang bermaksud merebut kekuasaan dengan cara pemberontakan dan melawan ketentuan yang telah ada.
Ayat. 1053
Pengorbanan mereka akan sia-sia Dimata Tuhan mu. Sebab mereka bertindak diluar batas.
Dalam kepatuhan semu, mereka membela pimpinan mereka, sekalipun membawa kebathilan dan kerusakan-kerusakan ditengah masyarakat.
Ayat. 1054
Maka doakanlah, agar dosa mereka diampuni oleh Allah, Tuhan mu.
Dan janganlah kalian tiru segala tindakan gegabah para perusuh dan pembuat onar yang meresahkan masyarakat mu.
Ayat. 1055
Namun seandainya mereka berjuang di jalan Allah, membela keadilan, membela kepentingan rakyatnya, maka balasan baginya adalah surga.
Mereka adalah orang-orang yang beruntung sebab mati dalam keadaan berjuang di jalan Allah.
Ayat. 1056
Maka doakanlah mereka dan hiburlah keluarga yang ditinggalkannya.
Berilah sedekah bagi keluarganya dan rawatlah anak-anaknya sampai mereka dapat hidup mandiri, seandainya anak itu telah yatim piatu.
Ayat. 1057
Janganlah kalian membuat fitnah-fitnah atas penyebab kematiannya, dan saling mencaci maki serta menyerang penuh dendam, diantara sesama mu.
Ayat. 1058
Mereka, keluarga, sahabat dan handai taulan, yang hatinya diliputi dendam sesungguhnya akan memberatkan perjalanan ruh kepada Tuhannya.
Maka berilah maaf kepada sesama mu. Dan berdamailah, carilah langkah terbaik untuk mendapatkan kesepahaman dan jalan keluar.
Ayat. 1059
Ikhlaskan yang telah pergi, sebab hal itu sudah merupakan takdirNya yang harus kita lewati bersama.
Janganlah mengutuk dan merajuk atas kematian saudara mu, sebab perbuatan itu tidak disukai oleh Tuhan mu.
Ayat. 1060
Doakanlah bagi mereka yang telah wafat, berilah mereka doa-doa yang akan menghapuskan dosa-dosa mereka.
Dan ambilah pelajaran darinya, bahwa kelak yang bernyawa akan menemui kematian.
Maka bertobatlah selagi masih ada waktu dan kesempatan.
Ayat. 1061
Wahai orang beriman, ketahuilah musuh terbesar mu adalah menaklukkan diri sendiri.
Melawan naluri kebinatangan yang ada didalam dirimu.
Sebab banyak manusia yang belum bisa memaknai kesejatian diri.
Ayat. 1062
Banyak manusia yang masih hidup dengan mementingkan diri sendiri, mengesampingkan keberadaan orang lain dan lingkungan sekitar.
Ayat. 1063
Agama berlomba-lomba mencari Jamaat, Jamaat berlomba-lomba mencari pahala.
Sedang Tuhan banyak di cari dan dirindukan, namun jarang dikenal manusia kebanyakan.
Ayat. 1064
Ketika banyak rohaniawan saling menghujat, mencaci maki antar sesamanya. Menghasut umat untuk melakukan kekerasan terhadap golongannya sendiri dan umat lain.
Ayat. 1065
Dalam kebisingan dan kekacauan itu maka menyingkir dan menepilah barang sejenak, temukan Dia dalam keheningan.
Ayat. 1066
Jadilah guru pribadi bagi dirimu sendiri. Belajarlah dari alam yang memiliki hikmah serta pesan-pesanNya yang tanpa batas.
Ayat. 1067
Dia menyapa engkau, namun mengapa engkau mencari-cariNya, sedang Dia begitu dekat.
Dia memberi kepada siapapun yang meminta, namun mengapa engkau selalu tak pernah mensyukuri apa yang telah di dapat?.
Dia menghidupi dan Dia juga mematikan, namun mengapa kalian selalu mengenyampingkan KuasaNya?.
Ayat. 1068
Ketika engkau seolah berdiri di persimpangan jalan yang gelap tanpa sedikitpun petunjuk arah.
Maka berserah dirilah kepada Sang Pengenggam Hidup, Sang Penguasa Semesta.
Berdoalah dan mintalah petunjuk, sebab Dia merupakan Cahaya terang bagi umatNya.
Ayat. 1069
Ketika jiwa mu lelah, maka bersandarlah hanya kepadaNya.
Janganlah tergantung pada makhluk, sebab mereka yang kau kasihi, kelak suatu saat akan meninggalkan mu.
Ayat. 1070
Maka mintalah perlindungan kepada Tuhan mu, dan berharaplah kepadaNya kemudahan didalam menjalani kehidupan.
Ayat. 1071
Banyak manusia yang kehilangan pegangan, kehilangan kepercayaan, kehilangan harapan.
Ketika mereka menggantungkan hidupnya kepada para rohaniawan, ketika mereka mengecewakan mu, maka habis sudah kepercayaan mereka terhadap para rohaniawan itu.
Ketika mereka menggantungkan hidupnya kepada keluarga, kerabat dan sanak saudaranya, ketika mereka tak pernah ada untuk mu, maka habis sudah pertalian yang ada.
Ketika ia menggantungkan hidupnya pada pasangannya, dan ketika pasangannya berkhianat, maka habis sudah bangunan keluarga yang telah dibangunnya.
Ketika perjalanan hidup membawa sang jiwa hilang dalam riuh kehidupan, maka pegangan, harapan dan kepercayaan sejati ada pada Dia.
Ayat. 1072
Dia mencintai makhluknya tanpa syarat, Dia mencintai tanpa membedakan, Dia mencintai dengan ketulusan.
Ayat. 1073
Ketika sang jiwa duduk bersandar di sudut keremangan malam, mencari sahabat sejati, ternyata yang menyapa hanya Dia.
Dialah yang paling memahami keresahan hatimu, maka kembalilah kepadaNya dan serahkan segala sesuatu kepadaNya.
Ayat. 1074
Dia selalu ada untukmu, Dia selalu bersama mu, disaat engkau bersama atau berpaling dariNya.
Dia selalu mendampingi mu disaat engkau terbang ataupun saat terjatuh didasar jurang.
Ayat. 1075
Maka janganlah pernah lari dari rahmat, kasih dan karunia Tuhan mu.
Dia akan selalu menerima jiwa-jiwa yang ingin kembali kepadanya, tak peduli betapa kotornya dirimu, maka kembalilah, Dia selalu menunggu mu untuk kembali.
Ayat. 1076
Ketika pandangan kian gelap nan suram, jiwa laksana daun tertiup angin.
Maka berpeganglah padaNya, Dialah sumber kekuatan jika engkau mengetahui.
Ayat. 1077
Berdoalah dengan pujian dan keluarkanlah segala keluh kesah mu kepadaNya, maka Dia akan mendengar.
Percayalah Dia Maha Segalanya, mampu mendengar berbagai ucapan makhluknya dari ujung semesta satu ke ujung Semesta lainnya, walaupun dalam jagat semesta engkau nyaris tak ada.
Ayat. 1078
Percayalah bahwa ruh ilahiah yang selalu kau bawa-bawa dalam jiwamu, ketika kau pergi selalu menantimu untuk disapa.
Ayat. 1079
Maka bersihkanlah hati dan jiwamu agar engkau dapat menghubungkan dan mengkaitkan sang jiwa dari cahaya keberadaanNya.
Ayat. 1080
Ketika sang jiwa mampu berkelana dimasa lalu, masa kini dan dimasa depan, sesungguhnya Dia telah meminjamkan penglihatanNya kepada mu.
Maka bersyukurlah atas karunia yang telah Tuhan berikan kepada mu.
Itulah kemampuan yang Tuhan berikan kepada nabi-nabi sebelum kamu.
Ayat. 1081
Ketika ia meminta kepadaNya sesuatu yang mustahil untuk ukuran manusia, maka tak ada yang mustahil bagiNya.
Maka janganlah pernah berputus asa dari Rahmat, kasih dan ampunan Tuhanmu.
Ayat. 1082
Bukankah Dia yang mengandakan ikan dan roti hingga mencukupi pengikut-pengikutnya?.
Bukankah Dia yang membelah lautan sehingga mereka dapat menyeberang dan selamat dari kejaran tentara Firaun?.
Bukankah Dia Maha Berkehendak?, Lantas mengapa engkau selalu ragu akan kuasaNya?.
Ayat. 1083
Lihatlah langit, planet-planet dan galaksi-galaksi yang memenuhi jagat Semesta.
Lihatlah kedalam dirimu, bukankah terdapat jagad semesta, jutaan sel, ribuan jarak jaringan saraf dan seumpama dari itu.
Bukankah itu sebuah tanda-tanda kebesaran Tuhanmu.
Ayat. 1084
Tidak ada yang mustahil bagiNya selagi engkau mau percaya.
Ketika Dia berkata jadilah, maka jadilah segala sesuatunya.
Ayat. 1085
Dia adalah sebuah kebesaran yang meliputi segala sesuatu.
Raja diatas raja, maka tundukkanlah hati dan pikiran kalian hanya kepadaNya.
Ayat. 1086
Wahai orang beriman, tahukah kalian yang menyebabkan kehancuran dan kepunahan agama-agama di masa lalu?.
Yakni ketika rohaniawan telah hilang kewibawaan dan hilang kebijaksanaannya.
Ayat. 1087
Mereka tidak lagi mampu memberikan pengajaran dan hikmah kepada para pengikutnya selain ajaran kebencian.
Hasutan demi hasutan mereka gelorakan untuk menyemangati pengikutnya agar mereka dapat memerangi musuh-musuhnya dan meyakinkan para pengikutnya bahwa mereka berada dijalan kebenaran, jalan yang di ridhoi Tuhanmu.
Ayat. 1088
Katakanlah sesungguhnya apa yang mereka yakini adalah sebuah khayalan sesat mereka.
Tuhan mu tidak pernah mengajarkan kekerasan dan mengajak manusia untuk membunuh manusia lainnya atas dasar iman dan kepercayaan.
Ayat. 1089
Racun dalil akan terus kalian masukkan ke dalam aliran darah pengikut kalian, hingga suatu saat mereka tersadar, dan menyelidiki kembali kebenaran akan ajaranNya.
Maka mulailah runtuh keimanan di hati mereka sehingga jatuhlah agama-agama menuju pada kepunahannya.
Ayat. 1090
Ketika agama tidak lagi mampu merangkul pengikutnya, tidak lagi mampu mengajak pengikut-pengikut baru, maka mulailah kematian agama terjadi secara perlahan.
Ketika terjadi peperangan dan kehancuran bangsa-bangsa, binasalah umat bersama para rohaniawan, musnah beserta peradaban mereka, maka punahlah agama tanpa sisa, hilang bersama ketuhanan mereka.
Ayat. 1091
Segala bentuk ritual keagamaan kelak akan hilang, tempat-tempat suci akan hancur.
Apakah yang tersisa kemudian?, selain keimanan bahwa Dia ada, meliputi segala.
Ayat. 1092
Ada masanya Dia akan dikenal sebagai Tuhan Semesta yang tak memiliki atribut, sekat-sekat yang merantai Tuhan dalam kelompok agama.
Ada masanya saat kitab-kitab suci berjajar rapi, meninggalkan jejak warisan pada peradaban, bahwa agama pernah ada dan mewarnai kehidupan manusia.
Ayat. 1093
Ketika manusia kehilangan kepercayaan akan Tuhan dan agama, maka jiwanya akan hampa, timbullah keinginan untuk mengakhiri hidup.
Maka beruntunglah kalian yang masih dapat hidup bersama agama dan kepercayaan.
Sebab kalian masih memiliki pegangan akan kepercayaan terhadap Tuhan.
Ayat. 1094
Tanpa sebuah pegangan dan keyakinan, kehidupan manusia akan terombang-ambing laksana bahtera di lautan.
Dengan adanya sistem kepercayaan, membuat kalian memiliki pedoman dalam hidup, laksana bintang yang menentukan arah jalan bahtera.
Ayat. 1095
Ketika kitab ini telah engkau baca dan sejajar dengan kitab lainnya, maka engkau telah mengalami apa yang kitab ini kabarkan.
Hewan-hewan, tumbuhan sebagian besar telah musnah dari muka bumi, peradaban manusia telah hancur meninggalkan jejak.
Ayat. 1096
Daur hidup terus berulang, peradaban bangsa-bangsa kelak akan hancur, maka Tuhanmu hidupkan kembali sebuah peradaban baru.
Tunas-tunas kehidupan mulai tumbuh dari tanah yang rusak.
Air mulai jernih dan mengalir disela-sela bebatuan.
Ayat. 1097
Ketika manusia berhasil membangun kehidupan di planet lainnya dan ketika mereka ingin kembali ke tempat asalnya, dan menjenguk moyangnya di masa lalu yang masih dapat bertahan, maka mereka dapati kehidupan manusia tidak banyak berubah, peperangan dan keserakahan terus mewarnai perjalanan peradaban manusia.
Ayat. 1098
Ketahuilah bahwa mereka mengunjungi dan memantau kehidupan peradaban masa lalu moyang mereka, yang tingkat peradabannya masih jauh dibawah mereka, kemudian terbang secepat kilat dan menghilang dibalik angkasa.
Ayat. 1099
Inilah kisah tentang peradaban kalian, peradaban masa lalu, masa kini dan dimasa depan.
Ayat. 1100
Ketika daur ulang kehidupan telah berjalan, dan populasi manusia telah semakin banyak, lahirlah kembali nabi-nabi dan agama-agama untuk mengatur kehidupan manusia.
Ayat. 1101
Belajarlah dari Koresh Agung penguasa yang menguasai empat penjuru dunia, yang membebaskan sistem perbudakan dalam pemerintahannya.
Atas titahnya, Sang Raja melepaskan bangsa-bangsa dari perbudakan, termasuk bangsa yahudi sehingga mereka dapat kembali pulang ke tanah asalnya dan memperoleh ijin untuk membangun bait suci Allah.
Ayat. 1102
Koresh Agung seorang raja yang menaklukkan kerajaan Babel kemudian rakyatnya menjadikannya pemimpin, sebab raja Babel yang dikalahkannya, telah mencemari pemujaan atas dewa Marduk dengan kekejian dan kerusakan.
Maka jadilah Koresh Agung menjadi penguasa Babel dan berkuasa dengan kebijaksanaan.
Ayat. 1103
Dan belajarlah dari monumen tiga bahasa di Gunung Behistun atas kebesaran Raja Darius Agung.
Raja yang mendapat Rahmat dari Ahura Mazda untuk memimpin kerajaan Persia.
Raja yang memberikan hibah untuk membangun kuil-kuil dewa-dewa bangsa asing, termasuk bait Allah.
Seorang raja yang mampu menaklukan kerajaan Babilonia sebab diuntungkan dari kisah bagal Zopirus yang mampu melahirkan anak, yang menandakan anugerah ilahi.
Ayat. 1104
Gerbang segala bangsa dan Balai bertiang seratus kota Persepolis menandakan keagungan Raja Xerxes, seorang raja yang mengambil ratu dari bangsa Yahudi Ester anak abihail.
Seorang raja yang mengangkat pembesar bernama Haman bin Hamedata yang hendak membasmi kaum Yahudi di daerah kekuasaan raja.
Diundilah tanggal pembasmian yang akan dilakukan pada tanggal 13 bulan ke-12 yakni pada bulan adar.
Namun atas kuasa Ratu Ester, terbebaskan kaum ini dari pembantaian dan Haman dihukum mati.
Haman digantikan Mordekhai dan menulis surat atas nama Raja Xerxes, mengijinkan orang Yahudi disetiap penjuru kota untuk mempertahankan diri dari segala ancaman bangsa-bangsa yang hendak menyerang mereka dan merampas harta mereka.
Kemenangan bangsa itu terhadap bangsa lainnya mereka peringati dalam hari raya Purim.
Ayat. 1105
Ingatlah akan kebesaran bait Allah yang di bangun Sulaiman untuk menggantikan Kemah Suci yang dibangun Musa.
Bait suci yang dihancurkan Raja Nebukadnezar dari Babel.
Kemudian kalian membangunnya kembali setelah dari masa pembuangan, lalu hancur kembali oleh penyerbuan pasukan Romawi dibawah Kaisar Titus.
Sejak kehancurannya kalian terus berdoa agar bangsa itu kembali dapat membangun bait Allah.
Tiga kali sehari kalian berdoa memuji kebesaran Tuhan mu.
Maka bangunlah kembali bait Allah dan lakukanlah ibadah kurban untuk memuji kebesaranNya.
Ayat. 1106
Dan ingatlah bangunlah bait Allah tanpa menghancurkan rumah peribadatan lain. Sebab Tuhanmu tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah akibat pembangunan bait Allah.
Sebab hati kalianlah kuil sejati, tempat dimana Allah bersemayam.
Ayat. 1107
Angkat dan geserlah Kubah Emas tanpa merusaknya ke tempat terhormat, seandainya bangunan itu berdiri diatas kawasan ruang Maha Kudus.
Pindahkan bangunan itu namun tetap dalam cakupan wilayah dinding bait Allah, sebab kalian bersaudara.
Ayat. 1109
Sebab tinggal engkau wahai Bani Israel, yang belum memiliki Kuil Pemujaan, sedang adik-adik mu telah memilikinya.
Ayat. 1110
Maka bangunlah bait Allah dengan seijin bangsa lainnya dan laksanakanlah dengan penuh damai dan suka cita.
Ayat. 1111
Bersatulah dan berjanjilah bahwa Allah itu Esa, janganlah menyembah tuhan-tuhan lain selain Allah.
Ayat. 1112
Wahai manusia, jika masanya nanti kalian telah lelah dan jenuh dalam batasan pintu agama, maka bukalah pintu lainnya, dimana terdapat ruang-ruang penuh cahaya pengetahuan, sebuah ruang abadi tanpa memiliki sekat-sekat perbedaan.
Ayat. 1113
Sebuah ruang dimana berbagai perbedaan melebur menjadi satu bahasa; yakni cinta.
Ketika segala rahasia tersingkap, dan memunculkan warna aslinya, maka yang ada hanya Dia.
Maka berdoalah dan pujilah kebesaran Tuhan mu, ucapkanlah dalam setiap doa-doa mu senandung untaian kata-kata nan indah.
Ayat. 1114
Ya Tuhan, ampunilah segala dosa-dosa kami, bimbinglah kami agar selalu berada di jalan yang Engkau ridhoi.
Luruskanlah niat dari ibadah kami, agar ikhlas semata karena Engkau, bukan berharap surga, takut akan neraka.
Ayat. 1115
Bimbinglah kami agar senantiasa mendapatkan cahaya petunjuk-Mu.
Hindarilah kami dari malapetaka serta ujian yang diluar batas kemampuan kami.
Ayat. 1116
Anugerahkan kepada kami anak-anak keturunan yang senantiasa mengabdi dan setia kepada ajaran-Mu.
Mencintai orang-orang yang dekat dengan-Mu dan menjadikan kami bersaudara.
Ayat. 1117
Ya Tuhan, hanya Engkaulah yang mampu menjadikan yang gelap menjadi terang, yang miskin menjadi sejahtera, yang sempit menjadi lapang.
Ayat. 1118
Engkaulah cahaya pengharapan bagi kami. Maka berikanlah kepada kami Rahmat, ampunan dan kasih-Mu.
Ayat. 1119
Dan janganlah Engkau biarkan kami terombang-ambing kepalsuan dunia.
Maka tuntunlah kami, sebab Engkau adalah sebaik-baiknya Penuntun.
Ayat. 1120
Ya Tuhan, angkatlah kami dari lembah dosa, sucikanlah hati kami dan lapangkanlah hati kami agar dapat menerima cahaya petunjuk-Mu.
Ayat. 1121
Engkaulah Tuhan sumber kekuatan ku. Engkaulah bahtera keselamatan ku.
Engkaulah segala pengharapan ku berlabuh.
Ayat. 1122
Maka lindungilah dan peliharalah aku dari dosa, ampunilah segala khilaf ku.
Terimalah aku sebagai makhluk yang baru, yang memasuki pintu Pengetahuan-Mu.
Ayat. 1123
Maka terangilah jiwaku dengan cahaya petunjuk-Mu.
Berilah pengertian dan kebijaksanaan dalam setiap tutur dan langkah ku.
Ayat. 1124
Ya, Tuhan. Hawa nafsu yang tertanam dalam diri ku, menandakan bahwa aku manusia yang tak pernah luput dari kesalahan.
Maka lindungilah aku dari dosa, dan jauhkanlah aku dari hal-hal yang bisa menggelincirkan aku dari jalan-Mu.
Ayat. 1125
Ya Tuhan, seandainya air lautan dipakai untuk membersihkan segala dosa-dosa hamba, niscaya air itu takkan cukup untuk menghapus segala kesalahan kami, maka ampunilah dosa kami, sebab atas karunia Engkaulah kami terbebas dari itu semua.