Kitab Semesta Bagian-13 (ayat 1771 s/d 1907)


 #KitabSemestaBagian13 


Wahai manusia , ketika cahaya kebenaran mulai redup dan kegelapan menghalangi pemahaman kalian tentang kebenaran-Ku, saat itulah Aku akan hadir untuk memberi cahaya pengetahuan semesta kedalam hati kalian.
Hentikanlah segala pertikaian diantara kalian, berhentilah menjadi hakim bagi manusia lainnya, dan jadilah satu umat Tuhan dalam wujud keberagaman, bersatulah dalam ikatan suci tauhid yang murni.
Berhentilah meributkan nama-nama yang berbeda yang kalian sematkan kepada-Ku.
Bukankah telah Aku katakan kepada kalian, ‘Aku adalah Aku’, sesungguhnya Aku tak bisa dibatasi hanya dengan sebuah nama. 
Karena Aku adalah segalanya, Segala Bentuk Wujud dan Rupa.
Hentikanlah segala pertikaian perihal jalan terbaik yang akan sampai kepada-Ku.
Bukankah Aku ada di semua jalan yang akan kalian tuju?.
Berhentilah mendebat mengenai cara terbaik mencintai diriKu dalam pikiran dan batin kalian.
Aku adalah Tuhan yang tak terpikirkan oleh jangkauan akal manusia, Aku (Maha  Wujud)  yang (seolah) tak berwujud (dalam pandangan kasat mata manusia) sekaligus berwujud ( Cermin Keagungan) dalam setiap ragam ciptaan-Ku.
Aku akan senantiasa memberikan cahaya terang bagi umat-umatKu, namun kalian sendirilah yang mengotori jalan itu dengan tetasan darah dan air mata.
Maka berdamailah dengan dirimu dan sekitarmu, Aku akan menunggu kalian berhenti berdebat dan bertengkar, hingga rasa letih menghampiri pemikiran kalian sendiri.
Ketika dirimu telah menjadi tenang, maka isilah wadah kosong kalian dengan mata air pengetahuan-Ku.
Bukalah mata batin dan pikiran kalian. Dengar, lihat dan bacalah ayat-ayat semesta, maka kalian telah siap menerima Cahaya Terang
Tidakkah kalian lihat ciptaan-Ku yang begitu sempurna dengan hukum-hukum ketetapan yang menyertainya, namun kalian ciptakan sendiri pemahaman sempit dan hukum-hukum yang membuat kalian hidup dalam kegelapan, tenggelam dalam pembenaran kalian sendiri, akibat pemahaman yang keliru atas kebenaran ayat-ayat Semesta-Ku.
Kalian tidak lagi mampu melihat kebenaran-Ku ada dimana-mana.
Maka Aku datang menghampiri jiwa-jiwa kalian dan menyalakan suluh itu dari dalam, agar jiwa kalian menjadi terang.
Agar kalian dapat melihat kesejatian-Ku dan mengamalkan ajaran-ajaran cinta kasih-Ku.
Aku senantiasa memberikan Cahaya pengetahuan kepadamu , laksana hujan yang turun memberkahi taman-taman pemikiran mu.
Agar kalian mengetahui rahasia tentang-Ku dan segala pengetahuan dari segala wujud tentang Semesta-Ku.
Maka bukalah pintu jiwamu dari keraguan dan ketidakpercayaan, agar engkau dapat menerima cahaya pengetahuanNya.
Serahkanlah dan tundukkanlah jiwamu kepada Pemegang Hidup, ikhlaskanlah hanya kepada Dia semata.
Jadikanlah jiwamu laksana taman yang mampu menerima keaneragaman bunga-bunga pengetahuan yang memancarkan cahaya keindahan kesegala penjuru semesta.
Inilah keindahan ayat-ayat semesta yang telah lama kalian abaikan. 
Disanalah Aku berada, selalu berfirman dan menghidupi kalian semua tanpa sedikitpun membedakan.
Akulah Tuhan Semesta Alam, dengan Kitab Sejatinya mengawalmu dari awal hingga akhir kehidupan.
—————–
Kitab Semesta
Ketika engkau membaca sebuah kitab suci, Tuhan seolah berhenti berfirman kepada umat-Nya pada ayat terakhir.
Namun ada sebuah kitab yang halaman-halamannya tak pernah ada habis-habisnya untuk dibaca , seolah Tuhan hendak selalu berdialog dengan kita, sebuah samudra ilmu tanpa batas.
 Itulah yang dinamakan Kitab Semesta.
Sebuah kitab universal yang mengajarkan hikmah kepada manusia yang beriman ,belum ataupun yang tak beriman.
———-
________________
Ayat. 1771
Katakanlah kepada mereka, jika urusan duniamu semakin rumit, maka gunakanlah nalar kalian untuk membuat suatu peraturan, hukum dan perundang-undangan yang sekiranya mampu menata kehidupan kalian ke arah yang lebih baik.
Adalah suatu kebaikan, jika agama menjadi nafas dan ruh bagi perundang-undangan yang akan kalian buat, namun jangan pula kalian terpaku dan bergantung pada dalil-dalil sempit yang bersumber dari ucapan-ucapan para nabi, karena bisa jadi ucapannya dimasa itu tidak akan cocok pada situasi terkini dimana kalian berada, dan jangan pula kalian tergantung pada ayat-ayat dari kitab-kitab, yang bisa jadi untaian kata-kata itu, telah terkunci mati dalam kurun ruang dan waktu.
Jikalau kalian paksakan , kalian tarik kesana kemari beragam dalil dan ayat-ayat yang telah ada, bisa jadi ayat-ayat bersayap dan multi tafsir tadi, suatu saat kelak akan menimbulkan perpecahan dan berbagai macam konflik penafsiran dikemudian hari.
Maka gunakanlah akal mu, sebab anugerah akal dalam dirimu mampu mengatasi hal itu semua, maka buatlah hukum dan peraturan yang sekiranya dapat memajukan peradaban mu kearah yang lebih baik.
Ayat. 1772
Setiap agama merasa ucapan para nabi dan kitab sucinya ; merupakan sumber hukum dan peraturan yang wajib diikuti, karena bersumber dari Sang Ilahi.
Jika dalam kehidupan mu, terdapat beragam macam agama; terdapat banyak nabi-nabi, apakah kalian akan ikuti hal demikian, sekalipun bisa saja diantara agama-agama itu yang ajarannya membawa kesesatan serta menimbulkan banyak pertentangan dan konflik ditengah-tengah umat.
Maka gunakanlah nurani dan akal pikiranmu dalam menyusun peraturan, hukum dan perundang-undangan, jadikanlah semangat agama menjadi landasan etik bagi hukum yang akan kalian kembangkan.
Kitab Semesta
Ayat. 1773
Patung seni, musik dan berbagai seni pertunjukkan lainnya, janganlah kalian haramkan begitu juga dengan penampakkan rambut dari seorang perempuan, jangan juga kalian haramkan, sebab aturan Tuhanmu tidak se-sempit aturan yang dihasilkan dari pemikiran para ulama-ulama generasi yang terdahulu.
Tuhanmu Maha Indah yang menyukai keindahan, bukankah setiap helaian rambut-rambut itu memerlukan paparan sinar matahari agar dapat tumbuh dengan indah nan sehat, lantas mengapa kalian tutup rapat-rapat, seolah rambutmu merupakan sebuah aib?.
Buanglah pemikiran kolot orang-orang terdahulu, yang memandang keji perempuan yang tak memakai kain penutup kepala, sebagai kelas budak atau perempuan nakal.
Sesuatu yang tak haramkan oleh Tuhanmu, janganlah kalian haramkan.
Berpakaianlah dengan pantas dan sopan, tanpa harus meniru kebudayaan bangsa lainnya, dan berpakaianlah sesuai dengan kegiatan yang akan engkau lakukan, karena Tuhanmu tidak mengurusi dan turut campur urusanmu secara pribadi.
Sesungguhnya pakaian sejati adalah pakaian takwa, itulah mahkota kehormatan seseorang secara esensi atau keutamaan.
Ayat. 1774
Betapa keringnya peradaban manusia jika mereka tampil seragam, tidakkah kalian mengambil pelajaran dari keragaman yang ada di alam ini, bukankah pelangi menjadi indah ketika memiliki banyak warna?.
Maka biarkanlah perempuanmu memilih pakaian yang mereka sukai, tampillah dengan indah dan beragam, karena Tuhanmu Maha Indah dan menyukai keindahan.
Ayat. 1775
Janganlah kalian tiru cara berpakaian orang-orang jahiliyah dengan segala keterbatasannya, hargailah warisan budaya leluhur mu dan jadilah beragam, agar kalian dapat saling kenal mengenal diantara peradaban bangsa-bangsa.
Ayat. 1776
Dan jangan pula kalian sesat dan menganggap syirik peninggalan kearifan leluhur bangsamu, sebab mereka telah bersamamu menghadapi berbagai persoalan hidup, agar kalian tidak mengulangi kesalahan-kesalahan dimasa lalu dan memperbaikinya dimasa depan.
Ayat.1777
Ketahuilah peninggalan leluhur mu bukan saja mewariskan karya seni, ataupun benda-benda secara fisik melainkan juga gagasan pemikiran, sebuah falsafah kehidupan, yang menjadi karakter dasar dari sebuah bangsa.
Oleh karenanya janganlah kalian menukar watak asli kalian yang penuh kearifan budaya nan adi luhung dengan watak suku jahiliyah yang gemar berperang dan berbagai bentuk macam kezaliman lainnya.
Ayat. 1778
Janganlah kalian menukar senyum dan keramah-tamahan kalian dengan teriakkan menyebut kebesaran Tuhan, sambil membunuh sesamanya.
Janganlah kalian menukar Budi pekerti yang telah diajarkan leluhurmu dengan peradaban jahiliyah, peradaban gelap para nabi-nabi .
Ayat. 1779 
Ikutilah teladan, cinta kasih dan ajaran para nabi, namun jangan kalian tiru tingkah polah peradabannya, sebab seorang nabi diutus kedalam sebuah peradaban yang paling rusak dan terbelakang.
Maka janganlah kalian tiru penampilan fisik para nabi ataupun prilaku masyarakatnya melainkan ajaran cinta kasihnya .
Ayat. 1780
Berbanggalah dalam beragama namun jangan melupakan asal muasal dari mana kalian berasal.
Terimalah pesan tauhid yang disampaikan kepadamu namun jangan peradabannya, sebab setiap bangsa memiliki ciri khas peradabannya sendiri, maka rawat dan lestarikanlah warisan leluhurmu.
Kitab Semesta
Ayat. 1781
Periksalah ajaran kitab-kitab kalian, jika kandungannya berisi lebih banyak ayat-ayat penuh ancaman, maka kelak umat yang dihasilkan darinya adalah umat yang mudah tersinggung, mudah marah serta umat yang menyukai kekerasan
Ayat. 1782
Kitab Semesta adalah untaian kata yg mendamaikan, mencoba meredam pengakuan sepihak  kebenaran agama-agama, menjadi sebuah kebenaran yg bersifat universal.
Kitab ini mencoba melembutkan dan menentramkan hati, agar darinya, pintu jiwa-jiwa dapat terbuka dan mampu menerima cahaya terang.
Ayat. 1783
Ditempat inilah Tuhanmu bersanding bersama umat-umatnya sebagai seorang kekasih, seolah tanpa ada batasan antara Tuhan dengan hambanya. 
Melalui Firman-Nya yang penuh cinta kasih, Dia menyapa umat-umatNya. Menyinari dunia dengan Tuntunan Cahaya KasihNya.
Ayat. 1784
Betapa karunia kasih Tuhanmu tak pernah terputus pada kalian, laksana hujan yang tak pernah berhenti untuk menghidupkan semesta alam.
Maka bersyukurlah atas apa yang telah Tuhanmu beri kepada kalian, dan bertobatlah selagi ada kesempatan, raihlah Rahmat dan ampunan Tuhanmu dan masuklah kedalam surgaNya yang kekal.
Ayat. 1785
Telah terbuka hamparan kitab-Nya yang mendamaikan dan  penuh cahaya terang, kembalilah pada jalanNya yang lurus, jalan yang telah dibuka oleh para nabi.
Agungkan dan resapilah kalimat tauhid, amalkanlah ajaran cinta kasih, jalankanlah dalam kehidupan mu dan jadilah terang bagi sesamamu.
Kitab Semesta
Ayat. 1786 
Lihatlah alam semesta yang tanpa batas, yang memiliki unsur dan hukum-hukum keterkaitan yang begitu rumit dan kompleks merupakan karya ciptaNya yang begitu penuh keagungan.
Seandainya seluruh kitab suci yang ada di dunia, dapat dikumpulkan dan dibaca bersama-sama, diteliti dan dimaknai bersama, seolah kitab-kitab itu tampak tidak ada apa-apanya dibanding keagungan bahasa semesta.
Ayat. 1787
Banyak agama-agama dan kitab-kirab sucinya yang di akui berasal dari Firman Tuhan.
Ketika Ilmu Tuhan dipercaya tanpa batas, maka telitilah kitab-kitab suci kalian.
Apakah ada salah ejaan, salah tata letak, salah tata bahasa?. Bagaimana dengan isi dari kitab-kitab itu, apakah kitab-kitab itu hanya sedikit mengandung keterangan perihal keragaman ciptaan , terbatas daya pengamatan dan daya jelajah, terbatas nalar dan berbagai kelemahan lainnya, bagaimana mungkin kitab-kitab itu tampak kerdil dan berlawanan dengan IlmuNya Yang Tak Terbatas?.
Maka kenalilah dan bacalah bahasa semesta, hamparan ayat-ayat Ilahi yang memiliki banyak hikmah , tanpa memiliki batas halaman dan tak dapat dipalsukan, dapat dipelajari dan diambil oleh siapapun baik yang beriman, belum ataupun tak beriman, tanpa memandang agama dan kepercayaan.
Ayat. 1788
Ketahuilah akal manusia memiliki keterbatasan tetapi tidak dengan Tuhanmu. 
Alam Semesta adalah ayat-ayat Tuhan yang sejati, tanpa batas halaman dan tak bisa dipalsukan. 
Manusia hanya mengambil setetes air dari samudera ilmuNya yang tak berbatas.
Maka mintalah perlindungan Tuhanmu dan mintalah petunjuk-Nya agar engkau senantiasa dalam bimbingan kasih dan karunia-Nya.
Ayat. 1789
Tuhanmu merupakan  Wujud yang terpikirkan, tidak ada batasan atas bawah, kiri maupun kanan.
Beragam macam bentuk Tuhan yang masih memiliki bentuk adalah Tuhan hasil pemikiran manusia, ketika Tuhan dinyatakan bersemayam, ketika Wujud Tuhan  masih memiliki banyak ragam pola,  berarti  tuhan-tuhan itu masih terjebak dalam ruang dan waktu, itulah  bentuk-bentuk tuhan yang dihasilkan dari kebudayaan manusia.
Ayat. 1790
Manusia merupakan makhluk tanpa makna dalam jagad raya, (dalam arti fisik dalam semesta yang maha luas)  lantas mengapa manusia begitu sombong mengambil alih peranan Tuhan, membunuh sesamanya dengan dalih membela agama dan Tuhan, sadarkah kalian, Tuhan lemah mana yang sedang kalian bela?.
Tuhan yang begitu dahsyat dan beragam karya ciptanya apa mungkin mewajibkan manusia memakai pakaian tertentu, terbungkus gelap tanpa sedikitpun unsur keindahan?.
Apa mungkin Tuhanmu menciptakan sistem hukum yang bar-bar tanpa rasa kemanusiaan.  
Siapakah yang mengarang itu semua selain pikiran sempit manusia, tetapi tidak dengan Tuhanmu.
Ayat. 1791
Alam semesta berikut isinya di ciptakan oleh Tuhan sebagai bentuk kesaksian , tanpa adanya makhluk maka tidak ada yang mengetahui keberadaan Tuhan sekalipun Dia Maha Wujud, tak berawal dan berakhir.
Ayat. 1792
Kelak ribuan agama nenek moyang mu akan punah bersama tuhan-tuhan mereka, tetapi ajaran cinta kasih akan tetap kekal, sekekal  Tuhanmu,Tuhan yang esa, Tuhan Semesta Alam, Tuhan yang tak tersandera kelompok-kelompok agama dan kepercayaan.
Kitab Semesta
Ayat. 1793
Tuhanmu Maha Mengetahui keadaan umat-umatNya, dan Dia mengetahui banyak diantara kamu yang saat ini hidup serba kekurangan, terhimpit beban kehidupan yang seolah tanpa ada ujung penyelesaian.
Laksana seorang insan yang sedang berjalan memasuki lorong gelap, berharap di ujung sana terdapat cahaya pengharapan, yang akan mengeluarkannya dari segala permasalahan yang ada.
Ayat. 1794
Maka bersabarlah atas segala musibah yang menimpa dirimu, sebab dari kemalangan-kemalangan itu, sejatinya kelak jiwamu akan menjadi hidup.
Dan janganlah engkau menukar keimanan mu dengan illah-illah lainnya, akibat amarah dan kekecewaan, serta keputusasaan yang teramat dalam.
Peganglah hingga akhir hayat mu bahwa Allah itu Tuhan yang esa,  Tuhan yang berbeda dengan ciptaanNya.
Ayat. 1795
Janganlah engkau mencaci maki Tuhan, tenggelam dalam keputusasaan,  dan menganggap Tuhan telah meninggalkan mu.
Ketahuilah bahwa seluruh makhluk dipelihara dan telah dijamin kehidupannya oleh Tuhanmu.
Semuanya diberi, bahkan cacing didalam lubang gelap sekalipun, tak luput dari rahmat dan kasih sayangNya.
 Karena keserakahan kalianlah maka terjadi ketimpangan-ketimpangan diantara kalian.Ayat. 1796
Dan bagi kalian yang memiliki kelebihan rejeki, berbagilah terhadap sesama, janganlah kalian tertidur nyenyak, sementara tetanggamu terjaga semalaman akibat menahan rasa lapar yang teramat sangat.
Ayat. 1797
Sapalah tetangga kiri dan kananmu , tanyakan kabar mereka, sebab bisa jadi diantara mereka sedang kekurangan dan membutuhkan pertolongan mu, namun mereka sungkan untuk berkata kepadamu.
Ayat. 1798
Milikilah kepekaan hati didalam menjalankan kehidupan. 
Berilah bantuan kepada mereka yang layak menerima, tanpa harus terlebih dahulu mereka memintanya kepadamu. 
Sebab dari tanganmu, rejeki dan Rahmat Tuhanmu menyebar ke segala arah.
Ayat. 1799
Ikhlaskanlah segala sesuatu karena Allah semata. Jangan berharap sanjung puji ataupun berharap pahala saat engkau berbuat baik, cukuplah amal baikmu yang akan menyelamatkan mu di akhirat kelak.
Ayat. 1800
Pintu-pintu surga kelak akan terbuka lebar bagi mereka yang senantiasa berbuat kebaikan kepada sesamanya baik secara sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan.
Kelak darinya Rahmat Tuhan akan kembali padanya tanpa ada putus-putusnya laksana tetesan air hujan yang mengguyur dan menghidupkan semesta alam.Kitab Semesta
Ayat. 1801
Dan janganlah kalian bersaksi palsu bahwa Tuhan telah menjamah mu, mengangkat mu dari segala keterpurukan mu.
Sentuhan Tuhan adalah sentuhan cahaya terang, cahaya yang mampu mendamaikan dan mencerahkan batin mu, sesuatu yang pribadi bukan untuk dipamerkan.
Ayat. 1802
Dan jangan pula kalian menipu umat, sebab Tuhan penyakitku diangkat, sebab Tuhan segala hutangku lunas, sambil mempertontonkan tipu muslihat kepada umat, yang sebenarnya rohaniawan itu bersama kelompoknya sedang berupaya memperdaya umat, yang mereka incar adalah uang-uang yang dimiliki oleh para umat.
Mukjizat Tuhanmu gratis bagi orang yang percaya, berikhtiarlah jika kalian sakit dengan berobat, bekerjalah jika kalian berhutang, kemudian berserah dirilah agar Tuhanmu mengabulkan doa dan segala ikhtiar mu.
Ayat. 1803
Maka keluarlah dari rumah-rumah ibadah seperti itu, sebab cahaya kebenaran tidak akan masuk kedalamnya, berilah uang-uang itu kepada yang berhak, orang miskin dan anak yatim bukan kepada gembala yang menimbun harta demi hasrat ketamakan mereka.
Mereka timbun harta benda yang mereka sebut rumah-rumah Tuhan, namun membiarkan umatnya hidup dalam kemiskinan.
Ketahuilah sejatinya Tuhanmu tidak memerlukan masjid, gereja, Sinagog ataupun kuil-kuil lainnya, sebab hati kalianlah kuil dimana Tuhan bersemayam.
Ayat. 1804
Dan janganlah pula kalian memperdaya umat, bahwa mereka sakit karena gangguan jin atau seumpama dari itu. 
Lalu kalian beri mereka herbal dan madu atau air putih yang sudah didoakan, lalu kalian beri itu semua kepada si sakit apapun penyakitnya, yang menyebabkan sakitnya kian bertambah parah.
Janganlah kalian menambah penderitaan si sakit dan keluarganya, berilah mereka kekuatan untuk menjalankan segala ujian hidup yang ada, namun arahkan mereka untuk berobat kepada ahlinya, jangan kalian perdaya dan mengambil keuntungan dari kesusahannya .
Ayat. 1805
Belajarlah dan tuntutlah ilmu agar kalian dapat mengatasi berbagai macam penyakit yang mendera masyarakat mu .
Berdoa itu baik tapi belumlah cukup untuk mengatasi sumber penyakit-penyakit mu.
Maka berikhtiarlah kemudian berdoalah sebagai pelengkap ikhtiar mu.
Kitab Semesta
Ayat. 1806
Dan janganlah kalian abadikan ucapan para nabi dan menyebarkannya, seandainya perkataan-perkataan itu tampak tak masuk akal dan tampak bodoh, karena banyak ucapan dari nabi-nabi yang telah dipalsukan, abadikanlah ucapannya jika sekiranya membawa nilai kebenaran dan berguna bagi peradaban.
Ayat. 1807
Musnahkanlah ucapan-ucapan para nabi yang sekiranya palsu dari kumpulan buku-buku, sebab jika kalian terus menyimpannya  kelak akan membuat perpecahan dan malapetaka dalam kehidupan umat di masa depan.
Ayat. 1808
Janganlah kalian tulis atau simpan ucapan para nabi-nabi, sekiranya kalian tidak akan pernah mampu melihat latar belakang, maksud dari tujuan ucapannya itu .
Ketahuilah bahwa ucapan-ucapan yang tertulis itu dikumpulkan dalam jarak yang begitu jauh dari sumber utama, dipastikan apa-apa yang telah mereka kumpulan besar kemungkinannya akan menjadi bias dan penuh kepalsuan.
Ayat. 1809
Jika ucapan-ucapan para nabi banyak yang dipalsukan mengapa kalian tergantung darinya dan menjadikan sebuah sumber hukum, mengapa umat kalian arahkan untuk mengikuti suri teladan yang telah di contoh sang nabi, walaupun secara nalar mencederai akal sehat dan membawa perpecahan ditengah umat.
Lantas dikemanakan anugerah akal yang telah kalian terima dari Tuhanmu?.
Tidakkah kalian dapat berfikir secara mandiri tanpa tergantung dalil-dalil?.
Ayat. 1810
Nabi-nabimu terlahir dari sebuah peradaban yang rusak, lantas mengapa kalian tiru dan mengikuti peradabannya itu, mengapa kalian tidak mengembangkan peradaban kalian menjadi sebuah kehidupan yang lebih baik.
Ikutilah ajaran cinta kasih dan keteladanan hidup nabi-nabi, namun jangan kalian tiru penampilan fisiknya, sebab kalian memiliki peradabannya sendiri.
Ayat. 1811
Dan jangan pula kalian sisipi alkitab dengan sebutan bapa dan anak, sebab hal demikian bukanlah sesuatu yang alkitabiyah.
Tuhanmu zat yang berbeda dari ciptaanNya, tidak berawal dan berakhir, tidak dilahirkan dan melahirkan, tidak dihidupkan dan dimatikan.
Ayat. 1812
Kenalilah Tuhanmu Yang Maha Segalanya, Tuhan yang Esa, bukan tuhan-tuhan yang terlahir dari pemikiran manusia.
Tuhan milik semesta, Tuhan yang tak tersandera kelompok-kelompok agama dan kepercayaan.
Ayat. 1813
Kitab Semesta adalah kitab yang mengimani kenabian Yesus/Isa Al-Masih, namun tidak dengan ketuhanannya, sebab kitab-kitab Taurat dan kitab-kitab yang diturunkan oleh para nabi sesudahnya, tidak ada yang menuhankan manusia, selain Allah, illah, Elohim, Adonai, yahweh, YHWH apapun kalian menyebutNya dengan beragam macam bahasa, sesungguhnya merujuk kepada yang satu: Tuhan yang Esa. 
Begitulah ajaran tauhid sejati bapak moyangmu Ibrahim yang berlaku hingga akhir jaman.
Ayat. 1814
Janganlah kalian tiru para penyembah kaum pagan di masa lalu yang menyebut tuhan lahir dari perawan, bangkit di hari ketiga untuk menebus dosa manusia.
Sesungguhnya dosa-dosa mu adalah tanggung jawabmu secara pribadi kepada Tuhannya.
Ayat. 1815
Janganlah kalian menambahkan dan sesuatu hal yang tidak Alkitabiyah, mengatasnamakan Tuhan padahal semua itu adalah ayat-ayat ciptaan mu sendiri, ayat-ayat yang dibuat oleh sekelompok orang untuk meraih kekuasaan.
Ayat asli dan palsu dapat dibedakan, ayat-ayat Tuhanmulah yang akan bekerja dengan sendirinya dan membenarkan segala firman firman-Nya.
Ayat. 1816
Bersatulah kalian dalam ikatan suci tauhid Ibrahim, sesungguhnya kalian adalah satu umat Tuhan.
Pelajarilah kitab-kitabmu dan ayat-ayat yang ada di alam ini.
Ketahuilah bahwa telah banyak ajaran nabi-nabi dan agama-agama moyangmu yang telah punah dalam perlintasan zaman, namun ajaran cinta kasih akan tetap kekal.
Rasakanlah hembusan nafas Ibrahim , Musa , Yesus dan Muhammad menjadi satu tarikan nafas dalam hembusan tauhid kitab semesta.
Kitab Semesta
Ayat. 1817
Kebenaran akan terasing serta dimusuhi oleh orang kebanyakan, jika kebenaran itu berbeda cara pandang dengan arus pemikiran orang kebanyakan.
Biarkanlah mereka merasakan pahitnya empedu kebenaran, yang kelak membawa rasa manis kedalam hati mereka, dibanding memberikan rasa manis diawal namun menjadi pahit dibelakang dan membawa mereka kearah kesesatan.
Ayat. 1818
Ambillah jalan kebenaran yang bersifat universal, kebenaran yang bisa diterima oleh hati kecil kalian, kebenaran yang tidak merusak akal pikiran, jadilah manusia merdeka, beranilah berfikir kritis, sekalipun doktrin memenjarakan dan menjajah otak kalian dengan berbagai ancaman siksaan api neraka.
Ayat. 1819
Temui dan kenalilah Tuhanmu, telah banyak jalan terbuka untuk kalian didalam mencari jalan kebenaran, maka temukanlah Dia.
Jalan kebenaran adalah jalan panjang yang penuh liku, bukan bertingkah mengikuti prilaku masyarakat  jahiliyah, bukan mereka-mereka yang memiliki kesombongan dihati mereka, merasa makhluk paling beriman, dan merasa sebagai makhluk pemegang kunci surga.
Ayat. 1820
Adakah yang bisa menjamin jalan yang kalian tempuh merupakan jalan kebenaran-Nya?. Semua masih berdasar dugaan , maka kembalilah dan berserah dirilah kepada-Nya. Mintalah petunjuk dariNya, sebab Dia merupakan sebaik-baiknya pemberi petunjuk.
Kitab Semesta
Ayat. 1821
Akan datang suatu masa ketika kalian tidak lagi memakan makanan alami, melainkan tablet kapsul yang mengenyangkan.
Kalian tidak lagi memakai pakaian dari kain melainkan bahan yang bisa menahan paparan radiasi dari sinar matahari.
Ayat. 1822
Agama-agama punah, kebudayaan menghilang, beragam ras dan suku manusia, hewan dan tumbuhan punah, menyisakan berbagai kenangan dalam tayangan-tayangan dalam kepingan cakram.
Manusia bukan hanya berperang dengan sesamanya, tetapi juga melawan pasukan-pasukan mesin.
Ayat. 1823
Awan yang biru menjadi gelap, udara yang segar menjadi menyesakkan.
Air yang jernih menjadi beracun, hanya makhluk yang kuat yang mampu bertahan.
Ayat. 1824
Manusia berlomba-lomba mencari tempat kehidupan yang baru, namun melupakan dan tidak merawat  tempat asal muasal mereka berada.
Ayat. 1825
Hanya segelintir manusia yang mampu menjelajahi angkasa dan membuat koloni-koloni baru.
Sebagian tertinggal dan hidup dalam gua-gua persembunyian nan gelap dengan pola kehidupan yang primitif.
Kehidupan bumi yang hancur dan rusak, perlahan mulai di daur ulang oleh alam. Daur ulang kehidupan kembali berputar.
Keluarlah mereka dari persembunyian dengan memakai alat seadanya, saling berperang satu sama lain untuk mempertahankan kelangsungan hidup kelompoknya dan merebut sisa-sisa sumber air dan makanan.
Ayat. 1826
Beberapa peradaban yang masih bertahan diluar angkasa mencoba untuk membangkitkan lagi apa-apa yang pernah ada di bumi, beragam bibit tanaman mulai di semai di dalam ruangan khusus, beragam jenis hewan yang  masih bisa terselamatkan mulai di kembang biakkan.
Ayat. 1827
Dalam kehampaan, mulailah mereka kembali membaca berbagai kitab-kitab suci yang pernah ada di dunia untuk mengatur kehidupan kelompok kecil masyarakatnya , namun mereka tidak lagi menjalankan ritual-ritual keagamaan.
Ayat. 1828
Diturunkanlah sekumpulan manusia di sebuah planet baru untuk menghindari kepunahan, menjadikannya Adam dan hawa dalam pengertian agama.
Ayat. 1829
Ketika kelompok masyarakat itu semakin banyak, maka terciptalah suku-suku dan bangsa-bangsa, dan mereka kembali saling berperang memperebutkan sumber-sumber kehidupan.
Mereka hidup terpencar hingga mereka menciptakan berbagai macam bentuk kebudayaan yang baru. 
Mereka tidak lagi satu bahasa, melainkan menciptakan banyak bahasa-bahasa.
Ayat. 1830
Kemudian anak keturunan mereka mulai memikirkan Tuhannya , kemudian mereka membuat sistem kepercayaan lalu berorganisasi menjadi berbagai macam agama-agama.
Sebagian mempertahankan dan membaca kitab-kitab yang pernah ada, sebagian menulis kitab-kitab baru yang disesuaikan dengan kehidupan mereka.
Kitab Semesta (Penistaan agama)
Ayat. 1831
Dan lihatlah bagaimana prilaku kaum beragama yang saling mencaci Tuhan-tuhan yang ada diantara mereka.
Mereka saling membanggakan Tuhan-tuhan versi kelompok agamanya dan meributkan Tuhan-tuhan diluar kelompok agamanya.
Sedang Aku Tuhan Semesta Alam yang tak pernah tersandera dalam kelompok agama manapun sebab Aku tidak pernah beragama dan mendirikan agama.
Ayat. 1832
Tidakkah pernah kau saksikan takkala jiwamu melintas menghadap kepadaKu, bagaimana para nabi-nabi, diantaranya Yesus putra Maryam dan Muhammad berdiri disamping barisan kelompok pengikutnya, mereka berdua tampak tegang menanti hari penghakiman, sebab banyak pengikutnya sudah menyimpang dari ajaran awal ?.
Bukankah para utusan-utusan itu tak sanggup melihat kebesaranKu, sekalipun sejatinya Aku dekat, laksana semut yang sedang memandang matahari dari jarak paling dekat, sesungguhnya  kalian tak akan dapat melihatKu sebab tabir yang menutupiKu.
Ayat. 1833
Maha suci Keagungan Tuhanmu dari kemiripan makhluk yang bernyawa, Dia berbeda dari ciptaanNya, bukankah penciptaan Adam dan hawa sama dengan penciptaan Yesus putra Maryam ?. 
Bukankah mudah bagiKu menciptakan makhluk dengan sekali ucapan ‘jadi’ , maka jadilah ia.
Lantas mengapa kalian menuhankan utusan Ku, dan menjadikan Yesus putra maryam menjadi tuhan, bukankah hal demikian bukan sesuatu yang alkitabiyah, apakah ada ajaran untuk menuhankan para utusanKu di dalam kitab-kitab yang dibawa oleh para nabi?.
Bukankah Aku satu-satunya Tuhan yang layak disembah?.
Ayat. 1834
 Pernahkah Ibrahim dan Musa mengatakan dan bernubuat pada kalian perihal keIlahian Yesus melainkan bidah yang diucapkan oleh para pemimpin dan rohaniawanmu dimasa lalu?.
Ketahuilah Tuhanmu berbeda dengan ciptaanNya, namun kalian adalah citra dan pantulan dari wujud kebesaran-Nya.
Ayat. 1835
Agama-agama dan kepercayaan ciptaan pemikiran moyangmu telah punah bersama tuhan-tuhan mereka, namun Aku tetap kekal.
Kenallah Aku sebagai Tuhan yang Esa, tidak berawal dan berakhir, sesuatu yang tak terpikirkan, kebesaranNya meliputi segala sesuatu.
Ayat. 1836
Aku berbicara kepada utusan-utusanKu, namun  Aku bukanlah firman yang menjadi daging, sebab Aku dapat berbicara kepada siapapun yang Aku kehendaki.
Maka sampaikanlah kepada mereka agar  kembali kepada ajaran tauhid yang telah disampaikan bapakmu Ibrahim dan utusan-utusan sesudahnya. 
Hiduplah dalam damai dan bersatu dalam ikatan tauhid, sesungguhnya kalian satu umat Allah, Tuhan semesta Alam.
Kitab semesta
Ayat. 1837
Jika Tuhan berkehendak, beragam kepercayaan dan agama, akan dapat diikat dalam satu ikatan tauhid.
 Sesuatu yang tampak berbeda dari luar, kesejatiannya adalah sama.
Ayat. 1838
Dia adalah sumber agama-agama dan berbagai kepercayaan yang pernah ada dan terlahir di dunia.
Sebab kebesaran-Nya , manusia menafsirkan Keberadaan-Nya dengan beragam macam penafsiran yang sesungguhnya menggambarkan tentang Dia, Tuhan Yang Esa , Pemilik sekaligus Penguasa Alam Semesta.
Ayat. 1839
Para penghayat kepercayaan yang tercerai berai, agama yang mengkotakkan umat manusia, kelak akan melebur menjadi satu umat Tuhan dan ini merupakan janjiNya.
Ayat. 1840
Ia yang berdiri untuk segala bangsa akan dimusuhi kalangannya sendiri, sekaligus dicintai segala bangsa. 
Kebenaran dan kebohongan terbuka dgn sendirinya.
Ayat-ayatNya yang akan membenarkan segala penglihatan dan ajaran-ajaran yang dibawanya.
Ayat. 1841
Cahaya yang terang akan muncul ditengah-tengah kegelapan.
Membimbing dan mengarahkan umat manusia kearah kebaikan dan cinta kasih.
Ayat. 1842
Siapakah mereka yang ingin memusnahkan umat manusia , kesombongan jenis apakah yang merasuki pikiran mereka, hingga mereka mencoba melakukan berbagai kerusakan?.
Maka tunggulah balasan dari Tuhanmu, kota-kotamu akan kami porak-porandakan dengan air yang meluap-luap, angin yang bergemuruh dan berbagai gempa, agar kalian berfikir dan kembali ke jalan yang benar.
Ayat. 1843
Apakah mereka tidak melihat langit, bagaimana  alam berprilaku tidak semestinya?.
Apakah mereka tidak melihat tanda-tanda kebesaran dari Tuhanmu?. 
Ayat. 1844
Maka lihatlah kedalam, dengarlah suara yang mengalun didalam sanubari kalian, dan berbuat baiklah kepada sesama.
Ayat. 1845
Janganlah kalian saling bunuh-membunuh dan menindas manusia lainnya dengan alasan apapun. 
Sebab kehidupan berjalan dan dirawat atas nama cinta, berkehendak dan berjalanlah diatasnya dengan cara Tuhan, bagaimana Dia mengasihi umatnya tanpa pilih kasih.
Kitab Semesta
Ayat. 1846
Wahai manusia , ketika cahaya kebenaran mulai redup dan kegelapan menghalangi pemahaman kalian tentang kebenaran-Ku, saat itulah Aku akan hadir untuk memberi cahaya pengetahuan semesta kedalam hati kalian.
Ayat. 1847
Hentikanlah segala pertikaian diantara kalian, berhentilah menjadi hakim bagi manusia lainnya, dan jadilah satu umat Tuhan dalam wujud keberagaman, bersatulah dalam ikatan suci tauhid yang murni.
Ayat. 1848
Berhentilah meributkan nama-nama yang berbeda yang kalian sematkan kepada-Ku.
Bukankah telah Aku katakan kepada kalian, ‘Aku adalah Aku’, sesungguhnya Aku tak bisa dibatasi hanya dengan sebuah nama. 
Karena aku adalah segalanya, Segala Bentuk Wujud dan Rupa.
Ayat. 1849
Hentikanlah segala pertikaian perihal jalan terbaik yang akan sampai kepada-Ku.
Bukankah Aku ada di semua jalan yang akan kalian tuju?.
Berhentilah mendebat mengenai cara terbaik mencintai diriKu dalam pikiran dan batin kalian.
Aku adalah Tuhan yang tak terpikirkan oleh jangkauan akal manusia, Aku (Maha  Wujud)  yang (seolah) tak berwujud (dalam pandangan kasat mata manusia) sekaligus berwujud ( Cermin Keagungan) dalam setiap ragam ciptaan-Ku.
Ayat. 1850
Aku akan senantiasa memberikan cahaya terang bagi umat-umatKu, namun kalian sendirilah yang mengotori jalan itu dengan tetasan darah dan air mata.
Maka berdamailah dengan dirimu dan sekitarmu, Aku akan menunggu kalian berhenti berdebat dan bertengkar, hingga rasa letih menghampiri pemikiran kalian sendiri.
Ketika dirimu telah menjadi tenang, maka isilah wadah kosong kalian dengan mata air pengetahuan-Ku.
Bukalah mata batin dan pikiran kalian. Dengar, lihat dan bacalah ayat-ayat semesta, maka kalian telah siap menerima Cahaya Terang.
Ayat. 1851
Tidakkah kalian lihat ciptaan-Ku yang begitu sempurna dengan hukum-hukum ketetapan yang menyertainya, namun kalian ciptakan sendiri pemahaman sempit dan hukum-hukum yang membuat kalian hidup dalam kegelapan, tenggelam dalam pembenaran kalian sendiri, akibat pemahaman yang keliru atas kebenaran ayat-ayat Semesta-Ku.
Ayat. 1852
Kalian tidak lagi mampu melihat kebenaran-Ku ada dimana-mana.
Maka Aku datang menghampiri jiwa-jiwa kalian dan menyalakan suluh itu dari dalam, agar jiwa kalian menjadi terang.
Agar kalian dapat melihat kesejatian-Ku dan mengamalkan ajaran-ajaran cinta kasih-Ku.
Ayat. 1853
Aku senantiasa memberikan Cahaya pengetahuan kepadamu , laksana hujan yang turun memberkahi taman-taman pemikiran mu.
Agar kalian mengetahui rahasia tentang-Ku dan segala pengetahuan dari segala wujud tentang Semesta-Ku.
Ayat. 1854
Maka bukalah pintu jiwamu dari keraguan dan ketidakpercayaan, agar engkau dapat menerima cahaya pengetahuanNya.
Serahkanlah dan tundukkanlah jiwamu kepada Pemegang Hidup, ikhlaskanlah hanya kepada Dia semata.
Ayat. 1855
Jadikanlah jiwamu laksana taman yang mampu menerima keaneragaman bunga-bunga pengetahuan yang memancarkan cahaya keindahan kesegala penjuru semesta.
Inilah keindahan ayat-ayat semesta yang telah lama kalian abaikan. 
Disanalah Aku berada, selalu berfirman dan menghidupi kalian semua tanpa sedikitpun membedakan.
Akulah Tuhan Semesta Alam, dengan Kitab Sejatinya mengawalmu dari awal hingga akhir kehidupan.
Ayat. 1856
Kitab Semesta adalah percikan dari Samudera IlmuNya yang tanpa batas.
Sebuah tinta pemahaman yang disampaikan setetes demi setetes kepada seluruh makhluk penghuni semesta raya.
Ayat. 1857
Maka bukalah pintu jiwa kalian, dan terimalah Dia sebagai tamu jiwamu yang membawa cahaya terang dan damai.
Lembutkanlah jiwamu, dan terimalah kebenaran itu, sebuah kebenaran yang bukan sekedar ancaman-ancaman siksa neraka yang kelak membuat jiwamu semakin kering, jauh dari nilai pencerahan dan cahaya terang.
Ayat. 1858
Aku adalah Tuhan Yang Maha Kasih, namun mengapa kalian bertindak laksana hewan buas yang memangsa sesamanya dengan bengis dan kejam tanpa sedikitpun rasa kasih?.
Tidakkah cukup air mata dan tetesan darah itu mengalir mengotori kesucianNya?.
Ayat. 1859
Janganlah kalian mencobai Aku, jika Aku murka maka tidak ada yang mampu bertahan, seisi semesta raya akan luluh lantak tak membekas, namun karena rasa kasih jualah, rahmat kasih sayang-Ku mendahului murkaKu.
Ayat. 1860
Bukankah Aku pernah berjanji kepada para utusan-utusanKu agar tidak menghancurkan umat yang membangkang, selain membukakan mereka pintu maaf serta ampunan.
Namun mengapa kalian tidak mengambil kesempatan (pengampunan) itu, malah bertindak melampaui batas serta bertindak mengatasnamakan Aku dan ajaran-Ku?.
Maka kembalilah kepada jalan yang lurus, jalan yang telah dibuka oleh para pendahulu-pendahulumu dan jadilah terang dan berkah bagi sesamamu.
Kitab Semesta 
Ayat. 1861
Dalam doamu engkau berkata, 
“Ya Tuhan, karena Keagungan-Mu, makhluk-makhluk ciptaan-Mu, memberi-Mu dengan berbagai sebutan gelar kehormatan, memanggilmu dengan nama-nama terindah dan memikirkan keindahan-Mu dalam berbagai bentuk dan rupa, yang sesungguhnya kesemuanya itu tertuju pada-Mu.”
“Maukah Engkau Ya Tuhan Menerima Panggilan dan seruan mereka dengan beragam nama dan rupa?”.
“Sudikah diri-Mu yang tak terpikirkan akal, terpahat dalam wujud bentuk dan rupa?”.
Maka katakanlah kepada mereka, “Jika pikiran mereka, memikirkan zat tunggal dibalik segala materi, maka doa-doa mereka bisa Ku terima, sekalipun didepan persembahan mereka berjejer berhala-berhala, namun jika mereka memikirkan Wujud Aku seperti wujud yang mereka sangkakan dalam bentuk berhala ciptaan mereka, maka doa mereka tak akan pernah sampai kepadaKu, sebab mereka telah menyembah tuhan-tuhan yang lain selain Aku”.
“Dan jika mereka menyebut nama-nama Tuhan yang asing kepadaKu karena ketidaktahuannya,   dan dengan ketulusan hatinya, jiwanya mampu terhubung kepada-Ku, maka doanya akan sampai kepada-Ku, begitulah Rahmat dan kasih sayang Tuhanmu kepada umat-umatNya” .
Ayat. 1862
Dan bukalah kitab-kitab yang ada ditengah-tengah kalian, bukankah semuanya  merupakan tanda kesaksian Wujud dan kecintaan kalian kepada-Ku?.
Dan karenanya, Aku membalas cinta kalian dengan hamparan ayat-ayat Tuhan yang sejati , ayat yang tak dapat dipalsukan, ayat-ayat yang ada di alam ini, yang telah ada bersama kalian, mengawal dari awal hingga akhir kehidupan.
Ayat. 1863
Maka tangkaplah pesan-pesan yang tersirat itu dan tulislah sekiranya kalian mampu. Berilah cahaya pengetahuan kepada sesamamu dan jadilah lentera yang menerangi jalanNya.
Ayat. 1864
Bukalah pintu-pintu jiwa agar Aku dapat tinggal didalam kuil jiwamu, ketahuilah sesungguhnya Aku ini dekat, dan engkau senantiasa bersama Aku kemanapun engkau pergi.
Ayat. 1865
Janganlah mengira Tuhanmu jauh diatas langit sehingga engkau putus harapan akan terkabulnya doa-doamu. 
Berikhtiarlah dan  kaitkanlah hatimu kepada-Ku, agar segala keinginanmu terkabul. 
Bersyukurlah dan berserah dirilah atas segala takdir baik maupun buruk yang terjadi padamu.
Sesungguhnya Tuhanmu mencintai umat-umatnya yang pandai bersyukur atas apa yang mereka telah terima.
Kitab Semesta
Ayat. 1866
Terpujilah Tuhanmu, yang telah menampakkan tanda-tanda kebesaranNya di langit.
Fenomena ini akan terus terjadi dalam beberapa waktu, sehingga mereka saling bertanya, gerangan apakah yang terjadi?.
Maka sampaikanlah kepada mereka tanpa ragu, apa yang telah engkau terima.
Ayat. 1867
Biarlah ayat-ayat Tuhanmu yang menceritakan perihal kebenaran yang disampaikanNya.
Dan janganlah memikirkan seberapa banyak manusia yang membaca pesan-pesanmu.
Kembalikanlah segala sesuatu kepada Allah semata.
Ayat. 1868
Tundukkanlah hatimu, dan Aku telah menjawab permintaanmu akan tanda di langit sehingga hatimu menjadi tenang, bahwa Aku yang telah bersuara didalam sanubari mu.
Kitab Semesta
Ayat. 1869
Berilah peringatan kepada mereka, atas tindakan mereka mengatasnamakan Tuhan dan ajaranNya, bukankah Aku menciptakan bangsa-bangsa agar kalian dapat saling kenal mengenal?.
Lantas mengapa kalian menginginkan perempuan-perempuanmu tampil seragam?.
 Memenjarakan mereka dalam kegelapan dan merantai mereka dalam belenggu-belengu yang kalian ciptakan sendiri?.
Ayat. 1870
Siapakah kalian yang bertingkah laku laksana Tuhan?, menghakimi manusia lainnya atas nama kebenaran, kebenaran mana yang sesungguhnya kalian bela selain kebenaran kelompok mu dan hawa nafsumu secara pribadi.
Ayat. 1871
Suarakanlah nurani kalian jangan pernah mengalah terhadap kezaliman, sesungguhnya Tuhanmu bersama orang-orang yang benar.
Ayat. 1872
Tegurlah alim ulama ditengah kalian yang sekiranya fatwa-fatwanya mencederai nurani dan akal sehat. 
Kritislah terhadap kebenaran, janganlah takut akan ancaman yang diarahkan kepada kalian.
Berserah dirilah kepada Tuhanmu dan bersabarlah atas segala yang terjadi.
Ayat. 1873
Lihatlah bangsa-bangsa lainnya, bagaimana mereka membangun peradaban, tirulah mereka bukan meributkan halal haram sepanjang masa, pertikaian yang kunjung berhenti.
Ayat. 1874
Bukankah yang kalian ributkan masalah kecil, sebuah permasalahan yang tingkat kecerdasannya tidak melebihi mata kaki.
Lantas mengapa kalian memamerkan kebodohan kalian?, bertingkah laku layaknya kaum beriman, namun bertingkah laku dan berucap laksana hewan.
Ayat. 1875
Ketahuilah kedudukan keimanan seseorang bukan dilihat dari penampilannya ataupun bergaya dan menjadi budak bangsa lainnya, melainkan kebeningan hati yang memancar dalam tingkah laku keseharian kalian.
Maka bertobatlah dan hilangkanlah segala kesombongan iman yang ada dihati kalian, jika kalian masih berada dalam golongan hamba-hamba yang beriman dan beramal saleh.
Kitab semesta 
Ayat. 1876
Berhentilah berperang mengatasnamakan agama dan Tuhanmu.
Bagimu penganut Nasrani berhentilah melakukan perang salib dalam kemasan yang baru, menjajah bangsa lainnya dengan kemasan yang menarik demi meraih sumber daya alam yang mereka miliki, kalian buat kekacauan dan berbagai fitnah, tipu muslihat  demi sebuah pembenaran -perihal apa yang kalian lakukan yang sebenarnya merupakan bentuk penjajahan dalam bungkus balutankemanusiaan.
Dan bagimu muslim berhentilah melakukan perlawanan dengan para penindas-penindasmu. Berdamailah dan hentikanlah segala pertikaian diantara kalian dan dengan agama-agama lainnya, jadilah umat yang merahmati dunia jika kalian benar-benar meresapi ajaran yang kalian imani.
Bagimu para keturunan anak-anak Daud berhentilah memperbudak bangsa-bangsa lainnya dengan kekayaanmu, dan memperbudak mereka dengan hutang riba yang melilit dan mencekik bangsa-bangsa.
Berhentilah melakukan peperangan baik secara tersamar maupun secara terang-terangan.
Sesungguhnya Allah Tuhanmu Maha mengetahui apa-apa yang kalian rencanakan.
Dan janganlah kalian saling tindas-menindas antara satu kaum dengan kaum lainnya, sesungguhnya kalian bersaudara, satu umat Tuhan, anak-anak keturunan pewaris nilai-nilai tauhid Ibrahim.
Ayat. 1877
Dan janganlah kalian mencoba menghapus atau menghilangkan sebagian bangsa-bangsa didunia, karena Tuhanmu telah menciptakan berbagai keragaman, agar kalian dapat hidup berdampingan secara damai.
Ayat. 1878
Dan janganlah kalian melakukan kerusakan di muka bumi, melepaskan wabah, melakukan peperangan, membatasi kelahiran dan mengurangi jumlah penduduk dunia dengan beragam cara dan tipu muslihat.
Berhentilah bertindak seolah kalian melakukan kehendak dan mengetahui rencana Tuhan, yang sebenarnya yang kalian lakukan adalah tindakan keji para penguasa kegelapan.
Ayat. 1879
Dengan jari-jari penuh kelembutan mereka mencoba menindas dan memperbudak bangsa-bangsa.
Dengan tipu muslihat mereka membuat yang salah menjadi benar, yang benar menjadi salah.
Ayat. 1880
Maka waspadalah terhadap apa yang mereka lakukan, milikilah jangkauan mata batin yang luas agar kalian bisa membedakan mana kebenaran sejati, mana kebenaran yang palsu.
Kitab Semesta 
Ayat. 1881
Ada yang melihat sebenarnya ia tak melihat. Ada yang mendengar sebenarnya ia tak mendengar. Pintu jiwa yang tertutup hanya bisa dibuka dengan dorongan kalbu yang bersih.
Ayat. 1882
Pengajaran Tuhan merupakan pengajaran yang universal, pengajaran yang berdiri diatas agama-agama.
Cucuran rahmatNya tak henti-hentinya mengalir, memancar ke segala arah, semuanya diberi tanpa membedakan.
Ayat. 1883
Sentuhan Cahaya kasihNya menghidupi seisi semesta yang dipenuhi Cahaya KemuliaanNya.
Itulah anugerah hidup yang telah diberikan Tuhan kepadamu, maka bersyukurlah atas apa yang telah kalian terima, baik besar maupun kecil, karena tidak ada yang tak memiliki arti dihadapan Tuhanmu.
Ayat. 1884
Ketika kalian mengalami musibah, maka berserah dirilah atas apa yang telah terjadi, bersabarlah, karena Tuhanmu bersama orang-orang yang sabar.
Ayat. 1885
Janganlah berkecil hati dan putus dari harapan, karena dari setiap ujian hidup yang telah terlewati, kelak darinya akan lahir jiwa-jiwa yang hidup, jiwa yang mampu membaca rahasia kehidupan.
Ayat. 1886
Terimalah dan syukurilah segala anugerah yang telah Tuhan berikan kepadamu.
Laksana hujan berkah yang turun dari langit yang menghidupi ladang-ladang jiwamu.
Ayat. 1887
Kemudian ladang-ladang itu menghasilkan panen dan mencukupi mereka dengan berbagai macam makanan jiwa.
Dipetiknya buah kebijaksanaan, diperas saripatinya, lalu diberikan kepada mereka yang sedang didera rasa haus dahaga batin.
Ayat. 1888
Kemudian mereka kembalikan lagi benih-benih kehidupan itu, mereka tanam ke dalam jantung kehidupan, agar dapat tumbuh dan berkembang melewati musim-musim.
Ayat. 1889
Adakalanya panen itu melimpah, ada saatnya panen itu gagal, begitulah kadar keimanan seseorang, adakalanya naik, ada saatnya turun.
Ayat. 1890
Demikianlah perumpamaan-perumpamaan  yang diberikan oleh Tuhanmu mengenai rahasia kalbu dan pencapaian batin
Kitab Semesta
Ayat. 1891
Maka terpakulah sang jiwa, tak mampu menerima segala anugerah yang telah diterima.
Bagi jiwa yang memiliki kekuatan maka ia akan mampu menahan cahaya anugerah itu, jika tidak, maka ia akan hilang ingatan, jatuh terkulai, meluruh melebur bersama Cahaya KemuliaanNya.
Ayat. 1892
Akulah ruh ilahiah , yang selalu engkau bawa kemanapun engkau pergi.
Akulah ruh ilahiah, yang selalu ada dihadapanmu di manapun engkau bersujud.
Ayat. 1893
Akulah segala realitas dari segala yang ada, segala ciptaanNya yang bermula dari ketiadaan kemudian menjadi ada.
Maka bersaksilah bahwa Aku Raja diatas raja, Kemuliaan-Ku memancar ke segala penjuru semesta.
Ayat. 1894
Ketika seluruh kehidupan telah musnah, maka yang tersisa hanyalah Aku, kemudian Ku bangkitkan mereka pada keadaan semula, kemudian mereka menjadi hidup kembali dan hidup kekal di dalam surgaNya yang abadi.
Ayat. 1895
Bagi mereka yang tidak berhasil meraih karunia pengampunanNya, maka api penyucian jiwa kelak membersihkan jiwa mereka, hingga akhirnya mereka berada di dalam surgaNya yang abadi.
Ayat. 1896
Laksana piala-piala jiwa yang telah dilebur dan dibentuk hingga sedemikan rupa hingga tampak berkilauan, hingga piala jiwa itu layak bersanding,  bersama mereka-mereka yang terlebih dahulu memasuki cahaya keindahanNya.
Ayat. 1897
Kemudian jiwa-jiwa itu berdiri dihadapan Tahta KebesaranNya, mereka dapat melihat keagungan Tuhannya tanpa tertutup oleh tabir.
Karena kesucian jiwalah, mereka tidak musnah dihadapan Cahaya KemuliaanNya.
Kitab Semesta 
Ayat. 1898
Jika diantara kalian ada yang sedang menjalani hukuman, maka perlakukanlah mereka dengan baik, jangan kalian siksa mereka, sebab sejatinya hukum itu bertujuan untuk merubah seseorang dari yang tak baik menjadi baik.
Ayat. 1899
Berlakulah adil, sekalipun berat, karena keadilan sejati hanya milik Tuhanmu .
Janganlah kalian menciptakan suatu perkara yang dibuat-buat ataupun bersaksi palsu, untuk memenangkan suatu peradilan.
Ayat. 1900
Dan bagi hakim-hakim berlakulah jujur dan adil, karena kalian mewakili keadilan Tuhan dimuka bumi.
Janganlah kalian (para hakim-hakim), menukar keadilan dengan uang, karena hal demikian sangat dimurkai oleh Tuhanmu.
Ayat. 1901
Dan bagi mereka yang sudah menjalani hukumannya, maka terimalah mereka dalam kehidupan masyarakat mu.
Janganlah kalian tolak mereka ataupun menahan mereka didalam mencari penghidupan dan rejeki, sebab mereka telah menebus kesalahannya, terimalah mereka sebagai manusia yang baru.
Kitab Semesta
Ayat. 1902
Dihari ini agama-agama telah melampaui batas, menimbun harta kekayaan dan memperbudak umat, menyembunyikan kebenaran dan menjauhkan umat dari cahaya terang.
Ayat. 1903
Bukankah Aku telah berfirman pada kalian bahwasanya Aku tidak pernah beragama dan mendirikan agama, kalian sendirilah yang menciptakan perbedaan-perbedaan dan berselisih paham tentang Aku, hingga kalian pada akhirnya terlepas dari pemahaman tauhid.
Ayat. 1904
Telah punah ribuan agama warisan moyangmu bersama ketuhanan mereka , tetapi Aku tetap kekal. 
Aku akan tetap bersama dan mengawal kalian dari awal hingga akhir kehidupan.
Ayat. 1905
Bacalah ayat-ayat semesta di alam ini, lembaran-lembaran pengetahuan yang tak ada habis-habisnya untuk dibaca dan dipelajari jika kalian termasuk makhluk yang berfikir, ambilah air kehidupan didalam samudera ilmuNya yang tak terbatas.
Ayat. 1906
Janganlah kalian terpaku pada kitab-kitab yang ada disekitar mu, lihatlah alam ini bukankah telah Aku hamparkan pengetahuan yang begitu luas yang menceritakan tentang Kebesaran dan Kasih SayangKu kepada seluruh makhluk ciptaanNya.
Suatu saat kitab-kitab itu kelak akan habis masanya termakan perlintasan zaman, tetapi ayat-ayat Tuhan di alam ini akan tetap abadi dan tak dapat dipalsukan.
 Ayat. 1907
Berhentilah meributkan perihal nama-nama yang pantas disematkan kepadaKu, bukankah Aku telah mengatakan kepada Musa, bahwa Aku adalah Aku.
Ribuan nama yang telah diberikan  moyang-moyang kalian, sesungguhnya semua bermaksud tertuju hanya kepada-Ku, namun diantara mereka tergelincir dalam kesesatan dan membuat berhala ciptaan mereka sendiri untuk sesembahan.
———-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *