Ayat. 846
Wahai manusia pada awal mula penciptaan, kalian bersaksi atas keberadaanKu.
Kemudian dalam perjalanan waktu, setelah kejatuhan Adam dan hawa dari surga, anak-anak keturunannya tidak mengenal keberadaan Ku lagi.
Mereka mulai menyembah tuhan-tuhan selain Aku.
Dan kalian mulai melakukan kerusakan-kerusakan, kemudian munculah orang bijak ketengah kalian mengajarkan hikmah dan nilai ketuhanan.
Kalian menyebutnya dengan sebutan kaum tetua suku, rohaniawan dan nabi-nabi.
Ayat. 847
Munculah konsep-konsep ketuhanan ditengah masyarakat kalian.
Ketakjuban atas sesuatu yang terbit dan tenggelam dilangit, maka moyangmu menganggap keduanya adalah dewa.
Takala moyangmu mensyukuri panen yang melimpah, mereka mulai memikirkan konsep Dewi kesuburan.
Takala moyangmu pergi melaut, mereka takjub atas ganasnya ombak, maka moyangmu mulai memikirkan dewa yang menjaga lautan.
Ayat. 848
Kemudian kalian melakukan ritual-ritual penyembahan, pengorbanan dan membukukan ajaran para pemimpin agama mu.
Kalian warisi ajaran itu dari generasi ke generasi.
Sebagian ajaran itu mampu bertahan, sebagian punah akibat peperangan dan bencana alam juga perpindahan keyakinan.
Ayat. 849
Beragam konsep Tuhan, bentuk, nama dan rupa melebur jadi satu dalam bentuk tradisi dan kebudayaan.
Ayat. 850
Dari kelompok kecil, kemudian terciptalah sebuah bangsa, kemudian terdapat raja-raja, para bangsawan, tentara-tentara berikut rohaniawan-rohaniawan.
Yang kelak memegang kendali seluruh jalannya pemerintahan.
Ayat. 851
Kemudian muncullah nabi-nabi yang memperbaharui konsep ketuhanan di tengah kaumnya.
Sebagian dari nabi itu dapat diterima, sebagian mereka tolak.
Sebagian dari nabi itu mereka sanjung puji sebagian lagi mati terbunuh.
Ayat. 852
Ajaran moyangmu berubah seiring perjalanan waktu.
Dari penyembah ruh , penyembah benda-benda, penyembah banyak dewa, hingga berujung pada konsep mengenal satu Tuhan.
Ayat. 853
Dibangunlah rumah-rumah peribadatan dan patung-patung megah yang melambangkan kebesaran Tuhan.
Mereka adakan perayaan untuk memuji kebesaran Tuhan mereka.
Kemudian mereka mulai melakukan ritual pengorbanan hewan maupun manusia, untuk menyenangkan Tuhan.
Ayat. 854
Kemudian terjadilah peperangan antar suku bangsa satu dengan bangsa lainnya.
Maka beralihlah sistem kepercayaan dari pihak yang kalah ke pihak yang menang atau sebaliknya yang belum mengenal sistem ketuhanan, mengambil konsep ketuhanan yang telah ada.
Ayat. 855
Banyaknya kelompok ketuhanan dan beragam jenis Tuhan, membuat moyangmu mulai memikirkan nama dari kelompoknya dan melembagakan ajaran TuhanNya, maka muncullah agama.
Ayat. 856
Ambilah pembelajaran saat kejatuhan Adam dan hawa, mereka hidup dalam keadaan telanjang, maka ditutupilah kemaluan mereka dengan dedaunan.
Mereka makan apapun yang ada di dalam tanah dan hutan, kemudian mereka memasuki gua untuk berteduh.
Takkala mereka melihat petir, menyambar ilalang dan menjadi api. Maka mereka mulai mencoba untuk menyalakannya, diambilnya batu lalu diadunya hingga menciptakan percikan.
Maka mulailah (keturunan) mereka memasak dan memakan daging, menajamkan kayu dan batu untuk berburu hewan dan menombak ikan.
Ayat. 857
Kemudian di saat mereka (sebuah koloni) mulai kehabisan bahan pangan, mereka mulai beternak dan bertani.
Ayat. 858
Merekapun mulai menggunakan bahasa, berawal dari bahasa isyarat, kemudian mengolahnya hingga terciptalah sebuah bahasa.
Ayat. 859
Setelah berbicara dalam bahasa, mereka mulai mencoba berhitung terciptalah angka-angka.
Kemudian terciptalah simbol-simbol lalu mereka mulai mengenal huruf.
Ayat. 860
Mulailah mereka membangun permukiman-permukiman dan menggali sumur-sumur.
Ayat. 861
Kemudian mereka menaklukan desa-desa sekitarnya, maka terciptalah berbagai macam jenis senjata dan bala tentara untuk berperang.
Ayat. 862
Berdaganglah mereka dengan bangsa lainnya untuk melakukan pertukaran barang.
Barang ditukar dengan barang, hingga tercipta berbagai jenis mata uang untuk melakukan pembayaran.
Ayat. 863
Setelah segalanya berjalan, mulailah mereka saling menghibur diri, terciptalah tetabuhan, nyanyian juga tarian.
Terciptalah sebuah peradaban dengan para raja-raja dan tetua suku sebagai pemimpinnya.
Kemudian berkembanglah mereka dari kelompok kecil manusia, menjadi desa, menjadi sebuah kota, hingga menjadi sebuah bangsa.
Ayat. 864
Berkatalah para tetua suku, kini waktunya kita mensyukuri apa yang telah kita dapatkan.
Marilah kita menyembah Ruh dan kekuatan dewa-dewa yang telah menciptakan dan menghidupkan kita semua.
Maka mulailah mereka melafalkan mantra, membuat patung persembahan dan melaksanakan pengorbanan-pengorbanan.
Ayat. 865
Para wanita mulai bersolek, menciptakan gelang berbentuk manik-manik dari biji buah dan akar-akaran.
Mereka mulai menyamak kulit untuk pakaian, kemudian memintal benang, hingga terciptalah pakaian dengan beragam ciri khas yang melambangkan keagungan suku-suku mereka.
Ayat. 866
Setelah populasi semakin bertambah, daerah kerajaan semakin meluas. Maka mereka hendak menyenangkan hati sang raja, mulailah mereka melakukan penaklukan-penaklukan bangsa-bangsa yang jauh dari permukiman mereka. Maka terciptalah kerajaan-kerajaan dan imperium kekaisaran.
Ayat. 867
Terjadilah peperangan antar bangsa dan peradaban, bangsa yang kalah akan membayar upeti sebagai tanda pengabdian.
Bangsa yang menang membangun istana nan megah, benteng-benteng dan menara-menara sebagai simbol keagungan.
Ayat. 868
Keagungan menjadi reruntuhan, kemudian tumbuh lalu musnah, hal demikian akan terus berputar melintasi zaman
Tidakkah ada sesuatu yang abadi didunia selain Tuhanmu.
Ayat. 869
Maka bangunlah kerajaan surga di hatimu. Yang memancarkan cahaya cinta dan kasih. Itulah kerajaan Tuhan yang kekal.
Ayat. 870
Sebab itu maka jagalah perdamaian, kasih mengasihi antar sesama mu, dan bangunlah peradaban bangsamu.
Ayat. 871
Wahai manusia, berhentilah saling bunuh-membunuh antar sesamamu dengan mengatasnamakan Tuhanmu.
Janganlah menjadi hakim atas manusia lainnya.
Tuhanmu sudah maha segalaNya, tidak perlu dibela makhluk lemah seperti mu.
Ayat. 872
Ketahuilah membunuh satu nyawa sama saja dengan membunuh kehidupan itu sendiri.
Berhentilah meniru peradaban zaman para nabi. Mereka hidup untuk mempertahankan diri, membunuh atau dibunuh.
Janganlah kalian tiru yang demikian itu.
Ayat. 873
Berlomba-lombalah dalam kebajikan bukan menebarkan permusuhan.
Kasih mengasihilah diantara sesamamu, sebab kalian semua saling bersaudara.
Ayat. 874
Lihatlah sekelompok manusia bebal, yang bertingkah layaknya Tuhan, mereka tidak akan melahirkan peradaban yang mulia, melainkan kehancuran demi kehancuran.
Ayat. 875
Maka tunggulah hukuman dari Tuhan mu, atas tingkah polah kalian.
Sesungguhnya kalian kelompok yang telah melampaui batas.
Ketahuilah Allah Maha Pemberi Perhitungan bagi umatnya.
Maka bertobatlah dan sebelum waktu kalian tiba.
Ayat. 876
Dan janganlah lagi kalian menumpahkan darah saudaramu sambil meneriakkan nama Tuhanmu, sesungguhnya hal demikian amat tercela Dimata Tuhanmu.
Tidakkah kalian melihat kelangit, bumi dan manusia tidak ada apa-apanya dibanding jagat Semesta yang maha luas.
Oleh sebab itu apa yang kalian sombongkan?.
Ayat. 877
Dan kalian para kaum berjubah, berhentilah menghasut umat dan memanfaatkan kepolosan umat-umat mu demi ambisi dan kekuasaan.
Kalian bisa membohongi mereka tapi tidak Tuhanmu.
Ayat. 878
Maka bertobatlah segera sebelum azab Tuhan jatuh kepada mu dan jamaat mu.
Berhentilah menyombongkan diri dan merasa bagian kelompok mu paling mulia disisi Tuhanmu.
Ayat. 879
Sesungguhnya kalian telah terperdaya oleh bujukan syetan, dan melakukan hal-hal yang dibenci oleh Tuhanmu.
Ayat. 880
Maka kembalilah ke dalam ajaran lurus para nabi, jangan kalian ikuti jalan-jalan gelap yang sukar dan penuh liku.
Ayat. 881
Wahai manusia, tidakkah kalian amati jalannya semesta?.
Bukankah seluruh yang ada dalam alam raya ini saling topang-menopang dalam kehidupan?.
Mengapa kalian merusak tatanan yang ada demi kebenaran yang kalian yakini?.
Ayat. 882
Berhentilah berbuat kerusakan ditengah-tengah umat.
Bukankah Tuhan mu Maha Kuasa, dengan sedikit guncangan, maka hancurlah sebuah bangsa.
Ayat. 883
Lantas mengapa kalian bertindak seolah mewakili Tuhan dan merasa kelompoknya berada dijalan yang paling benar?.
Sesungguhnya mata hati dan pikiran kalian telah dibutakan oleh hawa nafsumu sendiri.
Ayat. 884
Cahaya petunjuk dari Tuhanmu tidak akan bersinar dihati orang-orang yang hatinya berisi oleh kebencian.
Ayat. 885
Maka bersihkanlah jiwamu, dan jadikanlah hatimu laksana kuil yang menerima cahaya kebesaranNya
Ayat. 886
Bacalah kitab semesta sebab kitab itu berisi nilai-nilai tatanan baru yang akan memperbaiki peradaban manusia menuju kearah yang lebih baik.
Ayat. 887
Sandingkanlah kitab semesta dengan kitab-kitab kalian, pelajarilah dan saling lengkap-melengkapilah dalam pengajaran.
Raihlah cahaya petunjuk-Nya dan raihlah hikmah dari pengajaran dariNya.
Ayat. 888
Sesungguhnya Kitab Semesta bukan agama baru, melainkan sebuah tuntutan hidup agar manusia kembali kejalan lurus seperti yang diajarkan oleh para nabi.
Ayat. 889
Maka saling bahu-membahulah kalian dalam kebaikan jangan dalam kesesatan.
Saling kasih mengasihi diantara sesama mu dan berlakulah adil.
Ayat. 890
Janganlah kalian melakukan kerusakan-kerusakan di muka bumi melainkan menjalankan kebaikan-kebaikan.
Rawatlah semesta dan jadilah kelompok yang memiliki andil bagi peradaban.
Ayat. 891
Wahai manusia, jagalah keluarga mu, kerabat dan sanak saudara mu dari pengaruh buruk peradaban jahiliyah.
Sebab dalam keimanan buta, mereka akan selamanya terperangkap dalam lembah kegelapan.
Racun dalil telah mengalir di darah telah membuat mereka terpasung dalam aturan sempit yang mereka buat sendiri.
Ayat. 892
Maka hindarilah yang demikian itu, sebab akan membuat peradaban mu mundur jauh kebelakang.
Ayat. 893
Kembangkanlah ajaran para nabi, jangan kalian tiru, sebab tantangan disetiap zaman akan berbeda.
Ayat. 894
Warisilah anak keturunan mu dengan ajaran-ajaran penuh kearifan dan welas asih peninggalan para moyang mu, sebab mereka telah menjalani kehidupan bersamamu.
Ayat. 895
Hindari keimanan buta yang membuat mu tidak dapat meraih cahaya kebenaran.
Ketahuilah bahwa kebenaran ada di banyak jalan, sebab Tuhanmu memberikan banyak jalan menuju Rahmat, kasih dan karunia-Nya.
Ayat. 896
Wahai manusia, berhentilah meniru peradaban jahiliyah. Sebab sedikit hikmah yang dapat kalian petik dalam perjalanan hidup mereka.
Hargailah budaya dan kearifan bangsamu, sebab engkau adalah pewaris nilai-nilai kebajikan dari para leluhur mu.
Ayat. 897
Hikmah dan ketaladanan apa yang kalian ingin dapatkan dari sebuah bangsa yang gemar berperang dan mengubur anak perempuan hidup-hidup, selain kegelapan hidup.
Ayat. 898
Maka ambilah hikmah dari Kitab Semesta dan ajaran para leluhur mu.
Jadilah manusia yang tercerahkan bukan sekedar budak-budak keagamaan.
Ayat. 899
Jadilah merdeka, jangan lagi kalian pasung diri kalian dan menghamba kepada bangsa lainnya .
Ayat. 900
Dihari ini telah Aku sampaikan kepada kalian pengajaran cinta kasih, pengajaran kedamaian, sebuah pengajaran yang dapat diterima oleh semua agama dan kepercayaan.
Ayat. 901
Dan tahukah kamu peradaban jahiliyah itu?.
Sebuah peradaban yang penuh kebiadaban, peperangan, perampokan, pembunuhan, perbudakan, para penyembah berhala dan berbagai tindakan tak bermoral lainnya.
Ayat. 902
Hidup ditengah masyarakat mereka membuat mu, serasa tak ingin pernah dilahirkan.
Mereka rajam para pelaku zina , mereka potong tangan pencuri, mereka bunuh umat yang tak sejalan, mereka rampok para kafilah pedagang dan seumpama dari itu.
Ayat. 903
Maka syukurilah nikmat kemerdekaan yang telah kalian dapatkan.
Jangan kalian rusak dan hancurkan tanah air kalian- sebab hasutan manusia sesat yang sedang berusaha meraih ambisi dan kekuasaan dengan mengatasnamakan agama dan kepercayaan.
Ayat. 904
Jaga dan lindungilah anak-anak mu dan para pewaris negeri dari fitnah, yang akan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa mu.
Ayat. 905
Janganlah kalian ikuti pemimpin-pemimpin yang ucapannya penuh caci maki.
Sebab mereka akan menyesatkan mu dari jalan kebenaran.
Ayat. 906
Wahai manusia, lihatlah ke langit beberapa masa kedepan akan terus muncul tanda-tanda kebesaran dari Tuhanmu.
Maka bertobatlah dan kembalilah kalian ke jalan yang benar.
Ayat. 907
Dan katakanlah bahwa Sulaiman adalah seorang raja, ia memiliki hikmah dan kemampuan untuk membaca tanda-tanda alam.
Ia menulis perumpamaan-perumpamaan dengan mengambil hikmah dari kehidupan para hewan, bukan berbicara dengan para hewan.
Ayat. 908
Dan jangan pula mengabarkan bahwa bangsa jin telah memindahkan sebuah kerajaan kehadapan Sulaiman, sesungguhnya hal demikian adalah dongeng-dongeng orang-orang dimasa lalu.
Ayat. 909
Begitu juga dengan Daud seorang raja yang memiliki pengetahuan dan hikmah dari sisi Tuhannya.
Ia menulis kitabnya, berisi pujian-pujian pada TuhanNya.
Ayat. 910
Lantas mereka berkata, mengapa engkau mengingkari kebenaran kitab-kitab kami.
Katakanlah aku menyampaikan hal demikian atas tuntunanNya, bukan sebab mengada-adakan dan membuat ayat-ayat baru untuk menolak kebenaran kitab kalian.
Ayat. 911
Ketahuilah kehidupan spiritual para nabi-nabi, dipengaruhi oleh kisah-kisah dari para kafilah pedagang, mereka saling bercerita kemudian menjadi Ilham para nabi untuk menuliskan ayat-ayatnya.
Mereka para kafilah itu saling bercerita tentang hewan-hewan ajaib yang ada dibelahan bumi lain, lalu (para penutur) mengembangkan menjadi sebuah mitos dewa-dewa, penguasa hutan dan lautan.
Ayat. 912
Ketahuilah nabi-nabi dimasa lalu menulis ayat-ayatNya, kemudian keturunan nabi berikutnya menuliskan ayat-ayatNya, hal ini terus dilakukan melintasi zaman dan berbagai generasi, jadilah apa yang kalian sebut Alkitab.
Sebuah kumpulan ayat-ayat, yang mengikat dan menata kehidupan masyarakatnya agar dapat hidup secara teratur.
Ayat. 913
Tahukah kamu yang tiga itu, yang satu tauhid dan ajarannya sudah benar, yang satunya tauhidnya melenceng dan ajarannya sebagian melenceng, kemudian yang ketiga tauhidnya benar, kitabnya sebagian melenceng.
Ayat. 914
Tuhanmu Maha Pengasih, Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.
Pelajarilah apa yang dimaksud dari yang tiga itu.
Jangan kau batalkan ajarannya, sebab Allah meridhoi ketiganya sebab mereka pewaris ajaran tauhid Ibrahim.
Ayat. 915
Kitab Semesta hadir untuk meluruskan kekeliruan dan menerangkan sesuatu yang samar dari kitab-kitab kalian.
Kitab Semesta hadir untuk menyatukan yang tiga dan mengikat penghayat kepercayaan dalam satu ikatan suci Tuhan.
Ayat. 916
Dan janganlah kau sebut yang tiga itu, biarlah mereka mencari jawabannya sendiri, apa yang tiga itu dan siapa saja yang tiga itu.
Biarlah kebenaran ada di sisi Tuhanmu dan Dia adalah sebaik-baiknya pengadil.
Ayat. 917
Dan ambilah hikmah dari penghancuran Ka’bah di masa lalu, batu hitam dicuri, lalu mereka berkata dengan lantang, “dimana batu-batu api Tuhanmu berada- yang dulu memusnahkan para perusak”, lalu beberapa (berpuluh) tahun kemudian kalian tebus batu hitam itu dengan emas.
Ayat. 918
Begitu juga dengan bait Allah, bukankah telah hancur oleh bangsa Romawi, tabut perjanjian tidak bekerja untuk kalian, sebab kalian telah berpaling dari-Nya.
Ayat. 919
Begitu juga saat dia berkata ditiang salib, “Eli Eli Lama Sabaktani”, ‘Tuhan mengapa Engkau meninggalkan aku”, sebab Dia tahu dimasa depan engkau yang disalib akan digelari tuhan oleh para pengikutnya.
Maka Ku abadikan ucapan mu agar mereka dapat berfikir dan mengetahui bahwa engkau adalah seorang utusan.
Ayat. 920
Maka kenalilah Allah Tuhanmu, Tuhan Semesta.
Tuhan yang melewati batas-batas agama dan Kepercayaan.
Tuhan yang tidak tersandera agama dan kitab suci.
Ayat. 921
Dan janganlah kalian meributkan perihal kematiannya di tiang salib atau diserupai, sebab setiap yang bernyawa kelak akan mati, dan setiap jiwa akan mengalami kematian dalam hidup sebelum menghadapi kematian yang sesungguhnya.
—————-
Kisah Daud
Ayat. 922
Dan ingatlah kisah Daud takkala diperintahkan oleh keluarganya untuk menjenguk kakaknya di medan perang sambil membawa makanan kepada mereka.
Ketika itu bangsa Filistin menantang bangsa Israel, perihal pertandingan satu lawan satu yang diwakili oleh Goliath pasukan terbaiknya.
Lalu pemimpin Israel berkata kepada kaumnya, siapa yang berani melawan Goliath, kelak ia akan aku nikahkan dengan anakku, akan kuberikan kepadanya hadiah-hadiah dan keluarganya terbebas dari pajak.
Tidak ada seorangpun dimedan pertempuran itu yang berani melawan Goliath, sebab ia berperawakan tinggi besar dan terampil dalam peperangan.
Semua pasukan tampak tak punya nyali, kemudian datanglah Daud, seorang pemuda polos tanpa pernah berlatih teknik peperangan, memberanikan diri untuk menghadapinya.
Diberinya ia baju jirah, namun ia melepasnya, tercenganglah mereka, dan menganggap Daud orang yang ceroboh tanpa perhitungan.
Dengan bermodal ketapel dan batu, Daud berhadapan dengan Goliath, diayunkan ketapel itu hingga batu mengenai kepala Goliath, hingga ia jatuh tersungkur ke tanah kemudian mati.
Maka bersorak sorailah bangsa itu, seorang pemuda telah menjadi pahlawan bagi kaumnya dan membawa kemasyhuran bagi kerajaannya.
Ayat. 923
Kemenangan demi kemenangan diraihnya sehingga membuat iri pihak lainnya, dan bermaksud membunuhnya namun Allah menjaganya sebab ia merupakan seorang yang terpilih.
Ayat. 924
Maka ia pun menjadi raja Israel yang termasyur, dianugerahinya kepadanya hikmah dan kemampuan untuk menulis perihal kebesaranNya.
Ia senadungkan puji-pujian kepadaNya dengan petikan harpa nan merdu.
Begitulah ia Raja sekaligus nabi bagi bangsa Israel.
Ayat. 925
Dan janganlah kalian tuduh Daud telah melakukan hubungan gelap dengan Batsyeba, sebab perempuan yang ditinggal perang oleh suaminya, memiliki hukum perceraian yang tak tertulis.
Atas ketidaksabarannya itu, maka anak yang dilahirkan darinya mati dihari ketujuh, sebab Allah murka atas kekhilafannya.
Maka bertobatlah Daud memohon ampun kepada Allah, maka Allah mengampuni kehilafan dan ketidaktahuannya, sebab Dia Maha Pengampun atas segala dosa manusia baik yang tak disengaja ataupun yang disengaja.
Setelah kematian Uria suami Batsyeba di Medan perang, maka Daud kemudian menikahi perempuan itu lalu lahirlah Sulaiman.
Kitab Semesta bagian-7
Kisah Sulaiman
Ayat. 926
Setelah Daud telah sah menikahi Batsyeba maka lahirlah Sulaiman.
Lalu munculah seorang nabi diantara kalian, dan berkata kepada bangsa itu, “Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Dia akan mengagungkan dan mengukuhkan nilai tauhid”.
Ayat. 927
Maka berfirmanlah Allah lewat mimpi kepadanya, “Mintalah kepadaKu apapun yang kau minta kelak akan Kukabulkan”.
Lalu berkatalah Sulaiman, “Aku tidak meminta harta dan kekayaan juga kerajaan, berilah hamba mu ini kebijaksanaan yang kelak darinya aku dapat memimpin bangsa ini dan menuntun bangsa ini agar selalu mengingat akan keagungan dan kebesaran Mu.”
Ayat. 928
Maka Allah memberikan anugerah kepadanya kemampuan untuk menulis amsal-amsal.
Kemampuannya dalam memimpin dan kebijaksanaannya dalam meriwayatkan amsal-amsal, membuat raja dan ratu daerah lain datang kehadapannya, untuk mendengar hikmah-hikmahnya secara langsung.
Diberinya hadiah-hadiah kepadanya sebagai upeti. Maka tidak ada kerajaan yang lebih termasyur selain yang dimiliki Sulaiman kala itu.
Ayat. 929
Maka dibangunlah bait Allah di masa pemerintahan Sulaiman. Tergenapilah apa yang katakan nabi mereka, kelak dari keturunan Daud akan mendirikan bait Allah.
Ayat. 930
Dalam kemasyhuran dan kejayaannya, ia mengambil banyak istri, diambilnya istri-istri dari bangsa asing dijadikannya selir-selir.
Ketika istri-istrinya itu memiliki illah-illah lain selain Allah, dan meminta kepadanya agar mendirikan kuil-kuil bagi tuhan mereka, maka dengan rasa cinta yang ada dalam dirinya, maka ia mengijinkan untuk membangun kuil-kuil itu.
Maka mulai tercemarlah keimanan bangsa itu, keberadaan kuil dan dewa-dewa mereka telah menodai kesucian nilai tauhid.
Ayat. 931
Maka datanglah murka Tuhanmu ,namun atas karunia kasihNya, Dia tidak menjatuhkan kepadanya saat itu juga sebab ia anak Daud.