Ayat. 161

Dan janganlah kau mengumumkan siapa dirimu, akan Ku perlihatkan tanda-tanda kebesaran Ku di langit, dalam beberapa waktu kedepan, langit akan membentuk suatu pesan-pesan nan indah yang membuat manusia takjub, begitulah ketetapan kami , semoga engkau selalu dalam petunjukNya.

Ayat. 162

Sampaikanlah kabar gembira pada Bani Israel, doa kalian telah terkabulkan, tergenapkan janji nubuatan dari Tuhanmu.

Seseorang telah menampakkan diri, lahir dari keturunan 12 suku yang hilang.

Tunggulah barang sejenak, hingga kami tuntaskan tanda-tanda kebesaran kami di langit, agar kalian percaya dan mengimaninya.

Ayat. 163

Peganglah janji mu, bahwa Allah itu Esa, jangan kau sembah Illah-ilah lain selain Allah.

Dan jangan pula kau kultuskan dia, karena ia merupakan manusia dari kalangan mu juga.

Ayat. 164

Telah ku genapi janji Ku , pada moyang mu Ibrahim, jadilah bangsa yang mendamaikan dan memberkahi dunia.

Berilah kemerdekaan pada bangsa Palestine, karena mereka merupakan anak keturunan Ishak dan Ismail, anak dari bapak mu Ibrahim.

Hiduplah berdampingan secara damai, berlaku adillah terhadap sesama dan jadilah berkah bagi dunia.

Ayat. 165

Untuk para pengikut Kristus, singkirkanlah berhala-berhala dari rumah Tuhan, jika kalian masih dalam ikatan suci tauhid.

Berhentilah menyebut Yesus sebagai Tuhan, sebab Ia tak mau dipersekutukan dan diperanakkan.

Maha suci Allah, tiada makhluk yang serupa dengan Dia.

Ayat. 166

Untuk para pengikut Muhammad, berhentilah memberhalakan bahasa dan aksara Arab. 

Bertingkah-lakulah sesuai adat kebiasaan bangsa mu dan hiduplah dalam damai, bersanding dengan umat yang lainnya.

Sesungguhnya Islam adalah Rahmat semesta alam, bukan Arab semesta alam.

Ayat. 167

Dan janganlah kau bertindak seperti keledai liar yang lepas kendali.

Jadilah teladan dan panutan jika engkau benar bagian dari kaum beriman dan beramal shaleh.

Ayat. 168

Teladanilah sifat dan cinta kasih , para rasul dan nabi-nabi terdahulu.

Berhentilah menjadi budak-budak keagamaan dan merasa agama mu paling benar, carilah pencerahan bathin.

Karena ketakwaan dan keimananmu lah, yang memiliki keutamaan di sisi Ku.

Ayat. 169

Untuk penghayat kepercayaan, bersuka citalah karena kitab semesta hadir tanpa mengkotak-kotakkan umat- yang percaya akan Tuhannya.

Siapapun dapat mengimani kitab ini, tanpa harus memeluk salah satu agama. 

Ambillah hikmat dan pengajaran darinya yang di ambil dari Cahaya PengetahuanNya.

Ayat. 170 

Dan janganlah kau sesat dan nerakakan hamba Ku yang terdapat di pelosok hutan, biarlah mereka menyembah batu dan pepohonan, atau benda-benda langit, atau seumpama dari itu, karena ia menyembah pantulan Aku yang ada di setiap wujud.

Doakanlah mereka , sesungguhnya mereka belum mengerti.

Ayat. 171

Bersatu dan berkumpulah wahai anak adam , baik para pendosa dan kaum beriman. Bersaksilah bahwa Allah Tuhan mu itu esa dan tidak ada illah-ilah lain selain Dia.

Telah terbuka lembaran kitab semesta , yang terhampar luas, tanpa sekat perbedaan-  agama dan kepercayaan.

Ayat. 172

Ingatlah bersatunya kalian untuk kebaikan dan kedamaian umat manusia, bukan sebagai bentuk kesombangan kaum Ad, yang membangun menara Babel hingga menjulang ke langit, untuk membentuk satu bahasa dan satu bangsa.

Ayat. 173 

Kemudian kami hancurkan dan sebarkan kaum Ad ke berbagai pelosok bumi, sehingga mereka  saling berpencar, menciptakan berbagai bahasa, sehingga mereka tidak mengenal lagi bahasa-bahasa diantara mereka.

Ayat. 174

Namun kini segolongan bangsa Arab , ingin meniru kesombongan kaum Ad, mereka menipu umat dengan berbagai dalil, berdasar tafsir menurut hawa nafsu mereka sendiri,  menjadikan umat manusia mundur kebelakang dan membenci budayanya sendiri. 

Sesungguhnya kami ciptakan manusia dengan berbagai suku bangsa dan bahasa, agar kalian saling mengenal, bukan mengarabkan semesta melainkan rahmat bagi semesta alam .

Ayat. 175

Kemudian diantara kalian berkata, ini perintah Tuhan kami. Katakanlah Allah tidak sesempit pikiran mereka, Tuhanlah yang menciptakan keragaman dan Allah menyukai sesuatu yang indah, karena begitulah Dia mencipta penuh keindahan dan perhitungan.

Dan janganlah kalian jadikan pakaian seolah beragama, pakaian tertentu beraroma surga , sesunguhnya semua itu merupakan khayalan bebal mereka.

Pakaian sejati adalah pakaian taqwa, semua yang mereka pertentangkan sesungguhnya hanya sebatas kulit agama ,belum mencapai inti agama yakni pencerahan bathin.

Sesungguhnya Aku tidak pernah melihat penampilan luar manusia, penampilan bisa menipu,  bersihnya hati dan ketaqwaan dalam menjalani perintah Ku itulah- pakaian taqwa yang sesungguhnya.

Ayat. 176

Kemudian diantara imam mereka mengharamkan musik, mengharamkan perempuan berbuat lebih, mengharamkan budaya, melarang apapun yang tidak Allah larang atas mereka, membawa umat mundur dalam kegelapan yang tak bertepi.

Akibat kebodohan-kebodohan yang mereka ciptakan, membelenggu umat dengan dalil sempit ciptaan mereka sendiri, maka hancurlah peradaban mereka  dalam  peperangan dan kemelaratan.

Ayat. 177

Lihatlah bagaimana kami angkat derajat peradaban barat, makmurnya peradaban akibat menuntut ilmu, bukan bertengkar tanpa ujung, hal-hal seputar halal, haram dan bi’dah semata, belajarlah memanusiakan manusia dan memajukan peradaban dengan ilmu, itulah nilai  kemanusiaan yang sesungguhnya.

Ayat. 178

Bagi imam yang mengajarkan kesesatan dan membelenggu umat dengan dalil-dalil sempit, tentunya pertanggungjawaban mereka amatlah berat disisi Tuhannya.

Bagi kalian para pengikut, kritislah terhadap ajaran para imam, periksalah yang mereka ajarkan kepada kamu, janganlah kamu seperti sapi yang di cucuk hidungnya, selalu menuruti kemana mereka pergi.

Ayat. 179

Kemudian ada diantara para imam, mengajarkan kebencian atas umat lainnya, kebencian kepada umatnya sendiri akibat perbedaan pemahaman.

Sesungguhnya mereka pemecah belah diantara seluruh umat, laknat Allah berlaku untuk mereka.

Ayat. 180

Diantara para imam menyembunyikan harta yang seharusnya untuk umatnya, sesungguhnya siksa Allah amatlah pedih bagi mereka yang menjual ayat-ayat Tuhan dengan harga yang murah.

Ayat. 181 

Kemudian diantara kalian bertanya siapakah iblis?. Katakanlah , iblis adalah makhluk yang memegang teguh janjinya, hanya mau bersujud kepada sang Khalik.

 Ketika mereka di perintahkan oleh Tuhannya agar bersujud pada Adam, mereka tak mematuhinya , karena menganggap ini sebuah ujian ketauhidan dari Sang Pemilik Kehidupan.

Kemudian iblis di laknat oleh TuhanNya, terusirlah mereka dari surga, dan menjadi makhluk yang selalu di tuduh umat manusia – sebagai empunya kesesatan.

Kemudian manusia mengikuti kesombongan-kesombongan iblis, merasa telah berada pada jalan kebenaran, merasa paling tinggi derajat keimanannya di banding manusia lainnya, sesungguhnya hal tersebut merupakan tipu daya hawa nafsunya sendiri .

Ayat. 182

Dan janganlah kamu mengangkat seseorang menjadi alim ulama karena penampilannya, sebab jubah kebesaran bisa menipu, namun lisan yang penuh kebijaksanaan merupakan cermin kesejatian dari dalamnya pengetahuan.

Ayat. 183

Tinggalkanlah imam yang mengajarkan permusuhan, yang lisannya penuh caci maki, sebab ia belum bisa menaklukkan dirinya sendiri dari nafsu amarah, jika dirinya belum memiliki kebijaksanaan, mengapa kau jadikan panutan?.  Sesungguhnya kalian ada dalam kelompok orang-orang yang merugi, kelompok yang jauh dari jalan kebenaran.

Ayat. 184

Lihatlah balasan Tuhanmu atas imam-imam yang durhaka atas ajaranNya, kami hinakan dirinya diantara para umat, sesungguhnya hal demikian merupakan pembelajaran bagi kaum yang berfikir.

Ayat. 185

Janganlah menjadi insan yang penuh kemunafikan, dan mengajarkan hal-hal yang sebenarnya kalian tidak lakukan.

Sesungguhnya Tuhanmu maha melihat dan menyaksikan segala perbuatan umat manusia, baik yang tersembunyi maupun yang terang benderang.

Dan kami adalah sebaik-baik pengadil, hanya kepada Ku segala amal perbuatan baik akan kembali.

Ayat. 186

Diantara para imam ada yang menjadi pelayan kelompok orang yang kaya, menghasut dan mengajak umat pada kebathilan.

Sesungguhnya laknat Allah jatuh pada mereka, kelak mereka akan di mintakan pertanggungjawaban oleh Tuhannya, atas segala perbuatannya selama di dunia.

Hati kalian berkata iman, namun sejatinya kalian telah mempermainkan ayat-ayat Tuhan untuk kepentingan kelompoknya, bukan untuk umatnya.

Ayat. 187

Janganlah kalian berdebat perihal ayat-ayat Tuhan kepada manusia lainnya, dan mengkafirkan umat yang tak sejalan, karena sesungguhnya kebenaran ada di sisiNya.

Belajarlah sebelum engkau mengkritisi ayat-ayat Tuhan, milikilah ketajaman mata bathin, maka engkau dapat memahami maksud  dari kalimat Tuhan yang samar dan tersembunyi.

Ayat. 188

Dan janganlah kau mengolok-olok ayat-ayat Tuhan, karena itu merupakan bentuk kesombangan dan ketidaktahuan mu dalam memahami ajaran-ajaran yang telah diberikan olehNya.

Ayat. 189

Teliti dan pelajari isi dari kitab-kitab, karena bisa jadi salah satu diantara kitab, merupakan karangan manusia yang mengajarkan kesesatan, bukan Wahyu dari Sang Khalik, seperti yang mereka akui.

Diantara kitab-kitab itu terdapat ayat yang palsu dan ayat sisipan. Namun para imam menyakini umatnya bahwa keseluruhan ayatnya merupakan Wahyu Ilahi.

Ayat. 190

Gunakanlah akal dan nurani mu, maka engkau akan mengetahui mana ayat ciptaan manusia, mana ayat yang benar-benar dari Ilahi.

Ayat Ilahi akan membuat bathin mu terasa damai, membacanya engkau akan mendapatkan pencerahan bathin.

Ayat Ilahi , merupakan ayat yang meneduhkan bukan sekedar ayat-ayat yang penuh ancaman dan siksa neraka, ayat yang menuntun manusia agar tetap berada di jalanNya, ayat yang mampu menggerakkan bathin manusia ke arah kebaikan dan cinta kasih.

Ayat setan, merupakan ayat yang mengajarkan permusuhan, mengajak manusia untuk saling bunuh antar sesama manusia. Ayat kegelapan yang tak ramah terhadap perbedaan, ayat yang menghancurkan nilai kemanusiaan.

Mintalah perlindungan  dan jalan petunjukNya, agar engkau tidak terkecoh dengan ayat-ayat palsu yang seolah datang dari Tuhan.

Ayat. 191

Ayat Tuhan akan memberikan kedamaian, ayat Tuhan akan membawa pada kebaikan.

Ajaran yang memiliki pengikut yang banyak belum tentu kumpulan Jamaat yang tercerahkan, bisa jadi mereka hanya sekumpulan budak-budak keagamaan.

Mereka beribadah siang malam, menghitung-hitung pahala, namun tidak pernah mengenal Tuhan dan makna kehidupan.

Ayat. 192

Peganglah nilai tauhid, bahwa Allah itu esa, tidak beranak dan diperanakkan. Janganlah kau persekutukan Dia dengan makhluk yang bernyawa.

Maha Suci Allah, wujud yang tak terpikirkan dari segala bentuk dan rupa.

Ayat. 193

Lalu kalian bertanya kepadanya, dari sekian banyak agama, mana yang harus kami pilih?, ajaran apa yang paling Tuhan terima di sisiNya?.  Maka jawablah, Tuhan mu melihat amalan baikmu dan kebersihan jiwamu, serta keutamaan nilai tauhid.

Ibarat cabang sungai, kelak bermuara kepada yang satu, begitulah perumpamaan ajaran agama dan kepercayaan.

Ayat. 194

Ribuan agama telah punah, namun Tuhanmu tetaplah abadi, kenallah Dia sebagai satu-satunya Tuhan yang layak di sembah. Tuhan yang esa, seperti yang diajarkan rasul dan nabi terdahulu.

Ayat. 195

Setiap zaman akan datang utusan-utusan baru, diantaranya  merupakan nabi palsu, janganlah terkecoh dengan keindahan ayat-ayat yang bisa jadi sekedar karangannya, yang di susunnya dari hari ke hari hingga menjadi kitab yang tebal.

Rasul dan nabi yang asli, tidak akan menyebarkan ajarannya dengan kekerasan, tidak akan memaksakan dirinya agar diakui umatnya, ayat-ayat Tuhanlah yang akan bekerja  untuknya dan membuktikan kebenaran atas ajaranNya.

Ayat. 196

Keputusan manusia berada di surga ataupun neraka merupakan ketetapan Tuhanmu, agama hanya sebuah jalan, namun keterkaitan dan penyatuan jiwamu dengan Sang Maha Wujud itulah yang membawa dirimu pada surga yang hakiki.

Janganlah kau harapkan surga dan kau takuti neraka, carilah Aku dan terangilah bathin mu dengan pancaran kasihKu, maka surga akan mengikuti dan neraka akan menjauhi mu.

Ayat. 197

Saling tolong menolonglah dalam kebaikan, jangan kau bersekongkol dalam kejahatan, taatilah perintah Ku, karena siksaanKu sangatlah keras, namun di balik itu, Aku pun Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Maha penyayang, jika engkau mau bertobat dan mengerjakan amal saleh.

Ayat. 198

Diantara kalian ada yang mengatakan bahwa kitabnya merupakan kitab yang paling sempurna dan paling lengkap, namun menjadi percuma jika kalian tidak memahami apa yang di ajarkan dan tak mengamalkannya dalam kehidupan.

Semua sekedar ayat mantra, tanpa makna, kosong- tanpa mampu menerangi jiwa.

Ayat. 199

Pelajarilah kitab semesta, sebuah kitab hikmah yang terbuka di alam semesta, yang dapat mengasah mata bathin umat manusia.

Kitab ini mengajarkan pencerahan bathin bukan sekedar ritual keagamaan semata. 

Sampaikanlah dan sebarkanlah ayat dari kitab semesta ini, kepada manusia yang masih bangga akan agamanya, namun buta mata hatinya.

Ayat. 200

Hari ini telah kuturunkan kitab semesta kepada umat manusia, sebagai pembelajaran dan jalan terang bagi seluruh alam, tanpa membedakan agama dan kepercayaan.

Ayat. 201

Periksalah kembali pesan Ilahi, yang telah engkau tuliskan, jika engkau khilaf-menulisnya tidak dengan lengkap, maka suara-suara itu tetap bergema di sanubari mu, jika telah benar, maka suara-suara itu akan berhenti dengan sendirinya.

Dan janganlah kau menambah-nambahkan ayat-ayat berdasarkan akal pikiran mu.

Sesungguhnya ayat-ayat Nya sesuatu yang suci, jauh dari penambahan, hawa nafsu pemikiran manusia.

Sesungguhnya Aku, akan terus menyampaikan pesan ku pada umat manusia dan kepadamulah tugas ini di emban.

Semoga engkau selalu dalam lindungan dan petunjukNya.

Dan janganlah kau risaukan seberapa banyak manusia yang membaca pesan Ku ini, kembalikanlah segala sesuatu kepada Allah semata.

Sesungguhnya manusia makhluk yang lemah, hanya kepadaNya lah kalian berserah diri dan berharap petunjuk dan perlindungan.

Ayat. 202

Demikianlah ketetapan Tuhanmu perihal agama, semoga kalian hidup dalam damai, terhindar dari pertikaian yang mengakibatkan terjadinya kebencian diantara sesama umat manusia.

Ketahuilah agama bagai sisi mata uang yang berbeda, di satu sisi agama dapat membawa pada kedamaian, namun sisi lain bisa membawa sumber malapetaka.

Agama mengajarkan kebaikan dan cinta kasih, namun pernahkah terpikirkan olehmu, sudah berapa banyak manusia yang tewas atas nama agama?.

Sudah berapa banyak pertikaian dan perpecahan yang ditimbulkan akibat agama?.

Seorang suami dipisahkan dari istri dan anaknya, orang tua yang mengusir anaknya, pasangan yang berpisah, karena perbedaan agama.

Ayat. 203

Kitab semesta hadir untuk menekan ego klaim sepihak kebenaran agama-agama, kitab semesta hadir untuk mereka, yang merasa tak terwakili eksistensinya dalam otoritas keagamaan.

Kitab semesta adalah jalan tengah, sebuah jalan yang membebaskan umat dari dogma yang membelenggu, sebuah jalan penyatuan dari berbagai macam aliran agama dan kepercayaan.

Ayat. 204

Berterima kasihlah kepada agama, karena agama, merupakan landasan awal untuk mengenal eksistensi Tuhan, karena agama telah memiliki tuntunan yang kuat, perihal baik dan buruk, pedoman petunjuk bagi umat manusia.

Ayat. 205

Diantara kalian bertanya, apakah manusia dapat mengenal dan memperoleh keselamatan  Tuhan walau tanpa agama?. Katakanlah tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, sebab kebenaran Tuhan ada di banyak jalan.

Ayat. 206

Kemudian kalian kembali bertanya, mengapa agama mengancam neraka jika kita tidak mengikuti  jalannya?. 

Jawablah kepada mereka, bahwa agama melakukan penaklukan dan pencarian Jamaat sebanyak-banyaknya, sebab tanpa jamaah yang banyak, agama akan terancam punah di masa depan.

Agama memberikan janji surga, agar pemeluknya tetap setia dan terikat dalam organisasi keagamaan tersebut dan memberi hukuman neraka jika keluar, agar pengikutnya tidak berkurang.

Telah punah ribuan agama di masa lalu, bersama tuhan-tuhan mereka, namun ajaran kebaikan dan cinta kasih akan tetap kekal.

Ayat. 207

Beragama itu baik, sebuah jalan menuju Tuhan, agama memiliki kitab panduan yang sudah teruji mampu melintasi masa, dan memberikan berbagai jawaban bagi persoalan umat manusia.

Namun sebab agama pula, kalian kerap bertikai satu sama lain, karena merasa ajarannya paling benar diantara agama yang ada.

Ayat. 208

Ajaran Ku yang universal, kalian lembagakan, kalian bertikai, kalian saling bunuh, dari sesuatu yang kalian buat sendiri.

Ayat. 209

Kitab Semesta adalah jalan sunyi mencari nilai ketuhanan, sebuah pencarian kedalam, tanpa harus mengkotakkan umat manusia.

Ayat. 210

Engkau pribadilah yang menjadi saksi atas kebenaran yang kau yakini, bukan berdasar kesaksian, pengalaman umat di masa lalu.

Carilah Dia, dan atas ijinNya, suatu saat kelak nanti, engkau akan menemukanNya.

Ayat. 211

Diantara para nabi ada yang mengklaim bahwa dirinyalah nabi penutup dan terakhir, namun ketahuilah perputaran waktu akan terus berjalan, akan ada masa munculnya nabi dan agama baru, begitulah perjalanan anak manusia yang selalu ingin mencari Tuhannya.

Ucapannya yang demikian itu adalah seumpama manusia yang ingin keagungan, kemasyhuran, berhenti dan berujung padanya.

Ayat. 212

Sesungguhnya kecerdasan spritual manusia , memungkinkannya membuat kitab-kitab seumpama Wahyu dari langit, yang semuanya itu adalah Ilham.

Setiap bangsa berpotensi memiliki nabi-nabi dan kitabnya sendiri.

Sebagian memiliki pemahaman tauhid namun tidak memiliki kitab.

Sebagian lagi memiliki konsep banyak dewa-dewi dan memiliki kitab ataupun tak berkitab.

Sebagian lagi bertauhid dan memiliki kitab.

Melalui bapak mu, Ibrahim warisan tauhid masih terjaga dan berkembang luas , beserta kitab-kitabnya yang diturunkan melalui anak keturunannya.

Seiring perjalanan waktu, banyaknya agama dan konsep ketuhanan, membuat kalian saling bertikai dan saling membunuh.

Kalian ajak kelompok bangsa mu untuk menyerang kelompok bangsa lainnya, kalian saling membunuh dengan meneriakkan nama Tuhan, kemudian kalian merasa telah mewakili Tuhan dan merasa menjadi kekasihNya.

Sesungguhnya semua itu adalah khayalan sesat mereka, Tuhanmu mengajarkan cinta kasih tanpa melihat perbedaan.

KekuasaanNya yang penuh kasih dan tanpa batas, kalian cemari dengan pertumpahan darah dan air mata.

Ayat. 213

Tidakkah kau lihat betapa damainya para penghayat kepercayaan, yang menghubungkan jiwanya kepadaKu, mereka berada di sudut-sudut kesunyian merenungi kebesaran Ku.

Dalam keheningan , mereka hidup selaras dengan alam, mereka meresapi ajaranKu yang di ambil dari semesta alam.

Mereka dapat membaca kitab-kitab semesta dengan mata bathinnya.

Kemudian pengikut agama, menuduh mereka sebagai kaum syirik penyembah ruh nenek moyang dan benda-benda mati.

Janganlah kau hina mereka. Akulah sebaik-baiknya pengadil.

Sesungguhnya mereka sedang menyembah Aku yang ada di balik setiap materi.

Ayat. 214

Dan janganlah kau menambahi ayat-ayat ku dengan pemikiran mu, tulis lah apa yang bergema di sanubari mu.

Memohon ampun lah pada Allah mu, atas segala kekhilafan mu.

Ayat. 215

Dapatkah kau lihat para pemeluk agama sedang berdebat di antara mereka ,mencari agama yang paling terbaik.

Diantaranya saling memamerkan ayat, yang sesungguhnya tidak pernah Aku turunkan.

Ayat-ayat sisipan dan palsu itu terus di syiarkan dari generasi ke generasi, hingga mereka tercabut dari pemahaman tauhid.

Ayat. 216

Demi merangkul pengikut dewa matahari, raja dan para imam, rela mengorbankan ajaran Yesus yang murni, mereka tidak lagi mengajarkan tauhid melainkan mengajarkan konsep Tuhan- tiga dalam satu.

Mereka bawa ajaran pagan kuno, penyembah pohon ke dalam ajarannya, semakin tercemar lah ajarannya yang bertauhid murni.

Kemudian kalian meniru konsep penebusan dosa yang tak pernah kami ajarkan, melainkan peniruan terhadap kebiasaan sesat ajaran pagan kuno.

Kalian adakan pesta pora untuk kelahiran Yesus  putra Mariam, namun sesungguhnya kalian sedang merayakan kelahiran dewa matahari.

Kalian beribadah di hari Minggu bukan untuk Allah, melainkan untuk menghormati dewa matahari. 

Kalian memakan makanan haram yang sejatinya telah turun larangan kepada kalian , namun kalian tetap melanggar ketentuan Tuhanmu, yang telah disampaikan kepada Bani Israel.

Kalian juga tidak lagi bersunat, sebagai bentuk perjanjian tauhid bapakmu Ibrahim kepada Allah Tuhanmu.

Sesungguhnya raja dan para imam telah menipu dan menyesatkan banyak umat, lalu membunuh dan mengasingkan para imam yang menolak ide-ide mereka.

Terlepaslah ajaran mereka dari ikatan suci tauhid, mereka telah mencemari ajaran Yesus sejati.

Dan jejak-jejak kebohongan mereka terus di wariskan dari generasi ke generasi dan menjadi kebohongan yang disucikan dan di sakralkan.

Ayat. 217

Namun masih ada beberapa pengikut setia Yesus dari Nazareth, yang tetap mengusung nilai tauhid ,mereka mengasingkan diri dan menyepi melepaskan diri dari otoritas gereja.

Ayat. 218

Katakanlah kepada mereka, Yesus dan ibunya Maria merupakan manusia yang beriman, mereka tidak pernah mengingkari kesucian tauhid, sesungguhnya kalianlah yang mengada-adakan bahwa tuhan tiga dalam satu.

Ayat. 219

Katakan juga kepada penghayat kepercayaan, jika mereka telah memiliki pengetahuan bahwa Tuhan itu esa dan berbeda dengan ciptaanNya, diharamkan bagi mereka membuat berhala-berhala untuk pemujaan, terkecuali masyarakat  primitif, kelonggaran Tuhan mu, mendahului kasih sayangnya dibanding kemurkaan.

Ayat. 220

Peganglah nilai tauhid, untuk engkau yang beragama dan yang tak beragama.

Janganlah kalian persekutukan diriNya dengan berhala-berhala ciptaan mu sendiri.

Sesungguhnya Dia Maha besar, kekuasaannya tak tertandingi, tak terjangkau akal pemikiran.

Ayat. 221

Yahudi memuliakan hari sabtu,  Kristen memuliakan hari Minggu, Islam memuliakan hari Jumat, sesungguhnya semua hari baik di sisi Allah.

Karena Dia menciptakan bilangan hari,bulan dan tahun merupakan ketentuan yang mengikat ke seluruh semesta, perhitungan yang menggunakan rotasi planet-planet.

Ayat. 222

Akulah jalan terang, jangan kau ikuti jalan kegelapan. 

Barangsiapa telah sampai pengetahuan kepada kalian , hendaklah kalian beriman dan beramal saleh.

Janganlah kalian berpaling dan menyekutukanNya dengan makhluk bernyawa.

Sesungguhnya yang bernyawa akan mati, namun Dia abadi.

Ayat. 223

Sesungguhnya pewarta Kitab semesta, atas ijinKu, telah melihat tanda-tanda kebesaran Ku dilangit, Kutampakkan kepadanya pemandangan yang ajaib, yang membuatnya takjub.

Hampir-hampir jantungnya berhenti berdetak, atas karunia kasih-Nya, ia mampu melihat keajaiban-keajaiban tersebut, baik secara mata lahiriah maupun mata bathin.

Beruntunglah manusia yang mendapatkan anugerah tersebut, yang semakin membuatnya dekat dengan Sang PenciptaNya.

Ayat. 224

Dan janganlah kau mendahului takdir Allah, janganlah kau meramalkan sesuatu hal mendahului ketetapannya, mintalah petunjuk dan jalan kebenaran hanya kepadaNya.

Hanya orang berhati bersih dan beramal saleh, atas ijinNya – mampu melihat masa depan dan masa yang telah lalu.

Diantara para imam merasa tingkat derajat keimanannya lebih tinggi diantara imam lainnya, ia mengabarkan suatu penglihatan kepada calon pemimpin, kemudian gagalah  calon itu, yang membuat sang imam menjadi malu di mata jamaahnya.

Janganlah berbuat seperti itu, kaum ulama hendaklah ada ditengah masyarakat, saling mengayomi, jangan dukung mendukung salah satu diantara yang lain, hingga menciptakan perpecahan diantara umat.

Belum tentu yang kau dukung merupakan pilihan dan takdir Allah.

Jauhilah kesucian agama dari permainan dunia. 

Janganlah kau buat sesuatu yang suci, menjadi jatuh harkat martabatnya akibat beda pilihan, dan jangan kau bisikkan sesuatu yang keliru kepadanya bahwa ia merupakan pemimpin yang datang dari Tuhan, sejatinya memilih pemimpin merupakan kebutuhan mu untuk menjalankan suatu pemerintahan.

Dan janganlah kau para imam menipu umat dengan dalil-dalil ciptaan mu sendiri, tidak memilih seseorang melawan ketetentuan agama dan Tuhan, sesungguhnya mereka dalam kesesatan yang nyata.

Maka Aku permalukan mereka di antara para umat atas segala tindakan mereka, lalu Aku buat keimanan mereka terguncang kepada insan yang merasa kadar keimanannya lebih tinggi diantara yang lain, dan Ku hancurkan keegoan mereka, sebab mereka merasa telah mewakili kebenaran Tuhan diatas muka bumi.

Bertobatlah kalian, sesungguhnya tingkah polah kalian telah melampaui batas, atas dasar kesombongan iman, merasa ahli ibadah maka kalian memandang sebelah mata manusia lainnya dan merasa mewakili Tuhan di atas segalanya.

Ayat. 225

Janganlah menjadi Fir’aun-firaun kecil dan menjadi tuhan kecil terhadap manusia lainnya.

Dan janganlah kau obral kalimat semoga dapat hidayah, seolah dirimu memiliki derajat keimanan lebih tinggi dari yang kau tuding.

Sesungguhnya dirimu tak ubahnya keledai, merasa telah hijrah, merasa telah dalam jalan kebenaran, sesungguhnya jalan tobat adalah jalan yang penuh ujian dan penuh liku, bukan jalan yang sederhana dan mudah.

Hijrah yang hakiki adalah hijrah hati, jalan menuju arah yang lebih baik, bukan bergaya meniru penampilan dan menjadi budak bangsa lainnya.

Merdekakan jiwa kalian, berbanggalah dengan agama mu, namun jangan melupakan akar dari mana kalian berasal.

Ayat. 226

Dan janganlah kau sanjung puji alim ulama secara berlebihan, karena hal demikian bisa membuatnya besar kepala, membuatnya lupa akan tugas pencerahan pada umatnya.

Tegurlah alim ulama seandainya mereka melenceng, menumpuk harta , dan tampil secara berlebihan memamerkan harta benda, melupakan umatnya yang miskin, sesungguhnya mereka adalah teladan ,cermin dari agama.

Ayat. 227

Sebarkan dan kabarkanlah Kitab Semesta pada  yang lain, kemudian diantara kalian berkata kepada yang lain, siapakan yang menciptakan tulisan ini,karya siapakah?. Katakanlah kitab semesta bukan karya seorang penyair melainkan suara-suara Ilahi yang disampaikan kepada seluruh umat manusia tanpa memandang agama dan kepercayaan.

Ayat. 228

Sebagian dari kalian berkata, “ini merupakan tipu daya setan, pintu kenabian dan Wahyu telah di tutup”. Janganlah mendebat mereka, biarlah bathin mereka yang berbicara, biarlah kerasnya hati mereka hancur luluh lantak oleh kebesaran ayat-ayat Kami.

Ayat. 229

Kemudian sebagian dari kalian berkata, “ia telah menistakan ajaran agama-agama kami”. Katakanlah siapa yang lebih menista ajaran agama selain diri kalian sendiri , pertumpahan darah, peperangan adalah penistaan yang sesungguhnya.

Ayat. 230

Sesungguhnya hati mereka telah dibutakan oleh hawa nafsunya sendiri. Hatinya telah tertutup dari petunjuk-petunjuk kebenaran.

Hindarilah mereka, jangan kau tanggapi yang demikian itu,karena amalan mu menjadi sia-sia belaka jika menghadapi mereka.

Berdoalah semoga mereka dalam kelompok manusia yang memperoleh petunjuk dan kasih sayang Tuhannya.

Ayat. 231

Dan ingatlah selalu ajaran nabi dan rasul terdahulu.

Bertauhidlah, jangan kau sembah berhala-berhala sesudah datang pengetahuan kepadamu.

Bersunatlah, karena hal demikian merupakan perjanjian moyang mu kepada Sang Khalik.

Makanlah makanan yang halal.

Janganlah kau saling bertengkar antar sesama mu, ingatlah bangsa Israel selalu menuntut lebih kepada Musa, yang tidak percaya akan tanah perjanjian-dimana mereka akan di bawa.

Lalu turunlah dari langit makanan Manna ke tengah kemah-kemah mereka, hingga mereka terbebas dari rasa lapar.

Kemudian diantara mereka menuntut Musa memberikan mereka daging, lalu berdoalah Musa, kemudian turunlah dari langit burung puyuh dan makanlah mereka daging selama sebulan penuh hingga mereka bosan.

Kemudian tersungut-sungutlah bangsa itu, dan mencaci maki Musa, katanya; ” Biarlah kami di tanah Mesir, seandainya kami di perbudakpun, setidaknya kami masih bisa hidup, menabur benih,minum anggur dan  makan roti. Mengapa kau membawa kami ketengah gurun pasir ini,dimana air dan tumbuhan tak pernah ada, selain kematian…… berilah kami dan ternak kami air”.

Lalu berdoalah Musa, kemudian atas perintahNya, diangkatnya tongkat kemudian di depan Bani Israel , dipukulnya bukit itu dengan tongkatnya sebanyak dua kali, keluarlah air dari celah bebatuan sehingga bangsa itu bisa minum bersama ternak mereka.

Ayat. 232

Janganlah kalian ragu atas Kekuasaan Allah Tuhanmu, tak ada yang tak mungkin bagiNya, ketika Dia berkata jadilah, maka jadilah.

Belajarlah dari bangsa Israel, janganlah jadi bangsa yang saling bantah membantah saat kebenaran dan mukjizat, telah tampak di depan kalian.

Sesungguhnya di tiap nabi yang kami turunkan kepadamu, selalu kalian tolak bahkan kalian bunuh, sebelum dia menyelesaikan risalahNya.

Belajarlah dari peristiwa di masa lalu dan janganlah lagi kalian berbuat zalim kepada utusan-utusan Ku.

Ayat. 233

Saat Musa membawa umat Israel menuju tanah perjanjian, rombongan mereka seringkali harus melewati tanah yang dikuasai bangsa asing, berperanglah mereka, atas kuasaNya, menanglah bangsa itu, melawan bangsa yang lebih besar darinya.

Tabut perjanjian yang yang penuh kemuliaan, selalu di tandunya oleh bangsa itu kemana mereka pergi, hingga mereka meraih kejayaan dan kemenangan. Terpenuhilah segala nubuatan yang terjadi atas bangsa mereka.

Ayat. 234

Dan janganlah akibat kekhawatiran mu, untuk menghindari tuduhan penistaan agama, engkau menyebut Kitab Semesta sebuah sastra, karya seorang penyair.

Katakanlah Kitab Semesta adalah pesan dari Ilahi, yang bergema di sanubari, suara-suara yang akan berhenti dengan sendirinya jika telah di tulis dan disampaikan dengan benar.

Bertobatlah pada Allah, Tuhanmu, jangan sesekali lagi mengucapkan Kitab Semesta hasil pemikiran manusia.

Engkau telah bersaksi Akulah Allah, yang menyampaikan pesan ini,bukan Illah-ilah yang lain.

Telah kutunjukan Kuasa Ku, penglihatan dilangit dan penglihatan dalam kalbu, lalu kau mengimaninya, bahwa inilah Aku, bukan illah-ilah yang lain.

Ayat. 235

Katakan kepada pengikut-pengikut mu bahwa engkau membawa misi menyatukan agama tauhid warisan Ibrahim dan merangkul penghayat kepercayaan, bukan untuk membangun agama baru.

Tuhanmu tidak menginginkan adanya kekerasan baru yang kelak membunuh manusia lainnya, sambil mengatasnamakan Aku dan ajaran-Ku.

Ayat. 236

Sesungguhnya kelak Kitab Semesta akan tersiar ke segala penjuru dunia. Diantaranya diam-diam mewartakan ajaran mu kepada manusia lainnya.

Sebagian lagi menyimak ajaran dan risalah mu, kemudian menjadi perbincangan di tengah komunitas mereka. 

Sebagian lagi sedang mencari kesalahan mu, hingga mereka dapat memperkarakan mu di kemudian hari. Berserah dirilah kepada Allah semata, karena Dia sebaik-baiknya Pelindung, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ayat. 237

Katakanlah kepada umat Kristen, firman Allah telah berbicara melalui sanubari ku, apakah  layak  diriku yang fana ini kalian sebut Tuhan?.

Tidak ada firman yang menjadi manusia, melainkan Dia berbicara dengan makhluk, yang telah ditunjuk sebagai utusan-Nya.

Lalu mengapa kalian sebut Yesus putera Maryam sebagai tuhan?. 

Bukankah firman yang berkerja dalam diri Yesus, dengan firman yang bekerja dalam diriku adalah sama ?.

Perumpamaan apa yang terjadi pada nabi-nabi, mukjizat dan pewartaan Wahyu adalah sama, Dia berbicara dan berkuasa pada makhluknya, namun Dia zat yang berbeda dengan ciptaanNya.

Ayat. 238

Semua mahluk, hidup dalam Dia, semesta raya ada dalam Dia. Begitulah kebesaran Nya meliputi segala sesuatu.

Begitulah Dia, telah ada sebelum kata “ada’ itu ada.

Kenallah Dia yang tidak berawal dan berakhir.

Allah menciptakan makhluk sebagai bentuk persaksian, sebab tanpa makhluk – tidak pernah ada tuhan, sekalipun Dia ada, perwujudan segala.

Ayat. 239

Hubungan makhluk dengan Rabb mu , merupakan hubungan keterkaitan cinta kasih, hubungan yang menjelaskan keberadaan keduanya. Sekalipun Dia dapat berdiri sendiri tanpa makhluk.

Ruh keilahian yang berkerja dalam dirimu lah, yang membedakan engkau dengan makhluk lainnya. Engkau tetaplah fana, namun Tuhanmu tetaplah kekal.

Ayat. 240

Diantara kalian bertanya apakah Yesus dan Isa Al-Masih sosok yang sama?. Mereka sosok  yang sama, asal muasal bahasalah yang membuatnya seakan berbeda, namun merujuk pada sosok yang sama.

Ayat. 241

Begitu juga dengan YHWH, sesuatu yang suci tidak bisa di ucapkan dengan sembarangan, leluhur mu, memiliki bahasa yang berbeda, menyebutnya dengan sebutan El, il , Elohim, Ellah , Illah dan Allah.

Muslim mensifati-Ku dengan Asmaul Husna, kesemuanya adalah sebutan-sebutan baik dan penuh kemuliaan terhadap kebesaran-Ku.

Ayat. 242

Janganlah kalian saling bantah membantah perihal sebutan yang paling pantas kepada-Ku.

Aku adalah Aku. Kenalilah Aku, Allah, Tuhan mu yang esa. Tidak ada illah-ilah lain selain Allah.

Ayat. 243

Sampaikanlah kepada imam-imam gereja, janganlah kau permainkan ayat persepuluhan untuk memperkaya dirimu, mengkhianati ketulusan dan kebaikan umat, yang seharusnya persembahan itu merupakan hak orang miskin, hak orang sedang tertimpa penyakit, hak orang yang sedang tertimpa kemalangan hidup.

Kritis-lah pada  imam-imam mu, Yesus dari Nazareth hidup dalam kesederhanaan, tidur beralaskan seadanya, ia begitu menyayangi orang miskin, hal teladan demikianlah yang membuatnya abadi. 

Dia yang hatinya kudus, lahir di sebuah kandang dari ibunda yang penuh kemuliaan.

Namun kini mengapa para imam malah hidup dalam kemewahan istana dan memahkotai kepalanya dengan emas dan permata, lalu berfatwa seolah mewakilinya ?. 

Jika dahulu Yesus mengacak-acak bait suci,  menentang pajak dan kesewenangan imam bait suci, kini bisa jadi ia akan mengacak-acak kotak-kotak amal persepuluhan, dan menghancurkan patung dirinya dan ibunya, lalu ia akan tegas menyatakan pada kalian bahwa Allah itu Esa.

Ayat. 244

Tunaikanlah zakat dan bersihkan sebagian hartamu dengan menyumbangkan sebagian harta mu kepada yang berhak.

Janganlah menjadi kikir dan menimbun-nimbun kekayaan, karena kekayaan tidak di bawa mati, melainkan amal baik mu.

Lebih baik mati dalam kemiskinan daripada mati diatas tumpukan emas dan menjadi kotoran diatasnya.

Lebih terhormat dan mulia, orang kaya yang mau membagi kekayaannya secara adil kepada sesama dan bermanfaat bagi manusia lainnya.

Ayat. 245

Ketika saudaramu terjerat hutang, bantulah ia, sebab siapa yang membantu manusia lainnya yang sedang dalam kesulitan, kelak ia akan di permudah segala urusannya oleh Tuhannya.

Ayat. 246

Bantulah sesamamu dengan ikhlas dan tulus semata karena Allah, jangan pamrih dan mengungkitnya di kemudian hari.

Ayat. 247

Kembalikanlah segala urusan amal baik mu kepada Allah semata, sebab Dia sebaik-baiknya pengadil, maha pemberi rahmat, kasih dan pengampunan.

Ayat. 248

Janganlah putus harapan, sebab Dia Maha Pengabul doa-doa umatnya yang di ucapkan dengan ketulusan hati dan penuh keikhlasan.

Ayat. 249

Tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah. Berbagi itu lebih baik daripada menerima. Siapa yang menabur kelak ia akan memanen.

Begitulah perumpamaan orang yang mau berbagi kasih.

Ayat. 250

Berbagi lah disaat sempit dan disaat lapangmu, tirulah bagaimana Tuhanmu memberi rejeki tanpa membedakan, diberinya rejeki pada seluruh makhluknya, sekalipun makhluk tersebut tidak beriman padaNya.

Ayat. 251

Diantara kalian ada yang bertanya soal poligami, katakanlah leluhur mu, tetua suku raja dan kaum bangsawan, terbiasa memiliki istri dan selir yang banyak hingga ratusan bahkan ribuan. Tuhanmu memberikan batasan empat, anjuran bagi yang mampu bukan sebuah kewajiban, karena berbuat adil dan tidak menyakiti pasanganmu adalah sulit, mintalah keridhoan istri mu, maka Allah akan meridhoi diri mu dan keluarga yang kau bangun. Menikahlah karena Allah bukan sebab-sebab yang lain.

Ayat. 252

Ketika pengetahuan telah datang padamu bahwa Allah itu esa. Janganlah kau keluar dari ajaran nabi dan rasul terdahulu. 

Diantara imam gereja ada yang berkata kepada jemaahnya dan meyakinkan, bahwa ia bisa melakukan penyembuhan dan berbagai mukjizat, yang sesungguhnya ia sedang mempermainkan dan menipu jamaatnya.

Jika ucapannya benar, bawalah imam itu ke rumah sakit, bukan bergaya di mimbar- memainkan berbagai tipu daya dengan para pembantunya. 

Diantara mereka ada yang menghampiri orang miskin dan sakit- menyodorkan berkat sambil menukarnya dengan keimanan mereka, sesungguhnya mereka adalah golongan yang sesat.

Mereka berkata, sebab tuhan hutang ku lunas, sebab tuhan penyakit ku di angkat, sebab tuhan masalahku hilang, semua itu sekedar akal-akalanya semata, mereka memperdagangkan agama demi mendapatkan uang dari jemaatnya. 

Katakanlah, mukjizat Ku bekerja kepada manusia yang berserah diri dan ikhlas hati, seseorang yang ketika berdoa dapat mengkaitkan hatinya pada Ku.

Mukjizat-mukjizat bekerja kepada jiwa yang bersih dan jujur bukan kepada para penipu. Mukjizat Ku gratis bagi mereka yang percaya. Mukjizat-mukjizat ku terjadi kepada orang yang menyatu dalam kuasa kebesaran-Ku.

Jika kau sakit, maka berobatlah sebagai bentuk ikhtiar mu, jika kau berhutang, maka bekerjalah untuk melunasi hutangmu, kemudian berserah dirilah, lalu berdoalah agar keinginan mu terkabul.

Ayat. 253

Janganlah kau buat pernyataan Tuhan tiga dalam satu, dan berbagai kalimat bersayap multi tafsir sebagai upaya pembenaran segala ucapan mu, yang sebenarnya sebuah penyesatan bagi umat.

Tuhan mu itu esa, berikanlah pemahaman yang mudah bagi umatmu, kepada seluruhnya baik yang pintar hingga terbodoh, jangan kau belokkan menjadi Yesus sebagai Tuhan, firman yang berubah jadi manusia, sebagai anak Allah, dan seumpama dari itu, yang semuanya dapat membingungkan dan menjauhkan manusia dari nilai tauhid.

Sepandai-pandainya  para imam mempermainkan ayat dengan beribu tafsir dan pembenaran-pun, tentunya tidak cocok dengan sifat-sifat ketuhanan, mencederai akal sehat, mencederai nilai tauhid.

Tuhan berbicara kepada ribuan utusanNya, Tuhan juga berbicara melalui tanda-tanda alam, bukan berarti firman atau tuhan itu menjadi manusia atau manusia menjadi tuhan.

Maha suci Allah, wujud yang berbeda dengan makhluk ciptaanNya, tidak berawal dan tidak berakhir.

Ayat. 254

Dan janganlah kau menghina dan menuduh utusan-utusan Ku yang terdahulu dan sekarang, telah hilang akal dan hilang ingatan. 

Mereka memiliki kelebihan namun mereka tetaplah manusia yang memiliki kekhilafan dan kesalahan yang mungkin tak di sengaja.

Mereka manusia biasa yang juga punya dosa di masa lalu, merupakan fitrahnya sebagai manusia, sebab ia bukanlah malaikat, lalu dia bertobat kemudian Tuhan menerima tobatnya.

Tirulah suri teladannya dan kembangkanlah, jangan kau tiru cara berpakaiannya atau seumpama dari itu, karena setiap peradaban memiliki tantangannya tersendiri.

Dan janganlah kau tulis dan kau kumpulkan ucapan para nabi-nabi, jika hal tersebut kelak akan membingungkan dan memecah belah umat, sebab telah banyak ucapan para nabi-nabi yang telah dipalsukan sehingga menimbulkan kerusakan di masa depan.

Hindarilah hal demikian, sesuatu yang ragu-ragu, menimbulkan perpecahan, musnahkan lah jangan kau wariskan kepada generasi sesudah mu, namun diperbolehkan oleh Tuhanmu, jika ucapan tersebut, telah jelas memiliki nilai kebenaran dan bermanfaat bagi kemanusiaan dan peradaban, abadikanlah pengajarannya.

Ayat. 255

Lalu kalian bertanya kepadanya, kriteria seperti apa dan alasan apa yang membuat Tuhan mengutus (nabi)nya pada suatu kaum dan dunia?.

Sebab anugerah dan kasih Tuhanlah , Dia mengutus para nabi-nabiNya, agar membawa manusia kearah yang lebih baik, arah jalan terang, arah yang di ridhoi oleh Allah, Tuhanmu.

Dia memilih para utusan yang di kehendakiNya, sebab Dia mengetahui kelebihan yang di miliki para nabi, yakni ketajaman mata bathin yang tidak semua manusia memiliki anugerah demikian.

Di turunkanlah nabi-nabiNya kepada umat manusia, maka imanilah jika dia mempunyai tanda kebenaran di sisi Tuhannya, namun jika dia berbohong, maka hindari sebab hal demikian akan menimbulkan kerusakan dan kesesatan.

Dan janganlah kau secara gegabah menuduhnya sebagai nabi palsu, lalu membunuhnya , sebab salah tuding tidak akan bisa mengembalikan nyawa. Belajarlah dari umat-umat terdahulu yang telah membunuh banyak utusan-Ku, dan jangan pernah kau ulangi di masa depan.

Nabi asli dan palsu bisa di bedakan, ayatnya sendiri yang akan menjelaskan siapa dirinya dan kebenaran dari ucapannya.

Janganlah kalian berdebat perihal kenabiannya, sebab dia tak meminta sebuah pengakuan, imanilah jalan kebenaran dan jalani dalam hidup mu, dan jadilah terang.

Dia tak menginginkan sanjung puji atau gelar kehormatan, dia tak menginginkan pengakuan sebab menerima kebenaranNya merupakan anugerah yang tak ternilai -sekalipun dia seorang pendosa, kemudian dia bertobat, maka  Allah menerima tobatnya, dan ketika Allah berkehendak, maka terjadilah apa yang Dia kehendaki.

Ingatlah kisah Yesus takkala di datangi pelacur yang meminta perlindungannya, karena ia hendak di rajam dengan batu hingga mati, maka Yesus berkata kepada orang-orang itu, “Maju dan  timpuklah perempuan ini jika ada yang lebih suci darinya dan tak memiliki dosa”.

 Demikianlah perumpamaan utusan-utusan Ku, dan ihwal kenabian, mereka tetaplah manusia biasa yang memiliki anugerah mukjizat dan pewartaan firman, sebab kasih dan ijin Tuhannya- hal diluar nalar bisa terjadi.

Ayat. 256

Katakanlah kepada Bani Israil, bahwa Yesus adalah seorang utusan, atas ijinNya orang buta dapat melihat, orang mati dapat bangkit, melipat gandakan berkat, itulah tanda-tanda kebesaran dan mukjizat Tuhan ,atas ijinNya semua itu dapat terjadi.

Begitu juga dengan Muhammad, seorang yatim  piatu yang mencintai umatnya lebih dari apapun, seorang buta huruf yang mengajarkan, melanjutkan  nilai tauhid ajaran moyang mu Ibrahim, Allah ridho padanya, dan dia menerima anugerah.

Dan jangan kalian bertikai satu sama lain, Yahudi ,Kristen,Islam dan para pengusung tauhid lainnya, agama kuno moyang mu sesungguhnya satu, satu umat Tuhan, dan hanya kepada Ku segala urusan kalian kembali, Akulah sebaik-baiknya pengadil, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ayat. 257

Telah Ku perlihatkan tanda-tanda kebesaran-Ku di langit, untuk mempersaksikan kedatangan mu, dan tanda-tanda demikian akan terus hadir hingga beberapa waktu kedepan, yang membuat manusia takjub dan saling bertanya-tanya, fenomena  apa yang sedang terjadi?.

Ayat. 258

Maka bersoraklah bangsa itu, nubuatan Tuhannya telah tergenapi. Lalu engkau berkata pada Rabb mu, “Ya Tuhan, aku ini seorang pendosa, apakah pantas diriku yang hina ini memegang anugerah-Mu?”. Tak ada yang mustahil bagi Tuhan, jika Tuhanmu berkehendak, maka jadilah.

Ayat. 259

Berikanlah kekuatan kepada ku, berilah tuntunan dan petunjuk agar aku tetap ada di jalan-Mu Tuhan. Berikanlah aku kemudahan mewartakan firman-Mu, lancarkanlah segala urusanku, karena Engkau sebaik-baiknya pemberi Petunjuk.

Ayat. 260

Damaikanlah segala bangsa-bangsa, janganlah mereka saling bertikai, sebab Tuhanmu tidak menginginkan adanya kehancuran, akibat pertikaian diantara sesamamu. 

Peringatkanlah  bangsa-bangsa itu, agar tidak menggunakan senjata pemusnah massal, sebab hal tersebut akan menimbulkan kerusakan yang maha dahsyat.

Ayat. 261

Peringatkan bangsa-bangsa itu, agar dapat mengistirahatkan bumi barang sejenak, jangan terus dimanfaatkan, jagalah kelestariannya, demi kelangsungan generasi anak cucu mu kelak.

Jagalah keseimbangan alam, sesungguhnya bumi ibarat wajah, janganlah kau cemari semua, biarkan dia bernafas, biarkan berbagai tumbuhan dan hewan hidup di atasnya.

Ayat. 262

Perlakukanlah alam dengan baik jangan kau eksploitasi tanpa henti, hingga merusak keseimbangannya demi ambisi keserakahan. Sesungguhnya datangnya wabah ini, membuat kalian lebih mawas diri, peduli dan lebih mencintai alam sekitar.

Ayat. 263

Dengan datangnya wabah, kalian bisa saksikan  betapa rapuhnya ritual keagamaan, sementara tidak ada lagi caci maki dan pertikaian antar agama, mendadak manusia hidup dalam hening melihat kesejatian diri. 

Manusia sejenak meredam keegoan dalam beragama dan menjadi mahluk spiritual.

Tempat-tempat ibadah dan kuil di tutup, manusia dipaksa melihat kedalam oleh Tuhannya, untuk sejenak melihat kesejatian diri tanpa memandang sekat-sekat perbedaan diantara mereka.

Ayat. 264

Katakanlah kepada ahli kitab dan para ahli tafsir, jangan kalian sisipi alkitab dengan kata bapa dan anak, atau seumpama dari itu, sebab itu pekerjaan iblis, Tuhanmu Maha suci dari hal demikian, kenallah Tuhanmu sebagai Tuhan Yang Esa, tidak beranak dan diperanakkan baik fisik dan spiritual.

Ayat. 265

Janganlah kalian wahai para ahli tafsir, akibat dukunganmu terhadap faham Tuhan itu tiga dalam satu, maka engkau sisipi istilah bapa dan anak kedalam Alkitab, kalian cemari, kalian taruh dan kalian selipkan yang demikian itu, kedalam ajaranNya yang Kudus.

Pemikiran dan penerjemahan tafsir yang mengacu pada paham yang mereka yakini,  menggiring umat mempercayai pemahaman yang demikian itu, sehingga mereka kira ini ajaran yang murni sesuatu yang alkitabiyah, namun sesungguhnya pemelintiran ayat Tuhan oleh para ahli tafsir dan ahli kitab telah menyesatkan banyak umat.

Bersihkanlah Alkitab dari sebutan bapak, anak dan ihwal penebusan dosa. Sesungguhnya hal itu bukanlah ajaran Rasul dan para nabi, melainkan pemahaman yang ditiru dari para penyembah berhala di masa lalu.

Yang sesungguhnya, pemahaman itu terpaksa dimasukkan para imam pada masa awal, agar mereka tidak di kejar-kejar dan di bunuh dan dapat merangkul dan mengalihkan kepercayaan pagan mereka, kepada ajaran para  nabi dan rasul.

Kini mereka telah menerima Alkitab dan mereka mengimaninya, maka bersihkanlah Alkitab dari penyebutan-penyebutan tercemar yang demikian itu, karena pemahaman tauhid telah sampai kepada mereka.

Ayat. 266

Sesungguhnya kebanyakan manusia itu takut akan kematian, begitu juga dengan 12 murid, mereka  tidak mendampinginya disaat terjadi penghakiman, ketakutan akan kematian, membuat mereka menyangkal sebagai pengikutnya, mereka lebih memilih keselamatannya sendiri, dibanding berjuang bersamanya, sekalipun berbagai mukjizat telah tampak dihadapan mereka.

Dan janganlah keimanan kalian seperti itu, iman yang baik tentunya tidak akan takut akan kematian, iman yang baik akan membela, mengakui dan mempertahankan iman sekalipun nyawa menjadi taruhan, dan  takkan lari menjauh, melainkan melindungi dan  berkorban untuk keselamatannya dan juga keselamatan pengikut lainnya.

Bisakah kalian rasakan, betapa sakitnya dikhianati, ketika murid yang dikasihinya, yang diajarkannya, menyerahkannya kepada penguasa demi sekantong emas dan perak; murid yang menyangkal dan pergi menjauh saat-saat penghakiman dan penghukuman. 

Itulah keimanan “Pohon Ara”, keimanan yang sebatas mulut tidak sampai ke akar.

Ayat. 267

Dia melakukan mukjizat, atas ijinNya, ikan dan roti diperbanyaknya, mencukupi banyak orang yang percaya dan mengimani akan ajarannya.

Kini para imam memperluas kotak persembahan persepuluhan, memerasnya dari para umat, lalu hidup dalam kemewahan.

Itulah keimanan yang layu, kering dan mati. Buah iman tidak akan pernah tumbuh selamanya di hati mereka.

Ayat. 268

Bagaimana engkau bisa memberi pengajaran dan pelayanan yang baik, sementara kelakuan kalian bertolak belakang dari sang maha guru.

Dia memberi makan orang miskin, hidup dalam kebersahajaan, melakukan penyembuhan, kemudian menyerahkan hidupnya pada nilai kebajikan, yang terus bermekaran dihati para insan yang memegang teguh nilai tauhid, ajaran cinta kasih.

Ayat. 269

Fajar pengetahuan telah hadir ke dalam jiwa kalian. Imanilah Kitab Semesta, dan jalani dalam kehidupan mu. 

Genggamlah nilai-nilai tauhid warisan moyang mu Ibrahim.

Janganlah lagi kalian saling bantah membantah setelah kalian memperoleh petunjukNya.

Ayat. 270

Ikutilah jalan lurus, jalan yang telah disampaikan nabi-nabi dan rasul terdahulu.

Dan jangan kau berbuat kerusakan di muka bumi, berbuat baiklah terhadap sesama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *