Ayat. 271

Katakanlah kepada mereka, bahwa Kitab Semesta dapat kalian pahami setelah kalian membaca dan memahami Taurat, Alkitab dan Al-Qur’an. 

Tanpa membaca Kitab-kitab yang bersumber dari Ilahi, kalian tidak akan bisa memahami apa yang disampaikan Kitab Semesta.

Kitab Semesta adalah kitab yang berisi hikmah pembelajaran yang diambil dari tanda-tanda alam sekitar.

Bukalah mata dan hati, maka kalian akan memahami apa yang ada dalam kandungan Kitab Semesta.

Ayat. 272

Kitab Semesta membenarkan kitab-kitab sebelumnya, bukan untuk mempertentangkan, bukan mencari kekeliruan, melainkan untuk menerangkan dan membuka rahasia ajaran para nabi dan rasul terdahulu, meluruskan penafsiran dan mengajarkan etika keagamaan yang lebih beradab dan penuh cinta kasih.

Ayat. 273

Kitab Semesta hadir untuk mendobrak dogma-dogma yang membelenggu umat, membongkar kemunafikan para pemuka agama, meluruskan ajaran tauhid yang melenceng dan merangkul kaum penghayat kepercayaan.

Kitab Semesta bukan agama baru, melainkan jalan kebaikan yang melewati batas agama dan kepercayaan.

Ayat. 274

Kitab Semesta hadir bagi mereka yang telah di kecewakan agama, kecewa terhadap kemunafikan pemuka agama, kecewa terhadap kelakuan umat beragama, kecewa terhadap kekerasan yang mengatasnamakan agama.

Disinilah mereka berkumpul dalam damai tanpa sekat perbedaan agama dan kepercayaan, namun tetap mengusung nilai-nilai tauhid warisan Ibrahim dan mengimani bahwa Allah itu esa tidak ada illah-ilah lain selain Allah.

Ayat. 275

Kabarkanlah Kitab Semesta kepada mereka yang masih ego dalam keagamaan namun minim dalam pencerahan bathin.

Hancurkanlah kesombongan iman mereka dengan untaian ayat-ayat Kitab Semesta.

Maka terguncanglah keimanan mereka, kemudian mereka kembali membaca dan mengkaji kitab-kitabNya.

Dan janganlah kau risaukan surga dan neraka, hanya kepadaKu segala amal baikmu kembali, Akulah sebaik-baiknya pengadil, tempat kamu kembali.

Ayat. 276

Kemari dan datanglah kepada ajaran Ku, pelajarilah Kitab Semesta, sebuah ajaran yang tidak mengajarkan kebencian suatu bangsa atas bangsa lainnya.

Sebuah ajaran cinta kasih yang tidak memandang asal-usul ras dan warna kulit. 

Ajaran yang memuliakan kehidupan, cinta dan kasih sayang.

Datanglah wahai para pendosa dan kaum beriman, datanglah dan reguklah air dalam telaga kebijaksanaan-Nya.

Raihlah pengetahuan, pengampunan dan pencerahan dariNya.

Disini kalian satu, satu umat Tuhan. 

Ayat. 277

Janganlah kalian tercerai berai dan saling bertikai, bunuh membunuh sambil menyebut namaNya. Hentikan segala yang demikian itu, karena Allah Tuhanmu menghendaki kedamaian dan kesejahteraan bagi umatNya.

Ayat. 278

Dan janganlah kau bandingkan keindahan ayat-ayat Kitab Semesta dengan kitab-kitab lainnya.

Kitab semesta ibarat ombak yang menggugah kesadaran, membangunkan umat dari kematian panjangnya dan melepaskan belenggu yang merantau kaki dan tangan mereka.

Tolaklah kebenaran dari kitab semesta, maka engkau telah membuang nurani yang ada dalam dirimu.

Ayat. 279

Pelajarilah Kitab Semesta dalam keheningan malam nan sunyi. Ambilah mutiara pelajarannya yang di ambil dari kedalaman samudera hati.

Lembutkanlah hatimu, kosongkan wadah jiwamu maka engkau akan mampu menerima kebenaran.

Jika kamu telah berhasil memahami kitab semesta maka jiwamu akan di liputi ketenangan, penuh welas asih serta menghormati keragaman dan perbedaan.

Ayat. 280

Ajaran yang bersumber dari Ilahi akan menumbuhkan kebaikan, tunas harapan yang akan tumbuh terus hingga menjulang ke langit.

Itulah perumpamaan Pohon kehidupan, sebuah pohon pengertian, yang mengusir Adam dan hawa dari taman surgawi.

Ayat. 281

Isilah catatan-catatan hidupmu dengan amalan kebaikan, sebuah amalan yang akan engkau bawa saat telah berada dalam alam keabadian.

Setiap manusia akan membawa buku kehidupannya sendiri yang akan di pertanggung jawabkan kepada Tuhannya.

Bagi amalan hidupnya yang baik, tentu sang jiwa akan ringan melangkah menuju meja penghakiman.

Bagi amalan hidupnya yang buruk, tentu sang jiwa akan berat melangkah menuju meja penghakiman.

Lalu terbukalah pintu surga dan pintu neraka, lalu sang jiwa melangkah pergi menuju salah satu dari pintu itu.

Karena syafaat, berbeloklah sang jiwa dari satu pintu ke pintu lainnya.

Maka berbuat baiklah dengan sesama, karena ibadah ritual penyembahan belumlah cukup.

Berkat doa dari seseorang yang pernah engkau tolong, maka selamatlah dirimu dari siksa api neraka.

Beruntunglah manusia yang bisa menyeimbangkan urusan dunia dan akhiratnya.

Ayat. 282

Kajilah Kitab Semesta, tanpa ilmu dan kebersihan bathin, engkau takkan mampu memahami isi dari Kitab Semesta.

Jalanilah apa-apa yang telah engkau pelajari dan jadilah terang bagi dunia.

Ayat. 283

Hubungan jiwa dan raga, bagaikan bunga dengan wadahnya. Jiwa yang sehat, tentunya memiliki raga yang kuat.

Siramilah bunga jiwamu, dengan cucuran Rahmat dan petunjukNya.

Hiduplah secara teratur, jagalah kebersihan dan disiplinlah dalam menjalankan kehidupan.

Ayat. 284

Keluarlah dari pemahaman agama yang sempit, jadilah merdeka, janganlah kau menjadi budak dan merantai kaki dan tanganmu, dan menyerahkannya kepada pemuka agama untuk di peras hingga menyisakan keringat, airmata dan kegelapan hidup.

Raihlah pencerahan bathin, jadilah jiwa-jiwa yang merdeka, jiwa yang tak mudah terbawa arus pemikiran, melainkan membuka jalan bagi pengetahuan baru.

Ayat. 285

Bila suatu jalan telah mengalami kebuntuan, bukalah alternatif jalan yang lain.

Jangan takut di anggap sesat dan bi’dah. Sebab engkau manusia yang memiliki akal dan kehendak bebas, bukan manusia yang terikat mati oleh dogma.

Ayat. 286

Janganlah sedikit-sedikit engkau bertanya kepada pemuka agama perihal masalah sepele yang engkau hadapi, sebab engkau manusia yang berakal bukan manusia dalil.

Janganlah kemalasan mu dalam berfikir membuat dirimu menjadi sekumpulan manusia tanpa jiwa yang hanya sekedar mengikuti arus.

Pelajarilah nilai-nilai kearifan leluhur bangsamu, boleh jadi warisan pemikiran nenek moyangmu lebih tinggi peradaban dan nilai falsafahnya, dibanding peradaban dan falsafah leluhur para nabi.

Ayat. 287

Hargai dan jagalah warisan kearifan budaya nenek moyangmu, janganlah kau hina, kau sesatkan, dan kau anggap syirik. 

Berfikir lah terbuka, bahwa kebenaran ada di banyak jalan.

Nilai-nilai, etika dan norma warisan nenek moyangmu mungkin bisa jadi lebih cocok dengan kehidupan keseharian bangsamu, sebab mereka telah menjalani proses kehidupan selama berabad-abad bersamamu, mencari nilai dan langkah terbaik, menghadapi masalah kehidupan, mengambil hikmah kehidupan dan mewarisinya dari generasi ke generasi.

Ayat. 288

Janganlah kalian hidup dalam keimanan buta,  meniru kehidupan para nabi, meniru pola hidupnya, yang boleh jadi tantangan hidup dan permasalahan yang mereka hadapi, berbeda dengan yang saat ini kau hadapi.

Setiap zaman dan pergantian abad, tentu memiliki tantangan dan jawabannya sendiri.

Janganlah kau berdiam diri, memasung jiwamu dan mengikatnya dalam peradaban masa silam, peradaban para nabi.

Ayat. 289

Kembangkanlah ajaran para nabi, janganlah terjebak kenangan kejayaan dimasa lalu.

Belajarlah dan galilah ilmu setinggi-tingginya, majukanlah peradaban mu.

Ayat. 290

Peradaban di masa lalu dapat maju dan berkembang sebab mereka menghargai ilmu pengetahuan, menggali hal-hal baru, mencipta dan membuka jalan bagi perkembangan ilmu-ilmu yang telah dirintisnya, hingga menjadi ilmu yang dapat berdiri sendiri yang bermanfaat bagi kehidupan.

Ayat. 291

Peradaban mu mundur sebab kemandekan dalam berfikir, terjebak kenangan masa lalu, menghabiskan energi seputar halal,haram dan bi’dah semata.

Kalian telah menjadi manusia dalil, tak mampu berinovasi dan mengembangkan pemikiran berdasar nalar.

Akal pikiran wujud anugerah ilahi, telah kalian kebiri. Maka hancurlah peradaban agama mu masuk kedalam jurang nan gelap yang seolah tanpa dasar.

Ayat. 292

Jadilah pemikir, bebaskan jiwamu dari dogma yang mengekang. Bebaskanlah umat dari kegelapan yang tak bertepi dan berdasar.

Angkatlah peradaban bangsamu sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya, bersatulah dan  galilah ilmu setinggi-tingginya.

Kemudian berkaryalah, tingkatkan kualitas hidupmu, agama dan bangsamu.

Ayat. 293

Janganlah pakaian tertentu, menjadi simbol identitas agama tertentu. Semua itu merupakan hasil budaya, tempat dimana agama tumbuh dan berkembang. 

Leluhur mereka memiliki warisan budayanya sendiri, begitu juga leluhur mu memiliki warisannya sendiri. Janganlah latah meniru penampilan orang lain, sebab itu bukan jati diri kepribadian bangsamu. 

Tidak ada kaitannya berpakaian ala timur tengah membuat mu lebih religius dan memiliki kadar iman yang lebih tinggi. Sebab di sana, penjahat dan berbagai pelaku kejahatan lainnya  juga memakai busana yang sama.

Esensi pakaian adalah ketaqwaan, bukan simbol atau bentuk tampilan semata.

Ayat. 294

Cintai budayamu dan kembangkanlah. Sebab dari budaya, engkau bisa membawa visi bagaimana bangsamu akan di bawa kedepannya. Dengan budaya, engkau memiliki kebanggaan dan ciri khas. Dengan budaya, engkau memiliki karakter dan kearifan nilai-nilai luhur, warisan moyangmu.

Ayat. 295

Lihatlah pelaku pengeboman, bagaimana mereka berdandan dan berprilaku, bandingkan dengan manusia hasil dari kearifan leluhur , tingkat adab dan sopan santun bangsamu, tentu kualitasnya jauh berbeda.

Agama dan budaya semestinya bisa saling melengkapi, bukan saling meniadakan atau menghancurkan.

Dalam budaya ada nilai falsafah kehidupan yang membentuk karakter ciri khas suatu bangsa. 

Bangsa yang jahiliyah dan bar-bar tentunya sudah terbiasa untuk saling bunuh-membunuh, bandingkan dengan kearifan budaya mu yang penuh keramahtamahan dan sopan santun, sudah pasti karakter ini akan bertolak belakang.

Namun dengan pengajaran sesat doktrin tertentu dan penyempitan tafsir,  watak asli suatu  bangsa bisa terlepas dari akarnya kemudian menjadi manusia radikal yang menghalalkan darah manusia lainnya.

Ayat. 296

Dari ujung kuku hingga rambut, leluhur mu memiliki falsafah budaya yang Adi luhung. Berbagai pernak-pernik hiasan nan indah terpancar pada busana daerah, namun kini kalian mengharamkan pakaian warisan leluhur mu dan menjadikan pakaian karung warisan leluhur bangsa asing- bagimu sesuatu yang membanggakan, sebuah pakaian suci, seolah pakaian yang datang dari langit.

Ayat. 297

Bagaimana engkau bisa se-naif dan sebodoh itu?. Moyangmu jika bisa berteriak dari alam arwah, tentu akan mengutuk mu dan generasi penerus mu.

Ketahuilah bentuk-bentuk budaya yang kau anggap pakaian suci, seolah datang dari langit tersebut, sejatinya sudah ada sebelum agama-agama tercipta, karena memang begitulah budayanya.

Sebuah pakaian yang menjadi karakter khas suatu bangsa.

Ayat. 298

Adam dan hawa jatuh kedunia dalam keadaan telanjang, malulah mereka atas ketelanjangannya, kemudian mereka mulai menutupi auratnya dengan dedaunan, kulit binatang, lalu pada generasi sesudahnya mereka mulai  memintal benang hingga menjadi kain, dari kain mereka mulai mengolah berbagai ragam warna, kemudian mulai mencipta pola, lalu lahirlah busana khas suatu bangsa.

Masing-masing leluhur telah menciptakan peradabannya sendiri, namun mengapa kalian menjadi lebih bebal dan terbelakang dari orang-orang terdahulu?. 

Racun dalil yang masuk kedalam darah telah membuat kalian buta, takluk secara sukarela dengan senyum tersungging, tanpa sadar, sejatinya kalian  telah menggali kubur dengan tangan kalian sendiri.

Ayat. 299

Suatu bangsa yang kehilangan identitas budaya kelak akan menjadi pewaris generasi yang terasing dan terbuang, generasi yang tercabut dari akar dan kehilangan arah tujuan.

Sebuah musim kelak akan berganti menjadi musim yang baru, namun sebuah pemahaman sempit dan kaku, akan selamanya memenjarakan tubuh perempuan dan menghilangkan eksistensi keberadaannya.

Ayat. 300

Betapa mengerikannya racun yang demikian itu, kesesatan dalam berbudaya, yang terus di wariskan dari generasi ke generasi dengan mengatasnamakan sebuah agama. Sebuah kesesatan yang di rayakan dan diamini dan dianggap suatu bentuk hijrah.

Ketahuilah Hijrah tidak semudah yang kau bayangkan, hijrah sejatinya beralihnya seseorang dari yang tak baik menuju ke arah yang lebih baik, bukan sekedar tampilan luar semata.

Ayat. 301

Janganlah kau para ahli tafsir sembarangan dalam menterjemahkan dan menafsirkan ajaranNya , menyebut Isa Al-Masih menerima Injil, padahal dia hanya menerima Wahyu, bukan sebuah kitab tebal yang turun dari langit, injil baru di tulis oleh para penerusnya setelah kepergiannya, menjadi tebal karena mengambil dari kitab-kitab Yahudi dan ketahuilah betapa banyak umat yang murtad akibat penafsiran yang keliru ini.

Ayat. 302

Dan kau Waraqah ajarkanlah kepadanya dengan utuh jangan setengah-setengah, dan mereka kaum Nasrani berkata, jangan sampai kealfaanmu, menyebabkan Mariam ibunda Isa Al-masih, merupakan sepupu Harunnya Musa dan bagi yang mengimani membelanya, bahwa tidak ada yang tak mungkin, jika ada nama Harun  yang sama di dua masa yang beda. Kembalilah segalanya kepada Allah semata dan janganlah kalian saling bantah membantah akibat persoalan ini.

Ayat. 303

Dan ambilah pelajaran dari kisah Yesus putra Maryam, yang terjadi dihari ketiga saat ia menampakkan diri pada murid dan takutlah mereka dan menyebutnya ruh yang menampakkan diri, kemudian ia memakan sesuatu layaknya manusia, lalu berkata “aku bukanlah ruh, aku ini nyata, peganglah telapak tanganku” , lalu mereka saling bertanya-tanya satu sama lainnya perihal sesuatu yang membingungkan mereka. 

Sebagian dari mereka ada yang menyebut Yesus dari Nazareth tidak pernah disalib dan melanjutkan pengajarannya dan menetap ke sebuah negeri di timur. Sebagian ada berkata Yesus telah di salib dan bangkit dihari ketiga dan menebus dosa-dosa mereka. Sebagian lagi berkata Yesus di angkat kesurga, yang disalib  seseorang yang di serupakan wajahnya.

Dan janganlah kau berdebat perihal kematiannya di tiang salib, karena setiap yang bernyawa akan mati namun Tuhanmu kekal. Dan setiap yang bernyawa akan mengalami “kematian-kematian”dalam hidup sebelum menghadapi kematian yang sesungguhnya.

Ayat. 304 

Muslim telah memiliki Ka’bah, Kristen telah memiliki Vatican, maka kabarkan kepada bangsa Israel bahwa mereka diperbolehkan membangun bait suci, namun jangan pernah merusak rumah ibadah lainnya.

Dinding bait suci yang kelak menutupi bangunan ibadah lain hendaknya terbuat dari kaca tembus pandang, jangan kau tutupi dengan bebatuan, karena hal tersebut merupakan wujud toleransi, wujud perdamaian dan bentuk penghormatan.

Dinding yang sekiranya tidak menutupi bangunan lain, boleh kau buat dengan memakai  bebatuan padat.

Bangunlah kuil kebanggaan bagi Elohim. Dan berkurbanlah untukNya.

Ayat. 305

Berdamailah dengan bangsa-bangsa lainnya, dan berbagilah berkat dan terang bagi dunia.

Katakanlah kepada Bani Israel, aku mengabarkan hal ini, dari Allah Tuhanmu, Tuhan bapakmu Ibrahim.

Aku tidak memiliki kepentingan terhadap agama apapun, karena aku telah melintasi batas-batas agama dan kepercayaan.

Ayat. 306

Bangunlah mezbah-mezbah untuk menandakan keberadaan-Ku. Kuduskan dan Agungkanlah namaKu. 

Cintailah musuhmu dan berdamailah dengan mereka, sesungguhnya kalian bersaudara, karena kalian anak keturunan dari moyang yang sama yakni Ibrahim.

Ayat. 307

Ketahuilah Injil empat pilar merupakan kesepakatan manusia, sesungguhnya masih banyak versi Injil lainnya karena Injil merupakan hasil pengamatan, penelitian, kesaksian umat, kemudian di tulis, sehingga antara satu catatan dengan yang lainnya tentunya akan berbeda, takkan pernah sama.

Harmoni melalui empat, mereka menyebutnya demikian, semua di alam berdasarkan empat penjuru, maka diambilah empat versi menurut keyakinan manusia.

Yesus semasa hidup belum menuliskan kitab, dan para pengikutnya menganggap firman telah menjadi manusia, Allah yang berjalan, Allah yang menjadi manusia.

Pengajaran Yesus terhenti, saat syariat belumlah terbangun, ia meninggalkan pengikutnya saat firman belumlah tergenapi.

Oleh pengikutnya, diambilah kitab-kitab Yahudi, melengkapi sekaligus membatalkan ajaran (taurat)  yang telah ada.

Murkalah bangsa Yahudi, karena kitabnya diambil sekaligus (hukum-hukum taurat) dibatalkan. Dan (bangsa Yahudi) menganggap sesat ajaran Yesus dari Nazareth, menuduhnya sebagai golongan yang menistakan nilai tauhid.

Ketahuilah bahwa Allah itu Esa, Yesus putra Maryam hanyalah seorang utusan, mahkluk biasa, kelahirannya seperti kelahiran Adam dan hawa. 

Ayat. 308

Janganlah sekali-kali beranggapan Tuhan, menginginkan sebuah sistem ketatanegaraan menurut kehendakNya. Urusan duniawi mu adalah urusan mu, kalian memiliki kebebasan membuat sistem pemerintahan yang sesuai dengan kebutuhan bangsa dan rakyat mu.

Ayat. 309

Janganlah menjadi bangsa yang mudah untuk di adu dan di pecah belah, bersatulah, cintai negara dan bangsamu.

Kerusakan bangsamu di mulai dari perbedaan paham agama dan politik ,ketidakadilan dan ketidak jujuran para pemimpin mu.

Suarakanlah aspirasi mu secara demokratis, jangan anarkis dan merusak, sesungguhnya Tuhan mu membenci manusia yang melampaui batas.

Ayat. 310

Berikanlah kebebasan berekspresi dan berpendapat bagi rakyat mu, jangan kau kekang kebebasan mereka.

Berikanlah mereka batasan, sebab kebebasan yang baik tidak melanggar kebebasan manusia lainnya.

Jadilah pemimpin yang bisa mendengar suara rakyat hingga lapisan terbawah.

Berbuat adillah dan berjuanglah tanpa kenal lelah untuk bangsa dan negara mu.

Ayat. 311

Janganlah kau makan makanan haram, hewan yang mati tercekik, hewan yang di persembahkan bagi berhala, hewan yang berkuku belah, hewan yang berasal dari darah.

Janganlah kau salah menafsirkan bahwa sesuatu yang masuk itu bukan najis melainkan yang keluar dari mulutmu yang membuat najis, membuatmu menghalalkan sesuatu yang Allah telah tetapkan kepada umatNya.

Jika semua makanan halal di makan, mau kah kau memakan belatung yang tampak gemuk dan berlemak akibat memakan jasad manusia?. 

Maka makanlah jika semua makanan halal bagimu -jika engkau lebih benar dari ajaran Allah Tuhanmu.

Ayat. 312

Ketika ia mengajarkan, “Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.”

Maksudnya adalah seburuk-buruknya yang kau makan lebih baik daripada ucapan yang penuh fitnah, sumpah serapah dan berbagai kejahatan yang keluar dari mulut, bukan berarti semua makanan halal bagi mu dan janganlah kau menafsirkan sesuatu yang keliru sehingga melawan ketetapan-Nya. 

Ayat. 313

Dan janganlah kau menganggap bersunat merupakan tradisi, hanya sebatas kebersihan, ketahuilah hal itu merupakan perjanjian tauhid bapakmu Ibrahim kepada Allah.

Ketentuan-Nya pasti baik bagi umatnya dan bisa jadi manusia tidak memahami maksud dari perintah Tuhannya itu, melainkan hanya mengikuti akal semata, ketahuilah akal mu terbatas sedang Allah Tuhanmu Maha Mengetahui Segala yang terbaik bagi umatnya.

Ayat. 314

Dan janganlah kau kabarkan perihal penebusan dosa, karena hal itu bukan sesuatu yang alkitabiyah, bukan ajaran para nabi-nabi dan rasul. 

Dirimu bertanggung jawab atas dirimu, itulah keadilan sejati, darinya manusia bisa memilih jalan yang akan di tempuh.

Ayat. 315

Terpujilah Maria, ibunda yang suci, ibunda dari segala ibunda, darinya seorang utusan Allah lahir dan mengajarkan cinta kasih.

Terberkatilah Yusuf yang mempercayai belahan jiwanya dan mencintai sang anak, melebihi kasih dari seorang ayah.

Seseorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di khalayak ramai, dengan berbesar hati, ia bermaksud menceraikan Maria dengan diam-diam, agar tidak menyakiti hati siapapun.

 Tetapi dalam mimpi Yusuf mendapat perintah dari malaikat Tuhan untuk tetap menikahi Maria dan memberi nama anak yang akan dilahirkan itu Yoshua (Isa Al-Masih).

 Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia kemudian mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan Maria sampai ia melahirkan.

Lahirlah sang utusan kedunia, ketika genap delapan hari ia di khitan.

Ayat. 316

Dan kau para alim ulama, tingkatkanlah keilmuanmu, berdakwahlah dengan lemah lembut dan memberi teladan, bukan ujaran kebencian dan mengakafir-kafirkan umat yang tak sejalan.

Berdakwahlah yang cerdas, jangan kau angkat terus menerus hal-hal seputar kematian dan siksa neraka tanpa henti siang dan malam, namun lupa memberikan kabar bahwa Allah Maha Pengasih dan Penyayang.

Berdakwah dengan cara mengancam menggunakan berbagai dalil siksa neraka adalah cara paling efektif menciptakan ketundukan, namun ketundukan yang terpaksa bukan nilai kesadaran yang berasal dari hati.

Berilah mereka hikmah dan pencerahan, jangan kau kabarkan secara berlebihan perihal ancaman siksa api neraka, sebab hal demikian membuat agama sesuatu yang mengancam dan membuat resah, padahal sejatinya agama ingin membawa umatnya menuju ketenangan dan pencerahan bathin.

Ayat. 317

Sadarkah kau alim ulama akibat ucapan sumpah serapah mu, banyak umatmu yang murtad?. 

Dari dalil-dalil yang serba mengancam yang kalian ajarkan, membuat mereka keluar dari agama Allah, lalu mencari ajaran lainnya, yang sejatinya semua ajaran mengajari cinta kasih. 

Dan sadarkah kau alim ulama, akibat ujaran kebencian mu atas umat lainnya, ajakan dan seruan untuk saling memusuhi, membuat mereka semakin menjauh dari agama yang kau ajarkan dan memilih murtad.

Pertanggung jawabanmu di sisi Allah amatlah berat, sebab engkau telah berani naik keatas mimbar dan mengajarkan sesuatu kepada umat dengan pengajaran yang menyimpang yang jauh dari nilai-nilai kebenaran.

Dan janganlah kau memaksakan diri naik keatas mimbar sedang ilmu yang kau miliki belumlah pantas, sebab apa yang kau ajarkan kelak akan membawa kehancuran dan perpecahan bagi umat.

Ayat. 318

Seimbangkanlah ilmu pengetahuan dan agama, karena keduanya bisa saling melengkapi. Agama tanpa ilmu bagai orang yang buta, memandang diri paling benar,   sedang ilmu tanpa agama itu bagai musafir yang tersesat arah.

Ayat. 319

Mintalah selalu bimbingan dan petunjukNya, karena Allah sebaik-baik pembimbing dan peminta pertolongan.

Hindari perdebatan yang sia-sia, belajarlah tanpa henti, maka engkau akan merasa senantiasa  haus akan ilmu dan semakin menyadari berbagai kekuranganmu.

Ayat. 320

Apapun yang ada di alam ini seluruhnya merupakan pembelajaran, sebuah tanda-tanda yang hanya bisa di baca oleh kaum berfikir.

Tanpa ketajaman mata bathin, engkau tidak akan bisa membaca apa yang ingin Allah sampaikan kepada ciptaanNya.

Ayat. 321

Kitab Semesta merupakan buku yang terbuka lebar, yang diperuntukkan bagi siapa saja yang ingin mempelajari hikmah dan pengajaranNya.

Kitab Semesta adalah semesta itu sendiri. Sejatinya kalian sedang membaca diri kalian sendiri.

Kitab Semesta adalah percikan tinta dari Samudera KemahadayaanNya, yang tanpa batas.

Lembaran-lembaran pengetahuan yang tanpa batas dan tanpa akhir.

Ayat. 322

Aku adalah (perumpamaan seorang) musafir, yang sedang menyelam kedalam samudera pengetahuanNya, lalu aku ambil beberapa mutiara hikmah, kemudian menyajikannya kepadamu.

Aku juga seorang (yang tak lepas dari dosa)  sama seperti mu, maka tak layak bagi diriku yang fana ini menjadi panutan bagimu, hanya Allah-lah sebaik-baiknya pemberi petunjuk dan cahaya terang.

Ayat. 323

Doakanlah kebaikan bagi diriku, diri kalian, teman, saudara dan kerabat yang kau kenal dan tak kau kenal di setiap ibadahmu, mintalahlah kepadaNya, ampunan, petunjuk dan kemudahan dalam menjalani ombak kehidupan.

Berdoalah dan layarkanlah perahu jiwa ini agar sampai ke tepian dermagaNya.

Mintalah cahaya petunjukNya, agar tak sesat arah dan kembali kepadaNya dengan membawa amal kebajikan dan cinta kasih.

Ayat. 324

Tidakkah kau lihat hiruk pikuk manusia yang saling membanggakan agamanya, lalu diantara mereka meninggalkan agama lamanya dan menjelekkan ajaran lamanya, mengabarkan hal yang tidak baik kepada komunitas barunya.

Sesungguhnya mereka makhluk-makhluk keagamaan, penuh keegoan, jauh dari nilai  kebenaran dan pencerahan bathin.

Ayat. 325

Merekalah sesungguhnya yang mengkotak-kotakkan umat beragama yang sejatinya merupakan satu umat Tuhan.

Kalian saling benci membenci mengatasnamakan Tuhan, dan lupa bagaimana menjadi manusia yang seutuhnya, kalian tidak menyaksikan bagaimana Tuhan mengasihi makhluknya tanpa membedakan.

Ayat. 326

Terpujilah manusia yang bisa menghancurkan keegoan dalam beragama dan mencari nilai kemanusiaan yang ada dalam dirinya.

Hatinya akan tenang, penuh dengan pancaran kasih.

Ayat. 327

Janganlah berjudi, mengadu nasib dan peruntungan. Sebab jika kau kalah maka kau akan berhasrat untuk mengembalikan kekalahan mu hingga impas dan meraih kemenangan.

Engkau akan diperbudak nafsu setan, hingga kehilangan segalanya, menyisakan kehancuran bagi diri dan keluargamu.

Jika pun engkau menang, maka yang kau dapatkan tentunya jauh dari nilai keberkahan.

Ayat. 328

Berbuat baiklah kepada sesama ,jangan kau berbuat kerusakan di muka bumi.

Hiduplah dalam persaudaraan dan mengasihi antar sesama.

Ayat. 329

Bagi yang sedang dalam ketersendirian hidup.

Janganlah bersedih jika kau di tinggal pasangan hidupmu, berserah dirilah maka Allah akan menggantikan yang terbaik bagi diri mu.

Ia yang berkhianat, tak layak bagimu untuk kau perjuangkan.

Cukuplah Allah menjadi penghibur dirimu, yang sedang duka lara.

Sebab tidak ada cinta kasih yang abadi, selain cinta kasih Allah pada makhluknya.

Semua yang bertemu kelak akan berpisah, semua yang didapat kelak akan hilang, semua yang fana kelak akan musnah, namun kasih Tuhan tetaplah kekal.

Ayat. 330

Bagi yang belum bertemu dengan jodohnya, maka berdoalah, semoga lekas di pertemukan dengan pasangan sejatinya.

Janganlah tergesa-gesa dalam mencari pasangan hidup, sebab cinta sejati didapat bukan dalam hitungan hari,bulan,tahun melainkan sepanjang perjalanan hidupmu.

Dialah Allah kekasih sejati mu, yang tetap senantiasa  bersamamu, sekalipun engkau menjauh.

Ayat. 331

Aku (Tuhanmu) mengetahui diantara kamu ada yang sebatang kara, memiliki berbagai keterbatasan hidup, namun percayalah cinta sejati akan menerima itu semua, bertemu untuk saling melengkapi.

Jika memang sudah jalannya, tentu akan di mudahkan langkahnya dan dipertemukan karena ketetapan Allah tidaklah meleset, melainkan datang diwaktu yang tepat.

Janganlah berkecil hati dan penuh dengan kecemasan dalam menjalani bahtera kehidupan. Berserah dirilah pada Allah semata, maka engkau akan mendapatkan kekuatan.

Ayat. 332

Bagi yang telah menikah namun belum memiliki keturunan, maka bersabarlah. Belajarlah dari orang shaleh terdahulu, mereka sabar menanti kehadiran sang buah hati walau telah dalam penghujung usia, sebab jika Allah telah berkehendak, maka jadilah, tidak ada yang mustahil bagi Allah.

Ayat. 333

Sebagian yang lain berkeluh kesah kepadaKu, ya Allah aku ini miskin, hidup menggelandang, akankah aku mendapatkan jodoh sedang manusia memalingkan muka saat bertemu dengan ku.

Janganlah bersedih dan berkecil hati, sebab setiap manusia diciptakan berpasang-pasangan, jikapun engkau melajang seumur hidupmu, maka Allah kelak akan memberi pengantin surga bagimu.

Ayat. 334

Sebagian lain mengadu pada-Ku, sebab cinta, aku selalu tersakiti, aku terluka, separuh jiwaku  hilang, aku berlari tak tentu arah.

Maka milikilah cinta yang tak pernah menyakitimu, yang tak pernah mengecewakanmu, yakni Allah, sebuah wujud cinta yang hakiki yang senantiasa memberimu cinta, kasih dan  kebahagiaan .

Ayat. 335

Sebagian yang lain mengadu kepada-Ku, aku ini memiliki kecacatan fisik, aku buta dan lumpuh, bagaimana aku mendapatkan jodohku, sedang aku tak dapat melihat dan menjemputnya.

Janganlah berputus asa, sebab engkau masih memiliki mata bathin, entah bagaimanapun, takdir Tuhan akan menemukan caranya, janganlah kau meragukan kekuasaanNya. Jika Dia berkehendak , maka terjadilah yang telah menjadi ketetapan Nya.

Ayat. 336

Jika kau sedang menjalani hidup dalam kepayahan, hidup  dalam kemalangan, dan penderitaan, janganlah berputus asa, janganlah lari dari Rahmat Tuhanmu, sesungguhnya apa yang terjadi padamu merupakan ujian hidup yang harus kau jalani, sebab Ia telah memilih mu, dari sekian banyak manusia, agar bathin mu hidup dan menjadi kekasih sejatiNya.

Ayat. 337

Bagimu yang sakit, bersabarlah. Allah mengetahui apa yang di butuhkan oleh makhluknya. 

Setiap ujian yang kau tempuh, tentunya ada hikmah, yang kelak dapat kau petik. 

Berdoalah agar penyakitmu di angkat dan disembuhkan. 

Mendekatlah kepadaNya, sebelum segala sesuatunya menjadi terlambat.

Seandainya ajalmu telah tiba, mintalah agar dosamu diampuni dan berpegang teguhlah pada nilai tauhid, sesungguhnya Allah Tuhanmu maha pemberi ampunan dan Rahmat.

Ayat. 338

Dan ciptakanlah hukum-hukum, untuk mengatur masyarakat mu, agar hidup tertib dan teratur.

Setiap zaman memiliki bentuk-bentuk hukum Yang sesuai dengan zamannya.

Janganlah kau paksakan bentuk hukum jaman jahiliyah pada zaman mu, karena setiap peradaban  memiliki persoalannya sendiri.

Merupakan tindakan yang tak beradab memotong tangan kepada pencuri, menimpuk batu hingga mati kepada para penzina, mata ganti mata, karena hal tersebut tidaklah pantas. 

Engkau memiliki nalar dan etika untuk menciptakan sebuah tatanan hidup yang beradab dan hukum yang cocok pada zaman mu.

Jadikanlah Aku sebagai ruh dalam hukum ciptaan mu, agar tercipta keadilan di muka bumi.

Ayat. 339

Janganlah kau perbudak dan menjajah manusia lainnya, sesungguhnya setiap insan makhluk yang merdeka. Mereka manusia yang sejajar, tidak lebih tinggi diantara lainnya. Hanya ketakwaanlah yang membedakan mereka di mata TuhanNya.

Ayat. 340

Dan janganlah kau ciptakan hukum menurut selera mu, membuatnya demi keuntungan kelompok mu, sehingga membuat ketidakadilan, sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengadil yang seadil-adilnya.

Ayat. 341

Janganlah kau bersaksi palsu, dan kalian para hakim berbuat adillah, karena kalian perwakilan Tuhan di dunia dalam memutuskan perkara.

Jangan sampai hukum dapat di beli, yang benar menjadi salah, yang salah menjadi benar.

Balasan Tuhanmu amatlah keras bagi manusia yang berbuat  kecurangan dan ketidakadilan dalam sebuah perkara.

Ayat. 342

Jika diantara kalian terjadi pembunuhan, jika tidak di rencanakan, maka penjarakanlah si pelaku, sebaliknya jika terjadi perencanaan maka hukum matilah pelaku.

Namun jika pembunuhan itu terjadi untuk membela diri dan kehormatannya, maka bebaskanlah pelaku.

Begitulah ketetapan Nya, semoga engkau selalu dalam lindungan dan petunjukNya.

Ayat. 343

Dan janganlah kau datangi makam dan tempat keramat untuk berharap berkah, karena sesungguhnya Akulah tempat kamu meminta dan memperoleh pertolongan.

Ayat. 344

Janganlah kau jadikan benda pusaka menjadi sebuah jimat, karena tiada daya dan upaya dapat terjadi,melainkan atas ijin dari-Ku.

Hormatilah benda pusaka tersebut sebagai penghormatan budaya, namun jangan kau sembah sebagai wujud kekuatan selain Aku.

Ayat. 345

Hormatilah warisan budaya leluhur mu,jangan kau hina dan kafirkan, karena warisan leluhur mu merupakan identitas peradaban bangsamu.

Sebuah warisan yang mencakup nilai kearifan luhur, dalam kehidupan.

Ayat. 346

Janganlah kau paksakan sebuah keyakinan dan agama kepada sesamamu, berilah kebebasan bagi mereka untuk memilih yang mereka yakini.

Dan janganlah kau bunuh dan kau anggap halal darah manusia yang keluar dari suatu agama.

Karena hidayah dan petunjuk Allah, datang kepada mereka yang meyakiniNya.

Ayat. 347

Dan janganlah kau penjara, kau siksa dan kau bunuh para utusanNya. Belajarlah dan ambilah hikmah dari umat terdahulu, perihal perkara ini.

Tidaklah percuma sebuah utusan hadir ditengah kaum mu, melainkan merupakan ketetapan Nya.

Ikutilah ia selama mengajarkan nilai-nilai cinta kasih dan  pengajaran yang lurus (Hanif).

Ayat. 348

Tegurlah kepada para kaum ulama yang menghimpun harta dari label halal. Sesungguhnya prilaku mereka lebih haram, daripada yang mereka jual.

Prilaku mereka tak ubahnya seperti rohaniawan-rohaniawan di masa lalu,menjual surat penebusan dosa, menipu umat untuk membangun istana kebesarannya.

Mereka seperti serigala yang mengintai dan memangsa buruannya demi menguntungkan kelompok dan golongannya saja.

Celakalah mereka, dibalik jubah sucinya, sesungguhnya mereka makhluk rendah-yang juga memangsa makhluk lainnya.

Rampaslah harta yang mereka dan kelompok mereka kumpulkan, kembalikanlah harta itu kepada umat.

Ayat. 349

Dan janganlah kau terjebak ulama palsu yang sekedar berdandan agar tampak alim, mereka tidak memikirkan umat, melainkan kaum penjilat kekuasaan, namun diantara alim ulama tersebut terdapat ulama yang lurus, hidupnya penuh dengan kesederhanaan, mengajarkan kebaikan, memberikan pencerahan bagi umatnya.

Itulah sebaik-baiknya ulama ikutilah dia.

Ayat. 350

Tinggalkan lah majelis-majelis keagamaan yang penuh hasutan dan caci maki, janganlah kau teladani imam mereka, sebab mereka bukanlah orang yang bijak yang mampu mengajak umat pada pencerahan, melainkan prilaku kekerasan.

Kembalilah kepada ajaran murni dari Tuhan mu, yakni ajaran cinta kasih.

Ayat. 351

Pakaian sejati adalah pakaian taqwa, janganlah kau mengira suatu pakaian tertentu merupakan simbol sebuah agama.

Pakaian sebagai hasil budaya lebih dahulu lahir dibanding agama-agama. Setiap bangsa memiliki ciri khasnya tersendiri dan janganlah kau seragamkan dengan dalih agama.

Ayat. 352

Hormatilah budaya leluhur mu, jangan kau kafir sesatkan, sebab mereka yang tak menghargai leluhurnya sama saja dengan anak yang durhaka, tercerabut dari akar darimana ia dilahirkan.

Dengan budaya, engkau bisa membawa kemana bangsamu akan pergi- ratusan bahkan ribuan tahun dari sekarang.

Ayat. 353

Banggalah dengan budayamu, jangan meniru budaya  bangsa lain yang belum tentu cocok dengan nilai kearifan masyarakat mu.

Setiap bangsa memiliki kebijaksanaan nya sendiri, warisan para tetua di masanya, lestarikan dan kembangkanlah ,lalu lanjutkan kepada generasi berikutnya, selama nilai tersebut tidak bertentangan dengan nilai ketuhanan.

Ayat. 354

Nabi-nabi dimasa lalu peradabannya sangat terbelakang, tantangan di zamannya pun tidak serumit sekarang. Mengapa engkau terjebak kenangan dimasa lalu?. Saling bantah membantah sesuatu hal yang telah lewat masanya. 

Kembangkan ajaran para nabi, namun jangan kau tiru seolah kau hidup di zamannya, karena tiap zaman memiliki tantangannya sendiri.

Ayat. 355

Beragamalah dengan akal, jangan sekedar menuruti apa yang di katakan oleh para rohaniawan, sebab mereka memiliki keterbatasan. 

Terimalah seandainya ajarannya membawa damai, tinggalkan jika ajarannya membawa umat kepada kegelapan.

Ayat. 356

Beragama ataupun tidak itu hak mu, namun ketahuilah bahwa Allah itu esa, satu-satunya Tuhan yang layak di sembah.

Tidak ada makhluk yang serupa dengan Dia. Yang kebesaran Nya meliputi segala sesuatu.

Kenalilah Dia yang tak berawal dan tak berakhir.

Dia yang tak memiliki batas atas-bawah, kanan maupun kiri. Tidak lahir ataupun dilahirkan.

Suatu zat yang tak pernah terpikirkan.

Maha suci Engkau ya Allah, Tuhan Semesta Alam.

Ayat. 357

Dan janganlah kau menuhankan manusia, menuhankan para nabi, hewan dan benda-benda mati setelah pengetahuan tauhid sampai kepadamu.

Ayat. 358

Sesungguhnya Tuhanmu sangat pencemburu, Dia tak ingin ada keberadaan tuhan lain, selain  diriNya.

Maka kenalilah Tuhanmu, dekatkanlah dirimu menuju keharibaanNya.

Ayat. 359

Raihlah ridho Ilahi dan gapailah cucuran Rahmat kasih sayangNya yang tanpa batas, yang mencukupi makhluk-makhluknya dari yang melayang di udara, berjalan di darat, hingga yang hidup di kedalaman samudera.

Ayat. 360

Janganlah kau berputus asa dan berpaling dari  panggilan KasihNya, sesungguhnya Dia  menginginkan engkau menjadi kekasihNya, bukan menjadi budaknya.

Maka merdekakanlah dirimu dan raihlah pencerahan bathin.

Ayat. 361

Dan bagimu para alim ulama, dobraklah belenggu yang sekiranya mengikat umat pada kegelapan.

Bebaskanlah umatmu, ajari mereka hikmah,  jadikanlah mereka makhluk yang tercerahkan bukan sekedar budak-budak keagamaan.

Ayat. 362

Berilah umatmu pengertian bukan ancaman. Sebab ancaman menciptakan ketaatan semu, bukan ketaatan yang bersumber dari hati, melainkan keterpaksaan akibat takut akan neraka.

Ayat. 363

Ikhlaskanlah segala ibadahmu hanya kepada Allah semata, jangan pamrih berharap surga dan takut akan neraka.

Jadilah kekasihNya dan jadilah manusia yang tercerahkan, dan menyatulah dalam Cahaya Keterpisahan Nya, itulah surga yang hakiki.

Ayat. 364

Belajarlah dari umat-umat terdahulu yang kami musnahkan dalam sekejab, sebab mereka melampaui batas.

Kami turunkan ketengah-tengah mereka seorang nabi namun mereka membunuhnya.

Sesungguhnya lahirnya seorang nabi ketengah kalian menandakan bahwa peradaban kalian telah menyimpang dari ketentuan Tuhanmu.

Ayat. 365

Setelah kematian para utusan itu, kalian bersorak Sarai kegirangan, sebagian lagi menangis penuh duka.

Mengapa kalian melampaui batas?. Telah tampak kepadanya tanda-tanda kenabian namun kalian tetap acuh tak acuh padanya, bahkan diantara kalian mengoloknya seolah dia  orang yang telah hilang ingatan.

Ayat. 366

Sesungguhnya telah kami lebihkan kemampuan para nabi di atas rata-rata manusia biasa, mereka mampu melihat masa lalu dan masa depan.

Ketajaman mata bathinnya, melebihi manusia kebanyakan sehingga mampu membaca tanda kebesaran Tuhanmu, yang tak terlihat oleh manusia kebanyakan.

Lalu mengapa kau dustakan ajaran para nabi?,setelah mukjizat dan tanda-tanda kebenaran tampak pada dirinya?.

Sesungguhnya hati kalian keras laksana batu, mata bathin kalian telah buta oleh kemilau dunia.

Ayat. 367

Saat tiba masanya, ketika kemudaan telah berganti masa tua, kekayaan tidak lagi memiliki arti,  anak keturunan telah sibuk dengan dunianya, maka engkau mencari Tuhanmu.

Sesungguhnya itu lebih baik, tidak ada kata terlambat untuk meraih ampunan Tuhan.

Ayat. 368

Bertobatlah selagi ada waktu, jangan pernah malu untuk bersujud padanya memohon ampunan di sepertiga malam mu.

Janganlah berpaling dariNya, selain mengingat akan kebesaranNya disetiap langkahmu. Bersyukurlah atas rejeki yang telah dianugerahkan Tuhan di sepanjang hidupmu, baik besar ataupun kecil dan berbagilah kepada sesama.

Ayat. 369

Seimbangkanlah urusan dunia dan akhirat mu. Jangan kau timpangkan salah satu diantaranya. Sebab kemiskinan bisa membuat mu jatuh kepada kejahatan, kekayaan bisa membuat mu lupa dan mensyukuri karunia yang telah Allah berikan.

Selalu mawas dirilah, jangan kau menggenggam sesuatu secara berlebihan, cukupkanlah dan syukuri yang telah kau miliki, jangan kau inginkan hal-hal yang bukan menjadi hak milikmu, dan berbagilah apapun yang kau dapat kepada sesama.

Ayat. 370

Nabi-nabi dikenang abadi karena  kesederhanaannya, ajarannya kebaikan dan cinta kasihnya melampaui kepentingan pribadinya, tanpa berharap balasan, mereka rela menjadi alas kaki bagi umat-umatnya.

Ayat. 371

Janganlah takut akan kematian, sebab kematian merupakan jalan menuju keabadian, sebuah jalan penyatuan dengan Sang Pemilik Hidup.

Tersenyumlah dan melangkahlah dengan tenang, sebab engkau telah terlepas dari segala penderitaan dan kemelekatan hidup.

Susurilah cahaya terang itu, raihlah kedamaian dan hiduplah dengan penuh suka cita di taman surga.

Sebab engkau selama di dunia selalu berbuat baik bagi sesama dan menjauhi larangannya.

Ayat. 372

Sebagian lagi melangkah penuh dengan keraguan, tidak ada cahaya yang menerangi langkahnya, melainkan jurang penuh bara api yang membakar.

Dan terjatuhlah sang jiwa, berteriak sakit penuh penyesalan, saling meronta bersama manusia lainnya.

Ayat. 373

Sebagian lagi melangkah dengan berlari tanpa menghiraukan surga neraka, mereka menyambut Kekasih sejatiNya, laksana seorang anak yang lama tak berjumpa orangtuanya, laksana pemuda yang menjemput kekasih hatinya.

Ayat. 374

Bersujudlah para malaikat, dan berkata: “Tak percuma Engkau ya Allah, menciptakan manusia, sebab mereka memiliki pengetahuan yang tak kami miliki, beruntunglah makhluk yang mampu menyatu dalam cahaya KeterpisahanNya “.

Ayat. 375

Dan menangislah iblis menyadari kelalaian dan kesombongannya atas manusia diawal penciptaan, kemudian mereka bersujud kepada Allah, memohon ampunan TuhanNya. 

Lalu mereka berkata, “Ya, Allah sujudku  dari awal dan akhir tetaplah tertuju kepada Engkau, layakkah aku yang berpegang teguh hanya ingin bersujud padaMu, kau anggap makhluk pembangkang  yang terkutuk, penghuni neraka yang kekal?.

Aku menjadikanMu satu-satunya kekasih, takkala Engkau perintahkan kami bersujud pada Adam, kami menganggap nya sebagai ujian tauhid, lantas keteguhan kami yang hanya mau bersujud kepada Mu, kemudian kau timpakan kepada kami siksaan yang teramat pedih, dimanakah rasa keadilan mu ya, Allah?. 

Sedang Engkau selalu membuka pintu tobat bagi manusia yang mau bertobat, kemana pintu rahmat-Mu Kau buka, padahal kami telah bersujud padamu sepanjang hidup kami ,melebihi sujudnya manusia didunia”.

Ayat. 376

Kemudian Allah berfirman, “Tidaklah bermanfaat sujud makhluk yang ada di langit dan dibumi selama masih ada kesombongan iman didalam dirinya, Aku mampu menciptakan makhluk untuk selalu sujud pada-Ku, namun Aku lebih bangga kepada makhluk yang dari kelemahan akan dosanya, senantiasa mengingat Aku “

Ayat. 377

Dan ingatlah ketika Musa memecahkan loh batu berisi perintahKu, ketengah umatnya karena mereka menyembah sapi emas, kemudian terdiamlah bangsa itu akan kemarahan Musa, dan kembali mengikutinya untuk kembali menuju kejalan TuhanNya.

Ayat. 378

Ketahuilah Kasih dan rahmat Ku, mendahului murka Ku, ikutilah jalan lurus seperti yang telah di contohkan moyangmu Ibrahim. Bertauhidlah

dan peganglah iman mu dengan kuat, hingga ajal menjelang.

Ayat. 379

Janganlah kalian menuhankan suatu yang terbit dan tenggelam, sesuatu yang memiliki batas kanan dan kiri, atas maupun bawah. Sesungguhnya Aku meliputi segala sesuatu.

Ayat. 380

Dan janganlah kalian beranggapan Aku bersemayam di suatu naungan singgasana, sebab tidak ada materi yang mampu menaungi kebesaran Ku.

Ayat. 381

Tidak ada makhluk yang dapat Melihat kebesaran Ku, melainkan hanya percikan kemahabesaran Ku. Tirai-tirai mata bathin seluruh makhluk tertutup untuk itu. Sebab Akulah Tuhanmu, Tuhan semesta raya.

Ayat. 382

Dan janganlah kalian bayangkan Aku berwujud laksana ciptaanKu, melainkan hanya sebagian kecil pantulan Wajah Ku, ada pada ciptaan Ku.

Ayat. 383

Ketahuilah dalam bilangan masa, Aku telah menyusutkan ukuran manusia , hewan dan tumbuhan. Aku sempurnakan tempat kalian bernaung dengan keseimbangan, beserta hukum-hukum alam yang mengikat, maka bersyukurlah dengan memuji nama Tuhan mu.

Ayat. 384

Dan jalinlah komunikasi dengan makhluk dari lapisan langit lainnya jika kalian mampu. Tidakkah Aku berkuasa untuk menciptakan segalanya?. Maka berbuat baiklah dengan makhluk lainnya dan jelajahilah semesta dengan ilmu. 

Ayat. 385

Tidaklah percuma segala hal tentang penciptaan semesta, melainkan wujud pertanda akan kebesaran Ku. 

Aku serakkan benda-benda langit di angkasa yang banyaknya laksana pasir di pantai, satu dengan lainnya saling menjaga posisinya masing-masing, serta beredar dengan garis yang telah di tentukan. 

Begitulah ketetapan Tuhanmu,  dan ambilah pembelajaran darinya, jika kamu makhluk yang berfikir.

Ayat. 386

Diantara benda-benda langit terdapat pintu menuju tingkatan langit yang lain. Lewatilah jika kalian mampu. Begitulah tanda-tanda kebesaran dari Tuhanmu.

Ayat. 387

Jagad Raya Semesta tampak tak terbatas namun sesungguhnya terbatas, hanya Tuhanmulah yang tak berbatas. 

Ayat. 388 

Sesungguhnya ketakjubanmu akan semesta ini, menjelaskan bahwa Aku ada. 

Tidaklah sesuatu terjadi dengan sendirinya. 

Aku ada maka segenap makhluk pun ada, mereka Tak ada, maka Akupun tiada, walaupun sesungguhnya Aku ada.

Persaksian makhluk akan Aku, adalah wujud keberadaan Ku.

Ayat. 389

Katakanlah kepada pengikut mu, bahwa banyaknya  Tuhan, agama dan kepercayaan, sesungguhnya karena manusia melihat kebesaran-Ku meliputi segala sesuatu.

Ketakjuban akan hal-hal yang tak dapat di jangkau akal merekalah, maka mereka mulai memikirkan wujud dari Aku.

Moyangmu melihat langit, maka sesuatu yang bersinar, timbul dan tenggelam merupakan wujud dari Aku.

Takkala moyang mu mendapati musibah kematian, maka mereka mulai menganggap Aku sesuatu yang ghaib, sesuatu yang tak terlihat, sesuatu yang tak terjangkau akal.

Takkala moyang mu melihat hewan-hewan perkasa, mereka mulai memikirkan kekuatan Ku, ada dalam hewan itu , maka lahirlah simbol hewan magis di sekeliling mereka.

Takkala moyang mu melihat kekuatan laut,  maka mereka mulai membuat dewa yang menguasai lautan.

Takkala moyang mu melihat kesuburan bumi, maka mereka mulai membuat Dewi kesuburan.

Ribuan nama dan rupa telah disematkan kepada-Ku dengan penuh rasa hormat dan takzim, ketika Musa bertanya kepadaKu, “Siapakah Engkau Tuhan?”. Maka Aku berkata pada Musa, “Aku adalah Aku”.

Ayat. 390

Kemudian Tuhanmu mengutus nabi-nabi dan rasul ketengah-tengah bangsa kalian dan ditiupkanlah Kalam Ilahi, lewat hati mereka sehingga mereka mampu menulis, sesuatu yang manusia biasa mungkin tak dapat lakukan.

Ikutilah mereka , sesungguhnya mereka di beri kemampuan oleh Tuhanmu, mengajak manusia menuju jalan yang lurus, jalan yang Allah ridhai. Jalan yang ditempuh orang-orang sebelum kamu.

Ayat. 391

Dan janganlah kalian aniaya dan kalian bunuh utusan-utusan itu, seperti yang kalian lakukan di masa lalu. Bersabarlah hingga risalah mereka sampai pada kalian secara lengkap dan sempurna. 

Ayat. 392

Kenalilah firman-Ku, sebagai firman yang membawa kedamaian dan kebaikan bagi umat manusia. 

Cukuplah kiranya firman-Ku ini menjelaskan semuanya kepada kalian, sebab dia tak mengharapkan sedikitpun pengakuan, baginya membawa pesan ini merupakan sebuah anugerah, dan berkali-kali dia menolaknya karena merasa dirinya tak pantas karena berlumur dosa, namun kehendak Tuhanmulah, semua ini bisa terjadi, beruntunglah manusia yang selalu ingat akan dosanya dan Tuhanmu maha pemberi Rahmat serta ampunan.

Ayat. 393

Diantara nabi-nabi dan rasul itu terdapat pula nabi-nabi palsu, kenalilah dari ayat yang mereka perkenalkan, ayat palsu akan membuat suasana hati resah tak menentu, tak ada rasa damai di hatimu, selain kecemasan.

Sebagian dari agama-agama itu bertahan , sebagian punah bersama ketuhanan mereka.

Ayat. 394

Dan janganlah engkau membuat agama baru, sebab Tuhanmu tidak menginginkan adanya pertumpahan darah mengatasnamakan Tuhan di tengah-tengah umat manusia.

Cukuplah segala sesuatunya kalian ambil hikmahnya, jangan kalian ulang perselisihan itu dikemudian hari.

Ayat. 395

Segala sesuatu urusan manusia , semua kembali kepada-Ku, setiap insan berada di surga ataupun neraka itu juga merupakan kehendakKu. Janganlah kalian menjadi hakim dan menjadi tuhan kecil bagi manusia lainnya.

Ayat. 396

Dan diantara kalian berkata, apakah hanya agama tertentu yang diterima di sisiNya?, Katakanlah bahwa agama bukanlah sebuah jaminan seseorang berada di surga ataupun neraka, melainkan amal baiknya. 

Maka bertauhidlah dengan benar, setelah pengetahuan tauhid datang kepada kalian. Sesungguhnya Allah Tuhanmu sangat pencemburu, janganlah menduakan kebesaran Nya dengan berhala-berhala ciptaanmu sendiri.

Ayat. 397

Kasihilah dan cintailah sesamamu, tolong menolonglah disaat ada yang kesusahan. Janganlah berbuat kerusakan, karena Tuhanmu tidak menyukai orang yang melampaui batas.

Ayat. 398

Berbuat baiklah tanpa harus berharap imbalan terhadap sesama mu ataupun dari Tuhanmu, ikhlaskanlah hati semata demi ridho Ilahi. Jadilah umat-umat Nya yang dikasihi-Nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *